Konten Media Partner

Lapangan Kerja Melimpah, Sarjana Kimia Tak Kalah Bergengsi dengan Kedokteran

11 September 2021 16:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
“Enggak kalah bergengsi sebenarnya anak kimia kalau dibandingkan dengan anak kedokteran, berani bersaing buat jadi calon mantu idaman,” kata Ketua Departemen Kimia FMIPA UGM, Roto.
Ilustrasi karyawan di Pabrik Chandra Asri Petrochemical. Foto: Dokumen Chandra Asri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi karyawan di Pabrik Chandra Asri Petrochemical. Foto: Dokumen Chandra Asri
Menjadi mahasiswa kimia atau teknik kimia, tak kalah bergengsi dengan mahasiswa kedokteran. Pasalnya, lapangan kerja yang tersedia untuk sarjana kimia maupun teknik kimia sangat melimpah. Sebutkan benda yang setiap hari kita pakai: sabun, shampo, minyak wangi, deterjen, pasta gigi, obat, hand sanitizer, semuanya perlu sentuhan ahli kimia untuk membuatnya. Begitu juga dengan peralatan yang ada di rumah kita, seperti kantong plastik, ember, cat tembok, kendaraan, semuanya butuh sentuhan dan peran anak-anak kimia.
ADVERTISEMENT
Ketua Departemen Kimia FMIPA UGM, Roto, mengatakan sebenarnya sejak dulu mahasiswa kimia memang sudah punya prospek kerja yang bagus hanya saja belum diketahui masyarakat luas. Sejak dulu, sarjana kimia selalu diidentikan dengan pekerjaan di dalam laboratorium, seperti di LIPI, BATAN, atau menjadi dosen. Tapi proporsional sarjana kimia yang terjun ke sektor itu justru kecil.
Menurutnya, Program Studi Kimia UGM selama ini memang fokus untuk menyiapkan tenaga profesional di industri kimia, mulai dari penelitian dan pengembangan produk sampai kontrol kualitas produk.
“Ada memang sebagian kecil yang kerja di sektor pendidikan, misalnya jadi teknisi laboratorium, peneliti di LIPI, BATAN, tapi paling banyak tetap ke industri kimia,” ujar Roto, Sabtu (4/9).
Ada sedikit perbedaan antara prospek kerja untuk jurusan kimia murni dan teknik kimia di dunia industri. Lulusan kimia murni, lebih diarahkan untuk penelitian dan pengembangan sebuah produk. Sedangkan teknik kimia lebih mengarah pada bagaimana produk itu diproduksi secara massal.
ADVERTISEMENT
Misalnya dalam pembuatan sabun, maka anak kimia murni yang bertugas untuk melakukan penelitian dan pengembangan desain terbaik. Tapi ketika sabun itu akan diproduksi secara massal, maka yang lebih kompeten untuk melakukannya adalah anak teknik kimia.
“Desain obat juga begitu, orang kimia yang mengembangkan reaksinya, tapi kalau skala produksinya mau ditingkatkan tentunya yang kompeten orang teknik kimia,” ujarnya.
Peluang kerja untuk sarjana kimia maupun teknik kimia menurutnya juga lebih luas, mereka sangat mungkin bekerja di industri-industri luar negeri karena standarnya sudah sama. Beda dengan banyak jurusan lain, misalnya kedokteran yang sering digadang-gadang sebagai calon mantu idaman. Untuk bisa bekerja di luar negeri, lulusan kedokteran mesti mengikuti uji sertifikasi lagi karena setiap negara punya standar yang berbeda. Lulusan kedokteran memang disiapkan untuk menangani dan melayani pasien sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Jadi enggak kalah bergengsi sebenarnya anak kimia kalau dibandingkan dengan anak kedokteran, berani bersaing buat jadi calon mantu idaman,” kata Roto berkelakar.
Ilustrasi Pabrik PT Kaltim Methanol. Foto: Kaltim Metathanol
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur General Affair PT Kaltim Methanol yang juga akademisi di Teknik Kimia UGM, Agus Priyatno. Menurutnya, sarjana teknik kimia maupun kimia murni tidak akan kehabisan lapangan kerja mengingat industri kimia yang terus berkembang sehingga membutuhkan ahli-ahli kimia dengan jumlah yang lebih besar.
Industri kimia sendiri dari hulu sampai hilir sangat banyak, mulai dari industri kimia dasar, produk refinery atau pemurnian, sampai produk-produk jadi yang setiap hari kita gunakan.
“Dari hulu sampai ke hilir, yang sesuai dengan disiplin ilmu teknik kimia itu akan sangat banyak,” ujar Agus Priyatno.
ADVERTISEMENT
Itu baru peluang kerja di sektor industri, di sektor penelitian peluang kerja bagi sarjana kimia juga terbuka lebar. Bagaimanapun, setiap industri membutuhkan insinyur-insinyur teknik kimia terbaik sebagai peneliti untuk mengembangkan produknya. Bahkan, lulusan teknik kimia juga bisa memasuki bidang-bidang yang sebenarnya agak menyimpang dari disiplin ilmunya, misalnya di bidang manajemen.
“Misalnya konsultan manajemen, konsultan SDM, dan sebagainya yang semuanya ini juga bisa menjadi lahan untuk sarjana teknik kimia mengabdikan dirinya tentu dengan background ilmu teknik kimianya,” ujarnya.
Tak seperti jurusan-jurusan teknik pada umumnya yang lingkup kerjanya relatif spesifik. Teknik kimia memiliki cakupan peluang kerja yang sangat luas, tak hanya di sektor-sektor tertentu saja. Sarjana teknik kimia bisa saja terjun ke industri obat, industri pangan, kosmetik, perminyakan, perlengkapan rumah tangga, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
“Setiap ada mesin produksi baik itu yang berteknologi tinggi maupun yang sedang itu jadi lahan bagi teknik kimia. Sangat luas sekali, tidak akan kekurangan lahan,” kata Agus menegaskan.