Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Representasi Budaya Polinesia dalam Film Moana: Sebuah Kajian Antropologi
2 Desember 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Patricia Gladys De Din Dala tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mitologi Polinesia dalam Film Moana
ADVERTISEMENT
Film Moana (2016) merupakan produksi dari Walt Disney Animation Studios dan film ini merupakan film ke-56 dalam kanon fitur animasi Disney. Film ini berhasil menarik perhatian dunia dengan ceritanya yang terinspirasi dari budaya Polinesia. Dalam film ini, menceritakan seorang gadis bernama Moana ia merupakan gadis muda dan pemberani yang melakukan perjalanan epik melintasi lautan untuk menyelamatkan pulau tempat tinggalnya. Namun, di balik keindahan visual dan jalan cerita yang inspiratif, muncul sebuah pertanyaan penting: sejauh mana Moana berhasil merepresentasikan budaya Polinesia secara autentik?
ADVERTISEMENT
Representasi budaya lokal dalam media populer memiliki peran penting dalam memperkenalkan kearifan lokal kepada audiens global. Namun, adaptasi budaya ini sering kali berbenturan dengan kebutuhan komersial dan standar hiburan internasional, sehingga memunculkan eksploitasi budaya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis budaya Polinesia yang diangkat dalam Moana dari perspektif antropologi, mencakup mitologi, simbolisme laut, representasi gender, dan adaptasi budaya.
Mitologi Polinesia dalam Film Moana
Salah satu yang menarik adalah sosok Maui, yang dikenal luas dalam mitologi Polinesia. Karakter Maui adalah seorang demigod atau setengah dewa, diangkat dari mitologi Polinesia yang kaya. Maui dikenal sebagai dewa yang memiliki kemampuan dan kecerdasaan yang luar biasa. Dalam cerita asli, Maui digambarkan sebagai tokoh yang menggunakan kecerdasaannya untuk membawa manfaat bagi manusia. Salah satunya adalah menciptakan pulau-pulau dan menangkap matahari.
ADVERTISEMENT
Namun dalam film, karakter Maui mengalami perubahan yang singnifikan. Ia digambarkan sebagai sosok yang humoris dan terkadang egois, hal ini berbeda dari citra mitologisnya yang dianggap sebagai pahlawan agung. Meskipun hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tarik naratif, hal ini memunculkan perdebatan mengenai penggambaran yang kurang menghormati sosok tokoh mitologi asli.
Simbolisme Laut sebagai Elemen Kehidupan
Laut adalah elemen sentral dalam budaya Polinesia, baik sebagai sumber kehidupan, media transportasi, dan simbol spiritual. Dalam Moana, laut digambarkan bukan hanya sebagai latar cerita, tetapi juga sebagai karakter aktif yang membantu moana dalam perjalanannya. Hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Polinesia bahwa laut adalah entitas yang hidup dan memiliki kekuatan spiritual.
Representasi ini cukup autentik dan menjadi penghormatan terhadap budaya maritim Polinesia. Namun, Disney menambahkan eleman fantasi untuk memenuhi kebutuhan audiens global, seperti laut yang secara literal ‘’menghidupkan’’ karakternya, sesuatu yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kepercayaan lokal.
ADVERTISEMENT
Representasi Gender dalam Karakter Moana
Moana adalah tokoh perempuan yang memecahkan stereotipe karakter tradisional dalam film animasi Disney. Ia digambarkan sebagai pemimpin yang kuat, mandiri, dan memiliki kebernian untuk melampui batas-batas yang ditentukan oleh masyarakatnya. Representasi ini sejalana dengan nilai-nilai kepemimpinan dalam budaya Polinesia, di mana perempuan sering memegang peran penting dalam keluarga dan komunitas.
Namun, penggambaran ini juga mencerminkan nilai-nilai feminisme modern yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan struktur sosial tradisional Polinesia. Meski begitu, karakter Moana tetap berhasil menjadi inspirasi bagi perempuan muda di seluruh dunia.
Modernisasi dan Adaptasi Budaya dalam Film
Sebagai film yang diproduksi untuk audiens global, Moana harus menyeimbangkan autentisitas budaya dan kebutuhan hiburan. Disney bekerja sama dengan para ahli budaya Polinesia dalam produksi, namun tetap ada elemen modernisasi yang ditambahkan, seperti musik yang berorientasi global dan penyederhanaan narasi mitologi.
ADVERTISEMENT
Adaptasi ini memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, Moana berhasi memperkenalkan budaya Polinesia kepada audiens global, meningkatkan apresiasi terhadap kearifan lokal. Di sisi lain, proses medernisasi ini dapat memunculkan, di mana budaya lokal diambil dan digunakan tanpa penghormatan penuh terhadap nilai-nilai aslinya.
Kesimpulan
Film Moana adalah contoh penting bagaimana media populer dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya lokal kepada dunia. Meskipun terdapat penyederhanaan dan modifikasi dalam penggambaran budaya Polinesia, film ini tetap berhasil membawa elemen-elemen budaya tersebut ke dalam diskursus global.
Namun, untuk memastikan keberlanjutan representasi budaya yang autentik, kolaborasi yang lebih mendalam dengan komunitas lokal menjadi sangat penting. Melalui langkah ini, media populer tidak hanya menjadi hiburan, tetapi menjadi jembatan untuk memahami dan menghormati keberagaman budaya dunia.
ADVERTISEMENT