Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tantangan GKR Mangkubumi jika Jadi Ketua Kwarnas: Sterilkan Pramuka dari Politik
16 Oktober 2023 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dicalonkan sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Indonesia. GKR Mangkubumi yang kini menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) DIY, merupakan cucu dari Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Kwartir Daerah DIY di Bidang Organisasi Manajemen dan Hukum, Edy Heri Suasana, mengatakan bahwa alasan pencalonan GKR Mangkubumi sebagai Ketua Kwarnas yakni keinginan Kwarda DIY supaya Gerakan Pramuka di Indonesia murni menjadi wadah pendidikan karakter generasi muda.
Kwarda DIY tak ingin Gerakan Pramuka di Indonesia disusupi oleh kepentingan-kepentingan lain, terutama kepentingan politik.
“Kami berharap ke depan tidak ada campur tangan politik di dalam Pramuka, sehingga Pramuka murni menjadi lembaga pendidikan karakter,” kata Edy Heri saat dihubungi Pandangan Jogja pada Senin (16/10).
Edy menjelaskan bahwa sebagai wadah pendidikan karakter generasi muda, Gerakan Pramuka memang sangat rentan disusupi oleh kepentingan-kepentingan politik. Hal itu harus diantisipasi, mengingat generasi muda ini adalah calon pemimpin Bangsa di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
“Sangat mungkin generasi muda ini dicampur adukkan dengan kepentingan-kepentingan sesaat. Kalau murni dari Kepramukaan kan bagaimana menanamkan cinta tanah air, nasionalisme, patriotisme, dan sebagainya, tidak untuk kepentingan-kepentingan politik tertentu,” ujarnya.
Dalam pendidikan karakter dalam Pramuka, Tri Satya dan Dasa Dharma mesti menjadi haluan utama, bukan justru kepentingan-kepentingan politis kelompok tertentu. Inilah yang menurut Edy menjadi tantangan besar bagi GKR Mangkubumi jika nanti terpilih sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
“Di Pramuka Nasional itu sangat rawan adanya hal-hal yang mencampur adukkan persoalan politik dengan pendidikan karakter, inilah yang akan menjadi tantangan terbesar Gusti Mangkubumi,” jelasnya.
Jika melihat kiprah GKR Mangkubumi selama aktif di pramuka, baik di level Kwarda maupun Kwarnas, Edy yakin GKR Mangkubumi bisa menjadikan Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang murni bertujuan untuk melakukan pendidikan karakter.
ADVERTISEMENT
Di DIY misalnya, GKR Mangkubumi telah melakukan sejumlah terobosan, salah satunya merintis Kampung Pramuka yang kemudian banyak diadopsi oleh daerah lain. Ia juga menerjemahkan amanat UU Keistimewaan untuk mengembangkan Pramuka Istimewa.
GKR Mangkubumi selama ini menurut dia benar-benar fokus menjadikan Gerakan Pramuka di DIY sebagai wadah pembentukan karakter tanpa mencampur adukkan dengan kepentingan politik.
“Sebenarnya Gusti Mangkubumi tidak memiliki ambisi untuk menjadi Ketua Kwarnas, tapi kami pengurus lain melihat Gerakan Pramuka di Indonesia membutuhkan sosok pemimpin seperti Beliau,” ujar Edy.