Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Mirza Arditya, CEO Dagadu Jogja di Mata Co-Founder: Nakhoda Dagadu di Masa Sulit
26 Mei 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Keluarga besar Dagadu Djokdja sedang berduka karena kepergian M. Mirza Arditya, CEO PT Aseli Dagadu Djokdja (perseroan yang membawahi merek Dagadu Djokdja, meninggal dunia pada Minggu (26/5) dini hari.
ADVERTISEMENT
Co-Founder yang juga Komisaris PT Aseli Dagadu Djokdja, Ahmad Noor Arief, menyebut bahwa Mirza Arditya adalah sosok penting bagi Dagadu di masa sulit pasca pandemi.
“Keluarga besar Dagadu sangat berduka dan sangat kaget. Beliau ini sosok terpenting bagi Dagadu di masa-masa paling sulit pasca pandemi. Beliau masuk Dagadu pada 2021 lalu dan membawa banyak hal baru bagi perusahaan,” papar Arief saat dihubungi Minggu (26/5) sore.
Brand Dagadu sebagai oleh-oleh khas Jogja didirikan pertama kali pada 1994 atau tepat 30 tahun lalu. Dan sosok Mirza Arditya masuk ke Dagadu pada 2021 saat industri pariwisata terpukul oleh pandemi Covid-19.
Menurut Arief, Mirza sukses melakukan restrukturisasi perusahaan di masa pasca pandemi. Saat pandemi ada konsekuensi perampingan tim dan Mirza sukses melakukannya dan membangun tim baru menuju masa pasca pandemi.
ADVERTISEMENT
“Pak Mirza melakukan restrukturisasi, memulihkan semangat teman-teman setelah dihajar pandemi. Pak Mirza membangun ulang tim dan meski saat ini belum 100 persen menggemberikan tapi semestinya 2024 ini jadi tahunnya Pak Mirza untuk membawa Dagadu lebih maju lagi,” jelas Arief.
M. Mirza Arditya menurut Arief juga sukses memulai langkah pengembangan brand Dagadu tidak hanya sebagai brand oleh-oleh khas Jogja tapi juga sebagai daily wear sebagaimana permintaan pasar selama ini.
Dagadu sebagai daily wear atau pakaian sehari-hari masyarakat luas sebenarnya telah dimulai pada awal 2000-an tapi baru di periode kepemimpinan M. Mirza Arditya hal tersebut dilakukan dengan ekspansif.
“Termasuk dengan membuka store di Pakuwon Mall, mall terbesar di Jogja. Pak Mirza dalam kepemimpinannya selama 3 tahun berhasil membuka 3 toko baru,” kata Arief.
ADVERTISEMENT
Pionir Ekonomi Kreatif Jogja
Dalam rilis yang diterima redaksi pada Minggu (26/5) petang, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengatakan Dagadu jogja adalah pionir ekonomi kreatif di Jogja.
“Dagadu Jogja telah menjadi pionir dan ikon dalam sektor ini, menginspirasi banyak usaha lokal lainnya untuk mengikuti jejaknya. Sehingga kepergian Mas Mirza, CEO Dagadu, pasti menjadi duka mendalam bagi seluruh insan pariwisata di DIY,” kata Singgih.
Menurut Singgih, Dagadu Jogja, sejak berdirinya, telah menunjukkan bagaimana kreativitas dan inovasi dapat menjadi kekuatan utama dalam menggerakkan ekonomi lokal.
Dengan produk-produk yang unik dan desain yang penuh dengan nilai budaya, Dagadu telah membuktikan bahwa hasil karya anak bangsa mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional. Mereka tidak hanya menjual kaos, tetapi juga menjual cerita, identitas, dan kebanggaan akan budaya Yogyakarta.
Sebagai salah satu brand yang dikenal luas, Dagadu Jogja telah berhasil mengangkat nama Yogyakarta di kancah nasional dan internasional. Produk-produk mereka sering menjadi oleh-oleh wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja, menjadikannya sebagai salah satu sarana promosi pariwisata yang efektif.
ADVERTISEMENT
“Dalam setiap desainnya, Dagadu selalu menghadirkan keunikan dan keindahan budaya lokal, membantu melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Yogyakarta,” kata Singgih.
Selain memberikan dampak positif bagi pariwisata, Dagadu Jogja juga berperan penting dalam menggerakkan perekonomian lokal.
Dengan mempekerjakan banyak tenaga kerja lokal dan bekerja sama dengan pemasok setempat, Dagadu telah memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Mereka adalah contoh nyata bagaimana usaha kreatif dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan.
“Selamat jalan Bapak Mirza Arditya. Semoga Tuhan menerima segala amal baikmu dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Yogyakarta kehilangan seorang putra terbaiknya, namun karyamu akan selalu abadi di hati kami,” pungkas Singgih.