Konten Media Partner

Siswa SMP di Jogja Berikan Donasi untuk Gotong Royong Vaksinasi

26 November 2021 18:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kecepatan vaksinasi masih menjadi masalah di Indonesia, seorang siswi SMP di Jogja menyumbangkan sebagian hadiah lomba terkait pandemi untuk gotong royong vaksinasi.
Fathina menyerahkan bantuan kepada Sonjo yang diterima oleh perwakilan Lazisnu DIY yang menjadi pengelola dana Jimpitan Vaksin Sonjo didampingi oleh Koordinator Sonjo, Rimawan Pradiptyo. Foto: ESP
zoom-in-whitePerbesar
Fathina menyerahkan bantuan kepada Sonjo yang diterima oleh perwakilan Lazisnu DIY yang menjadi pengelola dana Jimpitan Vaksin Sonjo didampingi oleh Koordinator Sonjo, Rimawan Pradiptyo. Foto: ESP
Seorang siswi kelas 2 di SMP IT Lukman Al Hakim Internasional (LHI), Fathina Abida Salma, berhasil menjadi juara favorit dalam lomba komik di tingkat nasional yang diadakan oleh Context.id. Komiknya yang berjudul ‘Sesal’, bercerita tentang penyesalan seseorang yang menyepelekan protokol kesehatan hingga akhirnya anaknya meninggal karena COVID-19, berhasil mendapat jumlah like terbanyak dan membuatnya berhasil meraih juara favorit.
ADVERTISEMENT
Menjadi juara favorit, Fathina mendapatkan hadiah Rp 5 juta. Merasa juara yang dia raih juga berkat kontribusi dari banyak orang, Fathina kemudian mendonasikan sebagian hadiahnya untuk penanganan pandemi, khususnya untuk pelaksanaan vaksinasi massal.
“Biar like-nya enggak sia-sia jadi harus ada yang didonasikan, paling enggak sebagian,” kata Fathina Adiba, Senin (22/11).
Pandemi yang tak berkesudahan membuat Fathina kesal. Banyak kegiatan yang tidak bisa dia lakukan karena pandemi, terutama karena tak bisa bersekolah dan bertemu dengan teman-temannya. Meskipun setelah hampir dua tahun pandemi ini membuatnya mulai terbiasa dengan situasi yang serba online seperti sekarang.
“Apalagi kalau lihat orang yang enggak peduli sama pandemi, makin kesal. Padahal udah banyak orang yang berjuang sampai mempertaruhkan nyawanya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kesal sekaligus sedih yang Fathina rasakan membuatnya ingin membantu penanganan pandemi ini sebisa dia. Bak gayung bersambut, dia mendapatkan hadiah dari lomba yang dia ikuti. Dan oleh ayahnya, Fathina kemudian diarahakan untuk mendonasikan sebagian hadiah yang diterima melalui Sambatan Jogja (Sonjo), sebuah gerakan para relawan di Yogyakarta untuk menangani pandemi.
Sebab, di saat yang bersamaan, Sonjo juga sedang memiliki program Jimpitan Vaksin yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi, terutama di desa-desa yang selama ini vaksinasinya masih lambat.
“Cuma pingin bantu aja, sebisanya,” kata Fathina Abida Salma.
Fathina Abida Salma berbincang dengan media dan relawan Sonjo di Sleman, akhir pekan lalu. Foto: ESP
Terkait program Jimpitan Vaksin, Koordinator Sonjo, Rimawan Pradiptyo menjelaskan bahwa publik jangan mengerti bahwa meski vaksin telah tersedia belum menjamin kecepatan vaksinasi. Sebab, pemerintah memiliki banyak keterbatasan untuk menyuntikkan vaksin ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Vaksin kan nggak bisa jalan sendiri. Nah, biar dia bisa disuntikkan ke publik kan butuh banyak hal dari tempat sampai petugas. Makanya kita gotong royong membantu pemerintah mempercepat vaksinasi,” kata Rimawan di Yogyakarta.
Ya, kecepatan vaksinasi dosis 1 dan 2 akan sangat berpengaruh pada kekebalan kelompok untuk menahan laju varian baru maupun untuk segera memberi kesempatan bagi penduduk yang vaksin pada medio sebelum Juli 2021 untuk segera mendapat booster.
Ya, antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi COVID-19 akan menurun seiring berjalannya waktu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penurunan tersebut terjadi 6 bulan usai vaksin lengkap dua dosis. Menurut penelitian Sinovac yang dirilis Juli lalu, memang terbukti adanya penurunan setelah 6 bulan. Di tengah pandemi yang belum usai, pemberian booster tentu menjadi penting. Apalagi dengan adanya penurunan antibodi tersebut. (Widi Erha Pradana / YK-1)
ADVERTISEMENT