Konten Media Partner

Komunal Pokemon: Ada Kolektor Kartu Pokemon di Jogja Punya Koleksi Rp 50 Jutaan

19 Agustus 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang kolektor kartu Pokemon yang punya album koleksi senilai Rp 50 jutaan bernama James Fandi. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Seorang kolektor kartu Pokemon yang punya album koleksi senilai Rp 50 jutaan bernama James Fandi. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Trade card game (TCG) atau kartu koleksi adalah hal prestisius bagi beberapa orang yang menggemari serial Pokemon. Satu kartu koleksi Pokemon bisa bernilai puluhan juta rupiah, bahkan salah satu kolektor asal Jogja mengakui sudah mengumpulkan kartu dalam albumnya yang bernilai Rp 50 jutaan.
ADVERTISEMENT
“Satu album ini kira-kira bisa sampai Rp 50 jutaan. Ada satu kartu langka yang harganya Rp 3 juta. Ini sudah saya kumpulkan sejak 2020 lalu. Kalau untuk kartu paling mahal sendiri itu harganya bisa antara belasan sampai puluhan juta,” ucap seorang kolektor kartu Pokemon, James Fandi saat ditemui Pandangan Jogja dalam program Komunal di Taru Martani Coffee & Resto, Senin (12/8).
Kartu koleksi Pokemon yang juga bisa dimainkan sebagai board game. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Baginya, mengoleksi kartu Pokemon ini bukan hanya sekadar memenuhi kesenangan pribadi saja, melainkan juga dapat menjadi nilai investasi di kemudian hari. Ada beberapa kartu yang nilainya naik berkali-kali lipat seiring berjalannya waktu.
“Jadi ini bukan cuman buat hobi saja, tapi juga bisa sebagai passive income. Ini ada kartu contohnya dulu beli seharga Rp 10 ribu, tapi kemudian naik terus sampai sekarang bisa Rp 400 ribuan,” ucap Muhammad Ikhsan Erlangga yang juga seorang kolektor.
Para kolektor kartu Pokemon dari komunitas TCG Pokemon Yogyakarta. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Para kolektor tersebut merupakan anggota dalam Komunitas TCG Pokemon Yogyakarta yang rutin berkumpul di Taru Martani Coffee & Resto Yogyakarta setiap hari Sabtu. Di sana, mereka secara aktif berdiskusi dan bertukar informasi soal naik turunnya harga kartu koleksi Pokemon.
ADVERTISEMENT
Harga dari kartu-kartu itu dapat dinilai berdasarkan label yang diberikan oleh AKG Entertainment selaku developer khusus Indonesia. Ada label common untuk kartu yang secara umum mudah didapatkan, kemudian rare untuk kategori langka, dan seterusnya ada double rare, art rare, dan special art rare.
Kartu-kartu ini juga dapat dipermainkan dalam bentuk permainan papan atau board game. Menurut para kolektor, kartu yang dapat beradaptasi ke berbagai macam strategi terkuat atau biasanya disebut “meta”, akan lebih melambung harganya.
“Jadi kami mengikuti meta yang terkuat, dari developer itu selalu ada update untuk kekuatan strategi dalam permainan. Makin cocok kartunya dalam strategi itu, makin naik juga harganya,” kata Anza Hanif Athallah yang telah mulai mengoleksi kartu Pokemon sejak 2023.
Koleksi kartu Pokemon berbentuk album. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Adanya board game yang interaktif dari kartu koleksi Pokemon membuat banyak turnamen Pokemon digelar untuk mengadu kemampuan strategi dari “meta” yang mereka miliki. Beberapa orang dari komunitas di Jogja ini juga secara rutin mengikuti kompetisi di luar wilayah DIY.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk di Jogja masih belum ada, jadi kami pernah ke Semarang dan Surabaya. Semoga ke depannya diadakan lah. Apalagi makin banyak event Pokemon di Jogja, seperti Pikachu Journey di Pakuwon tanggal 15 nanti kan kalau tidak salah bakal ada permainan TCG juga,” jelas Anza.