Konten Media Partner

Live TikTok Larisi UMKM, Difabel di Jogja Sering Disebut Mirip Kambing

29 Mei 2024 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kang Mangsur saat live TikTok untuk larisi dagangan UMKM di Berbah, Sleman, Senin (27/5). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kang Mangsur saat live TikTok untuk larisi dagangan UMKM di Berbah, Sleman, Senin (27/5). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2020, TikToker asal Jogja yang juga seorang penyandang disabilitas, Kang Mangsur, melarisi dagangan UMKM di pinggir jalan di daerah Berbah, Sleman, dengan cara live TikTok dari subuh sampai sore.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ternyata tidak semua orang mengapresiasi usahanya tersebut. Bahkan, dia pernah dimaki oleh penonton live TikTok-nya yang mengatakan mukanya mirip kambing.
"Ada yang bilang muka saya kayak wedhus (kambing)," kata Kang Mangsur saat ditemui Pandangan Jogja, Senin (27/5) kemarin.
Namun, yang paling menyakiti perasaannya adalah ketika ada yang menganggapnya hanya pura-pura lumpuh.
"Ada yang bilang kalau nggak bisa jalan cuman duduk di atas kursi roda, kakinya dipotong aja. Ini yang selalu membekas di ingatan saya. Saya sempat berhenti nge-live 2 hari," lanjutnya.
Kang Mangsur saat live TikTok untuk larisi dagangan UMKM di Berbah, Sleman, Senin (27/5). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Padahal, sudah 6 tahun ini ia menderita kelumpuhan saraf dan otot akibat kecelakaan yang membuatnya tak bisa berjalan. Bahkan sampai sekarang rasa sakitnya masih sering kambuh hingga membuatnya seringkali tak bisa live TikTok sampai sore.
ADVERTISEMENT
Para penontonnya juga sering mengira bahwa dagangan yang ia jual sudah basi, atau cuma kertas.
"Seringkali saya dikatakan dagangan saya basi, dagangan saya cuma kertas aja. Ketika saya ngelarisi UMKM penjual bakso, daging baksonya kadang dibilang dibuat dari daging curut, daging busuk," kata dia.
Namun, cacian dan makian itu justru membuatnya makin kuat dan sabar. Dia tidak ingin memedulikan lagi omongan-omongan tak penting dari orang-orang tak jelas. Yang penting, dia bisa tetap membantu melarisi dagangan para UMKM, serta menafkahi istri dan anaknya.
Kang Mangsur saat live TikTok untuk larisi dagangan UMKM di Berbah, Sleman, Senin (27/5). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Dari hasil siaran langsungnya TikTok di akunnya @Mangsur1904, ia hanya mengambil seribu rupiah per bungkusnya dari hasil live TikTok itu. Misalnya, harga per bungkus 5 ribu rupiah, ia menawarkan di TikTok seharga 6 ribu rupiah, lalu penonton bisa memberi gift TikTok. Lalu dagangan UMKM yang sudah dibeli para audience TikTok itu ia bagikan gratis ke semua orang yang lewat.
ADVERTISEMENT
"Penghasilannya nggak nentu, karena kan berdasarkan gift ikhlas dari penontonnya. Saya ambil seribu rupiah tiap bungkus dagangan. Misal giftnya bisa beli 68 bungkus, dapat Rp 68 ribu tapi masih dipotong pulsa Rp 18 ribu jadi bersihnya dapat 50 ribu," kata Mangsur.
"Tapi saya yakin ketika kita memperlancar rezeki orang lain, Insyaa Allah akan dilancarkan juga," tutupnya.