Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Di Tikam? Arti dan Penulisan yang Tepat
6 November 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu di tikam? Mungkin banyak orang sudah sering mendengar ungkapan ini dalam berbagai konteks, terutama dalam berita atau cerita fiksi. Namun, belum tentu semua orang tahu arti dan penggunaannya dalam kalimat dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Memahami arti suatu kata itu penting karena kata-kata adalah dasar dari komunikasi sehari-hari. Dengan mengerti arti sebenarnya, semua orang dapat menyampaikan maksud dengan lebih tepat dan menghindari kesalahpahaman.
Memahami Apa Itu Di Tikam
Ungkapan “di tikam” sering muncul dalam bahasa komunikasi sehari-hari, baik dalam percakapan langsung maupun tulisan. Secara umum, apa itu ditikam berarti tindakan menusuk atau menyerang seseorang dengan benda tajam, biasanya pisau atau senjata tajam lainnya.
Berdasarkan kbbi.kemdikbud.go.id, arti kata "tikam" adalah tusukan (dengan barang yang tajam, misalnya keris atau tombak). Bisa juga diartikan sebagai luka kena atau luka karena tertusuk senjata tajam.
Kata ini sering digunakan dalam hal yang serius, misalnya dalam berita kriminal atau laporan medis, untuk menggambarkan peristiwa kekerasan fisik. Namun, kata “ditikam” juga sering dipakai untuk menggambarkan rasa sakit atau pengkhianatan emosional.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya seperti dalam kalimat “Rasanya seperti ditikam dari belakang.” Di sini, kata “ditikam” memberikan gambaran betapa perasaan tersakiti bisa begitu mendalam, seolah-olah ditusuk secara fisik.
Penulisan yang Tepat
Dari segi penulisan, penggunaan imbuhan di- yang dipadukan dengan kata kerja adalah aturan dasar dalam bahasa Indonesia . Imbuhan di- menandakan bahwa kata tersebut merupakan kata kerja pasif, yang menyiratkan subjek mengalami tindakan.
Sebagai contoh, kata “di tikam” tanpa digabung menjadi “ditikam” akan dianggap salah karena memisahkan imbuhan dari kata dasarnya. Perlu diingat, aturan ini berlaku untuk kata kerja lainnya yang menggunakan imbuhan di-, seperti “dipukul,” “dilempar,” dan “diambil.”
Untuk menghindari kesalahan penulisan, pastikan untuk menyatukan imbuhan di- dengan kata kerja yang mengikutinya, kecuali pada kata yang menunjukkan tempat. Sebagai contoh, “di rumah” atau “di sekolah” adalah pengecualian, karena “di” dalam konteks ini bukan imbuhan, melainkan kata depan yang menunjukkan lokasi.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami arti apa itu di tikam dan penulisan kata tersebut dengan tepat, semua orang bisa lebih tepat dalam menyampaikan maksud mereka. Selain itu, juga dapat menghindari kesalahan ejaan yang sering terjadi dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan formal. (DNR)