Konten Media Partner

Didemo, Sekda Bantul Janji Naikkan Bonus untuk Atlet Difabel

17 Maret 2023 10:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan atlet difabel Bantul melakukan aksi demonstrasi, Kamis (16/3). Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan atlet difabel Bantul melakukan aksi demonstrasi, Kamis (16/3). Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja, berjanji menaikkan bonus atlet difabel yang berpartisipasi dalam Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) DIY tahun 2025 mendatang. Hal itu dia sampaikan setelah mendapat protes dari puluhan atlet difabel di bawah naungan National Paralympic Committee (NPC) Bantul karena bonus juara yang diberikan terlalu kecil dan tidak sebanding dengan bonus untuk atlet non-difabel yang berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Agus mengatakan bahwa untuk bonus Peparda DIY 2022 sudah tidak bisa dinaikkan lagi seperti yang diharapkan oleh para atlet. Pasalnya, APBD Bantul tahun 2023 sudah berjalan sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan perubahan.
"Disdikpora dan tim sudah mendesain untuk berikutnya akan dilakukan penyetaraan. Meski hari ini belum, tetapi kedepan upaya itu sudah dilakukan dan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) akan merespons usulan teman-teman dan dari Dikpora menyetarakan bonus yang diterima atlet NPC," kata Agus Budi Raharja, Kamis (16/03).
Agus mengatakan bahwa bonus untuk atlet mestinya memang mengalami kenaikan dan disetarakan seiring dengan berjalannya waktu. Namun upaya penyetaraan bonus atlet difabel dengan non-difabel itu menurut dia membutuhkan proses secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Menurutnya bonus yang telah diterima para atlet merupakan nilai yang saat ini bisa diberikan Pemkab Bantul. Ia mengatakan bahwa pemerintah memiliki keterbatasan anggaran dan semua harus dihitung dan dicermati sedemikian rupa.
"Tetapi hari ini menjadi semangat bagi kami untuk mendesain agar di tahun-tahun mendatang bonus atlet sesuai harapan dan sesuai kemampuan keuangan daerah,” ujarnya.
Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo. Foto: Widi Erha Pradana
Sementara itu, Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo, mengatakan bahwa atlet difabel dari NPC memiliki kedudukan yang setara dengan atlet dari KONI yang sama-sama telah mengharumkan nama Kabupaten Bantul. Ia mengatakan apa yang menjadi aspirasi para atlet difabel ini adalah hal yang rasional dan logis.
"Ketika mereka mengharumkan nama Kabupaten Bantul ini juga hasil dari berjuang berlatih maksimal, dengan keterbatasan harus fight dengan atlet yang lain, saya kira ini patut kita perjuangkan," kata Hanung Raharjo.
ADVERTISEMENT
Kepada para atlet difabel dari Bantul dia juga berjanji untuk memperjuangkan kenaikan bonus mereka. Meski begitu, kenaikan bonus tersebut mesti disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
"Ketika memang anggaran nanti mampu dan bisa kita perjuangkan ya kita maksimalkan. Tapi kita juga harus tahu juga dong, keadaan posisi anggaran kita, ketika belum bisa dapat atau belum bisa maksimal, solusinya apa nanti kita carikan,” ujarnya.
Sebelumnya, puluhan atlet difabel di bawah naungan NPC Bantul melakukan aksi protes menuntut kenaikan dan penyetaraan bonus untuk para atlet difabel. Pasalnya, nilai bonus yang diterima oleh atlet difabel jauh lebih kecil dibandingkan bonus untuk atlet non-difabel. Selain itu, jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain di DIY, jumlah bonus untuk atlet difabel di Bantul juga menjadi yang paling kecil.
ADVERTISEMENT
“Kami merasa ini tidak adil, karena kami sama-sama atlet yang berjuang untuk mengharumkan nama Bantul,” kata Ketua NPC Bantul, Yulianto.