Konten Media Partner

GIPI DIY soal Beach Club Raffi Ahmad: Menguntungkan, tapi Harus Patuh Aturan

5 Januari 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain beach club dan villa milik Raffi Ahmad yang akan dibangun di Pantai Krakal, Gunungkidul. Foto: Dok. Instagram @raffinagita1717
zoom-in-whitePerbesar
Desain beach club dan villa milik Raffi Ahmad yang akan dibangun di Pantai Krakal, Gunungkidul. Foto: Dok. Instagram @raffinagita1717
ADVERTISEMENT
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bobby Ardyanto Setyo Ajie, menilai beach club milik Raffi Ahmad cs yang akan dibangun di Pantai Krakal, Gunungkidul, akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan pariwisata di DIY, terutama Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, proses pembangunan destinasi baru berskala internasional itu harus mematuhi semua prosedur dan peraturan yang berlaku, salah satunya melewati proses perizinan yang legal.
“Artinya bagaimana legalitas tanah dan perizinannya benar,” kata Bobby kepada Pandangan Jogja, Jumat (5/1).
Selain itu, destinasi itu harus selaras dengan semangat pelaku industri pariwisata di DIY untuk menjalankan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism. Hal ini perlu menjadi perhatian serius, mengingat lahan yang akan dibangun tersebut masuk ke dalam Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunungsewu.
“Karena karst juga merupakan aset bagi Gunungkidul ketika bicara pelestarian air di sana,” ujarnya.
Desain kawasan beach club milik Raffi Ahmad yang akan dibangun di Pantai Krakal, Gunungkidul. Foto: Dok. Instagram @raffinagita1717
Selama dua hal tersebut, yakni masalah legalitas perizinan dan ramah ekologi terpenuhi, maka konsep destinasi wisata tersebut menurut dia akan memberikan dampak yang positif bagi pariwisata di Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Namun, jika destinasi itu berdiri sendiri, artinya tidak ditopang oleh kawasan di sekitarnya, maka dampaknya juga tidak akan sebesar yang diharapkan. Bobby mencontohkan Candi Borobudur, meskipun termasuk keajaiban peradaban, namun kunjungan wisatawan ke Borobudur sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan Angkor Wat di Kamboja yang memiliki karakteristik serupa.
Karena itu, pengembangan beach club milik Raffi yang diklaim akan jadi yang terbesar d Indonesia ini juga harus mengembangkan daya dukung destinasi-destinasi penyangganya.
“Sehingga kawasan yang nanti akan terbentuk itu menjadi satu kawasan yang terintegrasi dengan penyangga-penyangganya,” ujar Bobby.