Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
DLH Sleman Tak Angkut Sampah Organik: Kalau Dibuang ke TPST Bisa Diprotes Warga
15 Mei 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman mengeluarkan Surat Edaran tentang Tata Cara Pengangkutan Sampah di wilayah Sleman.
ADVERTISEMENT
Dalam surat tersebut, DLH Sleman mengimbau kepada petugas pengangkut sampah untuk tidak mengangkut sampah organik yang berasal dari sampah makanan, sisa sayuran, sisa buah-buahan, ranting pohon dan daun, dan sejenisnya.
Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristyani, mengatakan bahwa kebijakan itu dilakukan agar sampah organik tidak menyebabkan kawasan di TPST bau. Sebab, sejak TPA Piyungan tutup, petugas DLH mengurangi intensitas pengangkutan sampah menjadi sepekan hanya dua kali.
Sementara itu, dalam jangka waktu tersebut sampah organik yang dibuang pasti sudah mengeluarkan bau tidak sedap karena sudah membusuk.
“Kalau diambil dan dibawa ke TPST, pasti diprotes masyarakat sekitar karena pasti bau,” ujar Epi saat dihubungi pada Selasa (14/5).
Karena itu, ia meminta tolong kepada masyarakat Sleman untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengolahan sampah organik. Misalnya dengan membuat jugangan, mengolah sampah organik menjadi kompos, atau menjadikannya pupuk cair menggunakan ember tumpuk.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sampah anorganiknya bisa dijual ke pemulung atau dibawa ke bank sampah.
“Sehingga tinggal tersisa residunya, residu inilah yang bisa dibawa ke TPST Tamanmartani atau Minggir,” kata dia.
Pemerintah menurutnya sudah mensosialisasikan hal ini ke masyarakat sejak pertengahan 2023 kemarin. Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa 50 paralon dan 2 bor biopori ke tiap padukuhan yang bisa dipakai bergantian.
“Karena desentralisasi tidak bisa dilaksanakan dengan cara Bandung Bondowoso, harus ada perencanaan, ada proses. Saya yakin masyarakat Sleman itu bisa, kita tetap mendampingi dan menyediakan bantuan,” ujar Epi.