Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Jogja Fashion Week 2024: Gelaran ke-19, Targetkan Omzet Rp 2 Miliar
23 Agustus 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Jogja Fashion Week (JFW) ke-19 resmi dibuka pada Kamis (22/8) di Jogja Expo Center. Acara ini menjadi bukti konsistensi penyelenggaraannya selama hampir dua dekade. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, menyampaikan apresiasi atas dedikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jogja Fashion Week bukan sekadar pameran mode, tetapi juga sebuah platform yang mempertemukan beragam ide dan kreativitas tanpa batas," ujar Sultan HB X dalam sambutannya.
Tema JFW 2024, "Fashion Fusion", menonjolkan perpaduan harmonis antara budaya, kreativitas, dan sentuhan modern dalam dunia fashion. Acara ini juga menjadi momen peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia, yang diwarnai dengan kehadiran tiga desainer Australia dalam program Emerging Designer Bootcamp in Yogyakarta.
"Kehadiran tiga desainer dari Australia melalui program Emerging Designer Bootcamp in Yogyakarta, hasil kerja sama antara DIY dan Victoria, Australia, menjadi bukti nyata eratnya hubungan kedua negara," kata Beny Suharsono.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, juga menyampaikan beberapa program dan kegiatan unggulan di Jogja Fashion Week 2024. Tahun ini, gelaran fashion shownya diikuti oleh 147 desainer, 975 fashion model, dan 116 model profesional, serta menampilkan guest designer ternama seperti Musa Widyatmojo, Wirlia Miranda, Alikarisma, dan Tema Prasetyo.
ADVERTISEMENT
"Fashion exhibition di Hall B juga menampilkan 92 booth IKM, 3 booth island, 48 booth fashion designer, serta 25 IKM mandiri," tambah Syam.
Dengan target omzet sebesar Rp 2 miliar, Jogja Fashion Week diharapkan memberikan dampak ekonomi positif bagi DIY, terutama bagi para pelaku UMKM yang turut berpartisipasi.
"Jika Paris dikenal sebagai pusat mode, Minang sebagai pusat tren fashion, dan New York sebagai melting pot fashion metropolis, maka Jogja dengan craft fashion-nya bercita-cita menjadi pusat fashion berkelanjutan yang memiliki jati diri kuat. Jogja tidak hanya berusaha bersaing dengan kota-kota mode dunia, tetapi juga membangun identitas uniknya di panggung fashion global," ujar Syam.
Puteri Indonesia Lingkungan, Sophie Kirana, yang turut berpartisipasi dalam JFW 2024, menyampaikan kegembiraannya dan mengaku senang ikut terlibat pada JFW tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Impresinya luar biasa sekali. Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari Jogja Fashion Week tahun ini. Ini adalah pertama kalinya saya ikut berpartisipasi, dan antusiasmenya sungguh luar biasa," ujar Sophie.
Sementara itu, desainer asal Australia dari program Emerging Designer Bootcamp in Yogyakarta, Josh Deane, turut memuji kekayaan budaya Yogyakarta.
"Budaya di kota ini sungguh menakjubkan. Saya selalu melihat warna-warna indah dalam setiap batik di sini. Saat berada di festival mode ini, saya bisa sepenuhnya merasakan keindahan budaya ini. Orang-orang di Jogja sangat ramah, dan merupakan sebuah kehormatan bisa berada di sini," ucap Josh.