Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Pemkot Yogya Masih Upayakan Bangun Tempat Pengolahan Sampah di Piyungan
2 Mei 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih berupaya untuk membangun fasilitas tempat pengolahan sampah di lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional, Piyungan. Sebelumnya, rencana itu memicu penolakan dari warga sekitar TPA Piyungan sehingga rencana tersebut sempat diurungkan.
ADVERTISEMENT
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengatakan sampai saat ini Pemkot Yogya masih menjalin komunikasi dengan warga agar warga sekitar mengizinkan pembangunan tempat pengolahan sampah tersebut.
“Kami masih melakukan komunikasi dengan pihak di sana, karena kemarin ada dinamika seperti itu sehingga kita masih melakukan komunikasi,” kata Singgih Raharjo di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (2/5).
Hal yang menurutnya sedang dikomunikasikan secara intensif dengan warga sekitar TPA Piyungan adalah terkait sistem pengolahan sampah yang akan dibangun di sana. Ia menegaskan bahwa tempat yang akan dibangun akan berbeda dari sebelumnya, di mana sampah hanya akan ditumpuk begitu saja.
Fasilitas yang akan dibangun adalah tempat pengolahan sampah menjadi refuse derived fuel (RDF), yakni bahan bakar alternatif yang biasa digunakan sebagai pengganti batubara.
ADVERTISEMENT
“Sebetulnya di Piyungan itu nanti kita tidak menambah sampah, tetapi mengolah sampah sampai habis. Kalau dulu kan memang ditimbun,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, juga mendorong Pemkot Yogya untuk kembali melakukan komunikasi dengan warga sekitar TPA Piyungan terkait dengan rencana pembangunan tempat pengolahan sampah di sana.
Sebab, semua kebutuhan teknis menurutnya sudah siap, termasuk izin penggunaan lahan TPA Piyungan untuk jadi tempat pengolahan sampah.
“Karena peralatannya sudah siap, teknologinya sudah siap, tempatnya sudah diizinkan, tinggal membangun komunikasi dengan warga sekitar dan pemerintah kalurahan,” ujar Beny saat dihubungi Pandangan Jogja, Selasa (30/4).