Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Pertamina EP Cepu dan UPN Yogya Teken MoU, Dorong Produksi Minyak 1 Juta BOPD
24 Februari 2023 18:02 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina EP Cepu dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta menandatangani MoU kerja sama pada Jumat (24/2) di Kampus UPN Veteran Yogyakarta. Kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun ke depan itu bertujuan untuk mendukung target produksi pertamina sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada 2030 mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Endro Hartanto, mengatakan untuk mewujudkan tujuan itu, nantinya akan ada berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan bersama UPN Veteran Yogyakarta, mulai dari sektor pendidikan, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat.
“Teman-teman di kampus yang punya keahlian tertentu itu bisa memberi support di situ, yang lainnya mungkin kegiatan-kegiatan CSR kita juga bisa dikerja samakan dengan UPN Veteran Yogyakarta,” kata Endro Hartanto, Jumat (24/2).
Pertamina EP Cepu juga akan melibatkan UPN Veteran Yogya dalam proyek penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) untuk melakukan injeksi CO2 sehingga dapat menurunkan tingkat emisi.
“Saat ini kami masih dalam tahap studi, secara teknis baik di batuannya sendiri kemudian juga nanti bagaimana mendesain sumurnya, juga perhitungan keekonomiannya seperti apa,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Dengan pakar-pakar perminyakan yang dimiliki oleh UPN Veteran Yogya, Endro berharap proses itu bisa lebih cepat direalisasikan.
Rektor UPN Veteran Yogya (UPNVY), Mohamad Irhas Effendi, mengatakan bahwa kerja sama dengan Pertamina EP Cepu juga akan berdampak baik bagi kemajuan kampusnya di tengah isu transformasi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Selain karena produksi minyak yang sampai sekarang masih kurang, dengan kerja sama itu nantinya lulusan UPN Veteran Yogya juga dapat terus beradaptasi dengan perubahan di dunia industri sehingga tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Dan ternyata walaupun nanti tidak dipakai untuk transportasi, itu minyak masih diperlukan untuk industri yang lain. Sehingga meyakinkan kita bahwa teknik perminyakan dan industri migas itu memang tidak akan tenggelam,” kata Mohamad Irhas Effendi.
ADVERTISEMENT
Selama lima tahun ke depan, kerja sama tersebut minimal akan diisi dengan tiga kegiatan utama.
Pertama adalah reaktivasi sumur-sumur tua yang sudah tidak produktif. Kemudian membantu CSR Pertamina EP Cepu di daerah dekat operasi mereka bekerja sama dengan pemda setempat.
Dan terakhir, akan melakukan studi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak bumi dengan menginjeksikan sumber energi eksternal dan material untuk memperoleh minyak yang tidak dapat diproduksi secara ekonomis menggunakan primary recovery dan secondary recovery.
“Untuk mahasiswa akan dilibatkan dalam kegiatan KP (Kerja Praktik), TA (Tugas Akhir), dan magang,” kata dia.
Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan kuliah umum tentang perkembangan industri migas yang disampaikan oleh Endro Hartanto selaku Dirut Pertamina EP Cepu. Kuliah umum tersebut diikuti oleh sekitar 100 lebih mahasiswa UPN Veteran Yogya dari berbagai jurusan.
ADVERTISEMENT
Kuliah umum diakhiri dengan sesi diskusi, dimana para mahasiswa sangat antusias untuk bertanya tentang perkembangan terkini industri migas di Indonesia kepada Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Endro Hartanto. Acara ditutup dengan pembagian doorprize oleh Pertamina EP Cepu kepada para mahasiswa yang mengikuti acara tersebut.
Bagian dari Migas Center
Terpisah, penanggungjawab MoU, Joko Pamungkas, menyatakan bahwa acara penandatanganan MoU UPNVY dengan Pertamina EP Cepu pada hari ini adalah salah satu tindaklanjut dari MoU UPNVY dengan SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) yang telah ditandatangani pada tahun lalu tentang pendirian Migas Center di UPNV Yogyakarta.
“SKK Migas adalah regulator industry migas di Indonesia. Negara punya target 1 juta barrel pada 2030. Lalu UPN diminta membantu untuk mencapai target itu, dibuatlah Migas Center di sini. Menyusul MoU hari ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama di wilayah kerja PEPC sebagai Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina. Berikutnya akan menyusul MoU dengan oil and gas company lainnya, di bawah payung besar Migas Center,” kata Joko yang juga peneliti di Migas Center ini seusai acara.
ADVERTISEMENT