Konten Media Partner

Kopi Pernah Memicu Kerusuhan karena Mengancam Industri Susu, Lahirlah Kopi Susu

30 Mei 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Odo RM Manuhutu, dalam diskusi bertajuk ‘Prospek Kopi sebagai Komoditas Ekspor dan Pendukung Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Odo RM Manuhutu, dalam diskusi bertajuk ‘Prospek Kopi sebagai Komoditas Ekspor dan Pendukung Pariwisata
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi salah satu minuman yang paling digemari umat manusia saat ini, kopi memiliki cerita yang sangat panjang. Bahkan, kopi pernah memicu kerusuhan yang kemudian melahirkan kopi susu sebagai cikal bakal kopi-kopi kekinian.
ADVERTISEMENT
Kisah tentang kerusuhan karena kopi itu diceritakan oleh Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marinves, Odo RM Manuhutu. Kerusuhan itu terjadi pada sekitar abad ke-17, ketika kopi mulai masuk ke kota Marseille, Prancis.
“Karena kopi dianggap mengancam industri susu,” kata Odo RM Manuhutu, dalam diskusi bertajuk ‘Prospek Kopi sebagai Komoditas Ekspor dan Pendukung Pariwisata, yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Bank Indonesia, Minggu (29/5).
Saat itu, industri susu memang merupakan industri minuman terbesar dan sudah mapan di sana. Karena itu, para pengusaha susu merasa terancam dengan kehadiran kopi. Namun kehadiran kopi juga sudah tidak bisa dibendung, sehingga diambilah kompromi sebagai jalan tengah.
“Kemudian dicari kompromi di tengah, yaitu kopi susu. Betul, café au lait, kalau di Italia cappuccino, sejarahnya seperti itu,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Café au lait sendiri merupakan minuman khas Perancis yang dibuat dari kopi hitam dan susu panas. Peristiwa itulah yang menurut Odo merupakan cikal bakal lahirnya kopi susu yang sangat banyak digemari orang saat ini.
Ketika awal dikenalkan di Prancis pada awal abad ke-17, kopi juga mendapat banyak perlawanan dari gereja Katolik karena dianggap sebagai minuman setan. Namun ketika Paus Klemens VIII diminta menyatakan jika minuman ‘hitam dan berjelaga’ itu adalah penemuan setan, dia meminta untuk mencicipi minuman itu dulu.
“Minuman iblis ini sangat lezat, kita harus menipu iblis dengan membaptisnya!,” kata Paus Klemens VIII setelah mencicipi kopi tersebut. Setelah itu, menyebarlah kopi dengan sangat cepat ke seluruh penjuru Eropa.
Ilustrasi kopi susu. Foto: Pexels
Menurut Odo, kopi adalah minuman yang paling revolusioner dalam sejarah umat manusia. Sebab, awalnya kopi adalah minuman untuk ritual keagamaan, bukanlah minuman keseharian.
ADVERTISEMENT
Kopi sendiri bermula dari Abyssinia, nama daerah lawas di Afrika yang saat ini mencakup wilayah negara Ethiopia dan Eriteria sekitar abad ke-4. Biji kopi dari Ethiopia kemudian dibawa oleh para pedagang Arab ke Yaman hingga menjadi komoditas komersial.
Pada masa awal, bangsa Arab memonopoli perdagangan biji kopi di dunia sehingga perdagangan biji kopi jadi sangat eksklusif. Bahkan mereka merebus lebih dulu biji kopi yang akan mereka jual supaya tidak bisa tumbuh jadi pohon kopi di tempat lain.
Baru ketika memasuki abad ke-17, orang-orang Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi sendiri. Namun karena iklim di Eropa tidak cocok untuk tanaman kopi, mereka kemudian membudidayakan tanaman kopi di daerah jajahannya yang tersebar di berbagai penjuru Bumi. Upaya mereka pun berhasil, sehingga mampu menggeser dominasi Timur Tengah dalam produksi dan perdagangan biji kopi.
ADVERTISEMENT
“Kuncinya di sini adalah selalu melakukan adaptasi dan juga melakukan inovasi,” kata Odo RM Manuhutu.