Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tragedi 9/11 yang Tetap Jadi Misteri
13 September 2023 5:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Waode Nurmuhaemin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemarin adalah genap 22 tahun peristiwa berdarah yang juga jadi awal Islamphobia merebak. Tahun itu adalah salah satu tahun terkelam dalam sejarah umat manusia modern. Saya juga pada saat itu dan sampai saat ini masih dilanda kebingungan apa sebenarnya yang terjadi. Dunia porak-poranda setelah serangan yang menewaskan 3000 orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Amerika serikat negara adidaya di muka bumi , pada saat itu tiada tanding tiada banding. Banyak kejanggalan meskipun terbukti di kemudian hari Al Qaeda lah yang jadi otak pengeboman menara kembar WTC dan Pentagon tentu saja versi negara barat. Namun, banyak hal yang harus kemudian dijelaskan. Jauh sebelum itu, dalam bukunya benturan peradaban, Samuel Hutington memprediksi bahwa barat dan Islam akan menjadi rival ketika ketegangan barat-Soviet berakhir.
Banyak kejanggalan dan kontra dalam peristiwa itu yang diyakini oleh mereka yang percaya teori konspirasi termasuk juga Rekaman CCTV yang dirusak, kotak hitam yang tidak ditemukan, keahlian pilot yang membajak pesawat sangat tidak masuk akal jika hanya dilakukan oleh pilot yang cuma berpengalaman membawa pesawat perintis, juga runtuhnya gedung WTC 7 yang berlantai 47 namun tidak ikut ditabrak oleh dua pesawat yang menabrak menara kembar WTC, padahal letaknya satu di utara dan satu di timur.
ADVERTISEMENT
Yang jelas, peristiwa itu membawa label teroris abadi untuk umat Islam. Orang muslim yang punya kepentingan ke negara barat melalui second inspection yang lumayan rumit terlebih jika namanya sangat berbau Islam. Juga yang tinggal di negara-negara barat saat itu mengalami banyak diskriminasi. Orang-orang Islam mengalami nasib yang mengenaskan dan cap teroris seolah menjadi label yang membuat jengah.
Betapa tidak, negara-negara Islam dijajah atas nama Demokrasi. Negara-negara Islam berdaulat di Invasi negara-negara barat bahkan dibantu PBB. Presidennya dijatuhkan dan disidang serta dihukum mati. Ratusan ribu rakyat sipil, anak-anak dan wanita dibantai atas nama Ham, sehingga menjadi aneh ketika dunia tidak mampu melabeli mereka teroris.
Ketika negara mereka tidak aman, nyawa terancam setiap saat mengungsilah mereka ke negara-negara yang katanya menjunjung HAM yang telah memporak-porandakan kehidupan mereka sebagai manusia. Pengungsi timur tengah membanjiri Eropa dan Amerika. Menurut saya wajar, toh kehidupan mereka yang damai sudah diporak-porandakan dan diambil. Manusia mana yang sanggup hidup di hujani peluru setiap hari?
ADVERTISEMENT
22 tahun berlalu kelam 9/11/ 2001, tetap melekat dalam benak banyak orang. Al Qaeda sudah ditumpas ke akar-akarnya. Begitu juga banyak negara muslim yang hancur sampai hari ini di mana penduduknya banyak yang terlunta-lunta menjadi imigran di negara yang bahkan mereka tidak pernah mimpikan sebelumnya. Sehingga apa pun misteri dibalik 9/11, mungkin akan tetap jadi misteri.