Konten Media Partner

Di Burjo, Terakhir Kali Teman Kos Ketemu yang Diduga Jadi Korban Mutilasi Sleman

17 Juli 2023 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua orang pelaku mutilasi di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman berhasil ditangkap Polisi. Kedua pelaku ditampilkan di depan kantor Ditreskrimum Polda DIY, Minggu (16/7).  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dua orang pelaku mutilasi di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman berhasil ditangkap Polisi. Kedua pelaku ditampilkan di depan kantor Ditreskrimum Polda DIY, Minggu (16/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Jajaran kepolisian Polda DIY telah mengungkap pelaku pembunuhan dengan mutilasi yang terjadi di Turi, Sleman, DIY. Pada konferensi pers yang digelar Polda pada Minggu (16/7), telah diungkap dua terduga pelaku pembunuhan dengan mutilasi, yakni W yang merupakan warga Magelang dan RD yang ber-KTP DKI Jakarta, dengan korban R, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di DIY yang berasal dari Pangkal Pinang.
ADVERTISEMENT
Identitas korban ini identik dengan identitas salah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dilaporkan hilang sepekan lalu. Meski sampai hari ini Senin (17/7) polisi belum merilis apakah benar korban mutilasi adalah mahasiswa UMY tersebut.
Salah seorang teman kos korban R yang diduga jadi korban pembunuhan dengan mutilasi, Apriansyah Awahab, meyakini bahwa temannya yang dilaporkan hilang merupakan korban dari kasus pembunuhan dengan mutilasi di Sleman.
“Karena Polisi sudah ke sini tiga hari yang lalu, udah masuk ke kamar juga,” kata Apriansyah Awahab saat ditemui, Senin (17/7).
Teman kos korban dugaan pembunuhan dengan mutilasi di Sleman, Apriansyah Awahab. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Apriansyah mengaku sering berinteraksi dengan korban. Terakhir kali, dia berinteraksi dengan korban di sebuah warung makan dekat kos pada Selasa (11/7) malam.
Saat terakhir bertemu di warung makan tersebut, korban menurutnya membeli nasi bungkus karena lapar setelah rapat di sebuah organisasi mahasiswa di kampusnya. Saat memesan makanan, korban menurutnya terlihat sibuk dengan gawainya.
ADVERTISEMENT
“Sebelum dia pergi, dia juga sempat pamitan, mas saya duluan ya, sambil dia tepuk bahu saya,” lanjutnya.
Apriansyah sempat mengajak korban untuk pulang ke kos bersama, namun korban mengaku buru-buru karena ingin segera makan di kos.
“Setelah itu sama sekali enggak ada kontak. Besoknya tantenya datang ke sini nyariin korban,” kata Apriansyah.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/Kumparan
Meski begitu, sampai saat ini kepolisian belum memberikan keterangan resmi bahwa mahasiswa yang dilaporkan hilang tersebut merupakan korban pembunuhan dengan mutilasi di Turi, Sleman. Namun, identitas keduanya merujuk pada orang yang sama, yakni sama-sama berinisial R, sama-sama mahasiswa kampus swasta, dan sama-sama dari Pangkal Pinang.
Pada hari ini, Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan belum bisa memastikan apakah korban di Turi adalah Redho Tri Agustian (20), mahasiswa Fakultas Hukum UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli.
ADVERTISEMENT
"Ini konfirmasinya belum jelas, makanya kami akan menghadap Pak Kapolda. Karena kebetulan kita kehilangan mahasiswa sudah sejak tanggal 11 Juli, kok kemudian ada kasus mutilasi. Dan laki-laki pula. Ini kami sedang akan konfirmasi," kata Gunawan kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (17/7).