Konten Media Partner

Pasar Kotagede Diboyong ke YIA, Tak Usah Cemas Jika Lupa Beli Oleh-Oleh di Jogja

17 April 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Galeri UMKM Pasar Kotagedi di bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Galeri UMKM Pasar Kotagedi di bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Saat kamu liburan ke Jogja tapi lupa atau tak sempat beli oleh-oleh, padahal kamu sudah sampai bandara, tak usah cemas. Sebab, di bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, kini sudah ada Pasar Kotagede.
ADVERTISEMENT
Pasar Kotagede di YIA merupakan galeri yang jadi tempat produk-produk UMKM asal Jogja.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengatakan bahwa Pasar Kotagede ini sebenarnya sudah ada sejak 2019 silam setelah Pemda DIY melakukan kerja sama dengan PT Angkasa Pura I.
Nama Pasar Kotagede sendiri merupakan usulan langsung Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Produk fesyen UMKM yang dipajang di Pasar Kotagede YIA. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Pasar Kotagede di YIA merupakan galeri UMKM terbesar di Indonesia yang ada di bandara. Luasnya sekitar 1.300 meter persegi yang di dalamnya terdapat 450 pelaku UMKM dengan jumlah produk mencapai 2.000-an.
“Produknya ada food, ada craft, ada fesyen,” kata Srie Nurkyatsiwi, Rabu (17/4).
Galeri UMKM ini harapannya bisa menjadi melting pot atau tempat pertemuan antara produsen dan konsumen.
ADVERTISEMENT
“Konsumennya adalah para tamu atau pengunjung di bandara YIA yang mau melakukan keberangkatan, karena posisinya kan ada di ruang keberangkatan,” ujarnya.
Produk-produk UMKM di galeri Pasar Kotagede YIA. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Selain menjadi yang terbesar di Indonesia, Kepala Bidang UKM Diskop UKM DIY, Veronica Setyoningtyas Prativi, juga mengatakan bahwa Pasar Kotagede di YIA menjadi proyek percontohan PT Angkasa Pura di seluruh Indonesia.
Nama Pasar Kotagede sendiri dipilih dengan harapan galeri tersebut bisa berfungsi seperti Pasar Kotagede di Yogya.
“Filosofinya kita ingin seperti di pasar-pasar yang di Kotagede itu. Ada unsur tradisionalnya, kemudian ada melting point-nya, tempat pertemuan antara pedagang dan pembeli di situ, ramai,” kata Vivi.