Konten Media Partner

Kebijakan AS Berdampak pada Ekspor DIY, UMKM Didorong Tingkatkan Daya Saing

5 April 2025 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat Amerika Serikat sebagai negara tujuan ekspor utama dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati, menyebut kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump soal tarif impor 32 persen untuk Indonesia berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor DIY.
“Kebijakan Trump tentu saja sangat berdampak pada ekspor DIY, dimana negara tujuan utama ekspor DIY adalah Amerika yang persentase ekspor tujuan Amerika mencapai 43,19 persen dari total ekspor DIY,” kata Yuna dihubungi Pandangan Jogja, Sabtu (5/4).
Selama ini, produk-produk unggulan DIY yang paling banyak diekspor ke Negeri Paman Sam meliputi berbagai komoditas unggulan daerah, termasuk barang dari kertas atau karton, kerajinan anyaman, hingga furnitur.
“Adapun produk unggulan yang masuk ke Amerika barang dari kertas/karton, kerajinan anyaman, barang dari kulit (sarung tangan), garment, furniture, kerajinan dari batu/semen dan kayu, serta gula semut,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pada 2023, tercatat nilai ekspor DIY ke Amerika Serikat tercatat sebesar 212,33 juta dolar AS. Angka ini mengalami peningkatan pada 2024 menjadi 236,25 juta dolar AS. Kenaikan ini menunjukkan tren positif terhadap perdagangan produk DIY di Amerika Serikat.
Berdasarkan rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) DIY yang dikeluarkan pada Maret 2025, nilai ekspor barang Januari 2025 ke AS saja mencapai 17,43 juta dolar AS.
Jika tarif ini tetap berlanjut, pihaknya akan mengambil sejumlah langkah seperti peningkatan produk untuk menaikkan daya saing maupun mendorong masyarakat untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
“Di level Pemda, tidak luput di DIY mengambil langkah-langkah membantu pelaku UMKM dan UKM di DIY untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing mereka, berkolaborasi dengan berbagai stakeholder,” ujar Yuna.
ADVERTISEMENT
Dari sisi antar pemerintah, pihaknya akan mengembangkan kerja sama dengan pemerintah pusat maupun lembaga lainnya untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam menghadapi kebijakan tersebut.
Sementara terhadap pasar ekspor di negara lain, pihaknya tetap membidik beberapa negara seperti Jepang dan Jerman yang merupakan pasar ekspor terbesar setelah Amerika Serikat, meskipun nominalnya belum menyentuh dua digit. Berdasarkan data ekspor BPS DIY per Januari 2025, ekspor DIY ke Jerman sebesar 4,82 juta dolar AS dan ekspor DIY ke Jepang sebesar 3,58 juta dolar AS.
“Pasar ekspor lain selain Amerika kita tetap bidik Eropa, Asia, UAE. Tapi Amerika tetap menjadi peluang,” kata Yuna.