Konten Media Partner

Setiap Tahun RS Sardjito Rawat 180 Anak Pengidap Kanker, Kanker Padat dan Darah

16 Februari 2023 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak yang menderita kanker Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang menderita kanker Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Anak di RSUP Dr. Sardjito, Pudjo Hagung Widjajanto, mengatakan bahwa kasus kanker pada anak usia 0 sampai 18 tahun yang dicatat oleh Sardjito mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jenis kankernya juga bermacam, ada yang kanker padat maupun kanker darah.
ADVERTISEMENT
“Temuan kasus kanker anak yang datang ke Rumah Sakit Sardjito itu setiap tahun semakin meningkat,” kata Pudjo Hagung saat dihubungi, Kamis (16/2).
Sebelumnya, jumlah pasien kanker anak yang ditangani oleh Sardjito hanya di kisaran 20an pasien per tahun. Kemudian perlahan naik dari waktu ke waktu. Dalam kurun waktu sekitar dua dekade, saat ini rata-rata jumlah kasus kanker anak yang ditemukan Sardjito mencapai 180 kasus per tahun.
“Sekarang kurang lebih setahun itu sekitar 180, berarti rata-rata sebulan 15 kasus,” ujarnya.
Pasien kanker anak tersebut berasal dari berbagai daerah, tidak hanya dari DIY saja. Selain itu, dia juga menjelaskan ratusan kasus kanker anak tersebut terdiri dari berbagai jenis kanker anak.
Dokter Spesialis Anak dari RSUP Dr. Sardjito, Pudjo Hagung Widjajanto. Foto: Dok. FKKMK UGM
Pudjo mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan temuan kanker pada anak oleh RSUP Dr. Sardjito. Pertama karena kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker yang lebih baik serta pengetahuan dan kesadaran dokter yang juga sudah lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dan yang tidak kalah penting menurut Pudjo adalah adanya BPJS.
“Dengan adanya BPJS itu membuat orang menyegerakan untuk datang ke rumah sakit,” kata dokter yang juga menjadi dosen di FKKMK UGM itu.
Beberapa pasien memang masih datang ke rumah sakit dalam kondisi tidak terlindungi asuransi. Namun jumlahnya menurut Pudjo sangat sedikit dan terus menurun dari waktu ke waktu.
“Jumlahnya hanya satu atau dua dari sekian puluh kasus. Sebagian besar punya BPJS,” lanjutnya.
Masifnya informasi tentang kanker di media sosial menurut Pudjo juga telah memicu peningkatan kesadaran masyarakat mengenai penyakit tersebut. Selain itu, para pasien kanker biasanya juga akan ikut menyebarluaskan informasi tentang kanker kepada orang-orang di sekitar mereka. Faktor-faktor itu yang menurut dia menyebabkan jumlah pasien kanker anak yang dilaporkan menjadi meningkat.
ADVERTISEMENT
“Saya yakin sejak dulu kasus-kasus itu sebenarnya sudah ada, cuma tidak terdiagnosis, istilah kita underdiagnosis. Ada tapi kita belum tahu, tidak familiar, kita belum maju pengetahuannya, sehingga tidak menganggap sebagai kanker, tapi lebih kepada hal-hal yang sifatnya non-medik barangkali,” kata Pudjo Hagung Widjajanto.