Konten Media Partner

Masih Kurang Diminati, KB Pria Vasektomi Dinilai Bisa Tambah Kepuasan Seksual

5 Juli 2024 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vasektomi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vasektomi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Program Keluarga Berencana (KB) pria dengan metode vasektomi dinilai bisa meningkatkan kepuasan seksual. Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Urologi RSUP dr Sardjito, Sakti Ronggowardhana Brodjonegoro, kepada Pandangan Jogja pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, metode KB ini ternyata masih kurang diminati, khususnya di Jogja.
Dokter Sakti menyebut, kepuasan seksual yang lebih besar bisa dirasakan pasangan suami istri yang menggunakan KB vasektomi karena mereka tidak perlu khawatir akan kehamilan.
“Beberapa penelitian bahkan menemukan peningkatan kepuasan seksual karena hilangnya kekhawatiran akan kehamilan,” kata dr Sakti kepada Pandangan Jogja.
Secara medis, vasektomi menurutnya juga tidak berdampak negatif terhadap hasrat seksual, kemampuan ereksi, maupun ejakulasi.
“Penelitian juga menunjukkan vasektomi tidak meningkatkan risiko kanker prostat, penyakit jantung, atau masalah kesehatan berat lainnya,” kata dia.
dr Sakti Ronggowardhana Brodjonegoro. Foto: FKKMK UGM
Ia menjelaskan bahwa vasektomi biasa disebut juga dengan kontrasepsi mantap atau permanen. Prinsipnya, dokter akan memotong atau menyumbat saluran yang membawa sperma dari buah zakar atau testis. Dengan begitu, sperma tidak akan tercampur dengan air mani saat pria ejakulasi.
ADVERTISEMENT
“Sehingga tidak akan terjadi pembuahan sel telur dan oleh karenanya berefek untuk mencegah kehamilan,” jelasnya.
Meski demikian, jika setelah melakukan vasektomi orang tersebut memiliki keinginan untuk memiliki anak, masih ada cara yang bisa dilakukan. Paling tidak ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni dengan metode ‘Pembalikan Vasektomi’ dan ‘Aspirasi Sperma dan Bayi Tabung’.
Pembalikan Vasektomi dilakukan dengan menyambungkan kembali saluran sperma yang sebelumnya dipotong atau disumbat. Tingkat keberhasilannya bervariasi, tergantung waktu sejak vasektomi dan keterampilan dokter bedahnya.
“Untuk Aspirasi Sperma dan Bayi Tabung, prosedurnya sperma diambil langsung dari buah zakar dan digunakan dalam proses bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF). Metode ini sering direkomendasikan jika pembalikan vasektomi tidak berhasil,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun, metode ini menurutnya belum populer di tengah masyarakat. Peminatnya sampai sekarang juga masih sedikit. Di RSUP dr Sardjito saja sejak Juni 2016 sampai sekarang baru ada sekitar 190 orang yang menjadi peserta vasektomi.