Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Hanya Dalam Sebulan, BPBD Bantul Sudah Lakukan Operasi Tangkap Tawon 102 Kali
8 Februari 2023 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sepanjang Januari 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul telah melakukan Operasi Tangkap Tawon (OTT) sebanyak 102 kali. Adapun jenis tawon yang dievakuasi adalah Vespa affinis atau yang dikenal dengan sebutan tawon vespa.
ADVERTISEMENT
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Lukluk Firmansyah, mengatakan bahwa dalam sebulan kemarin juga terdapat lima warga yang menjadi korban sengatan tawon vespa tersebut.
“Laporan ke kami ada lima warga yang terkena sengatan tawon,” kata Aka Lukluk Firmansyah, Rabu (8/2).
Dari kelima warga yang jadi korban sengatan tawon itu menurut Aka tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit. Rata-rata mereka hanya mengalami lebam serta merasa gatal dan nyeri.
Dari 102 OTT selama Januari 2023, operasi paling banyak dilakukan di Kecamatan Bantul sebanyak 13 tindakan, kemudian disusul di Kasihan sebanyak 9 tindakan, dan di Sewon sebanyak 7 tindakan. Sedangkan sisanya tersebar di kecamatan lain di Bantul.
ADVERTISEMENT
“Hampir di semua kecamatan ada permintaan untuk mengevakuasi sarang tawon,” kata dia.
Jumlah OTT yang dilakukan pada Januari 2023 ini sudah lebih dari seperempat tindakan yang dilakukan BPBD Bantul selama 2022 kemarin. Selama tahun 2022, BPBD Bantul melakukan tindakan OTT sebanyak 385 kali.
Masih banyaknya tawon vespa yang membuat sarang di permukiman dan rumah warga menurut dia karena di Bantul masih banyak hutan dan perkebunan yang merupakan habitat tawon vespa. Karena itu, kebanyakan rumah yang dijadikan sarang tawon vespa adalah yang berada di sekitar kebun atau hutan.
“Kalau sarang tawon berada di dekat permukiman dan berpotensi membahayakan akan kami evakuasi, tapi kalau berada jauh dengan permukiman dan tidak berpotensi membahayakan maka akan kami biarkan,” kata dia.
ADVERTISEMENT