Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
TEGAL - Kampanye terbuka Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto di Tegal dihadiri ribuan pendukungnya pada Senin (1/4). Dalam kesempatan itu, Capres nomor urut 02 itu mengajak masyarakat untuk memilih dirinya pada 17 April 2019.
ADVERTISEMENT
Prabowo menyebut banyak media yang menyangsikan dukungan masyarakat kepadanya. Dia mengatakan banyak lembaga survei yang menempatkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi jauh di bawah Jokowi-Ma’ruf.
“Saudara-saudara sekalian koran-koran, surat kabar, lembaga survei di Jakarta mengatakan bahwa kita jauh ketinggalan. Nanti saudara yang jawab sekalian pada tanggal 17 April. Kita beritahu mereka kita maunya apa,” kata Prabowo.
Dia pun mengajak masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang benar pada Pilpres yang tinggal 16 hari lagi. Menurut Prabowo, dengan memilih dia berarti masyarakat telah melawan kezaliman dan perilaku koruptif.
“Dengan mencoblos nomor 2 artinya kau melawan yang zalim, kau melawan koruptor, kau melawan antek-antek asing, dan kau melawan angkara murka. Jadi kita melawan dengan konsititusional, dengan hak demokrasi dan kedaulatan rakyat. Bagaimana sanggup? nanti di TPS dipantau terus. Hitung kertas suara,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, saat ini negara Indonesia sedang dirusak dan dijajah. Dia pun kembali menyinggung elit-elit yang merusak negara dengan cara melakukan perbuatan korupsi.
“Saudara-saudara sekalian, saya keliling di mana-mana, saya merasakan rakyat Indonesia tidak mau dibohongi lagi. Saudara-saudara sekalian, yang bikin rusak negara kita itu elit-elit kita di Jakarta. Saya tahu mereka karena saya bagian dari mereka dulu. Saya elit dari dulu tapi saya elit yang sadar dan membela rakyat. Saya muak dengan muka-muka mereka. Muka-muka pembohong, muka-muka munafik,” katanya.
Karena itu, lanjut dia, saat ini Prabowo sedang menyiapkan tim untuk memperbaiki bangsa Indonesia. Mereka terdiri dari pakar-pakar yang ahli di bidangnya masing-masing.
“Kita minta mereka bekerja untuk rakyat. Saya bilang, Rakyat sedang susah. harga-harga sudah terlalu tinggi. Bisa tidak diturunkan? Setelah dihitung ternyata bisa. Bagaimana bisa turunkan tarif listrik? bukan tiga tahun atau setahun, tapi seratus hari sudah bisa diturunkan,” katanya. (Irsyam Faiz)
ADVERTISEMENT