Konten dari Pengguna

Arti Al Kautsar, Bacaan, dan Maknanya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
11 Juli 2023 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Arti Al Kautsar. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Arti Al Kautsar. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Surat Al-Kautsar terdiri dari tiga ayat dan menjadi surat terpendek dalam ayat Suci Al Quran. Al-Kautsar termasuk golongan surat Makkiyyah yang diturunkan di Makkah.
ADVERTISEMENT
Surat ini menjadi penghibur hati Nabi Muhammad S.A.W. Karena itu penting bagi kita untuk mengetahui arti Al Kautsar.
Pada Artikel kali ini, kita akan membahas mengenai arti surat Al Kautsar, bacaan dan makna yang terkandung dalam isi surat tersebut. Simak penjelasan selengkapnya di sini.

Memahami Arti Al Kautsar

Ilustrasi Arti Al Kautsar. Foto: Pexels.
Surat Al Kautsar adalah surah ke-108 dalam Al Quran yang diturunkan setelah surat Al 'Aadiyaat. Dalam Al Quran, surat ini merupakan surat terpendek, terdiri dari tiga ayat.
Kata Al Kautsar berasal dari bahasa Arab yang artinya "nikmat yang banyak" atau "kebajikan yang melimpah". Surat ini mengandung pesan mengenai keberkahan, kekayaan sejati, dan pahala yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Mengutip buku Selalu Ada Keajaiban oleh Hannah Dewi Latifah, surat Al Kautsar diambil dari kata terakhir dalam ayat pertama, yang memiliki arti kebaikan yang sangat banyak. Kebaikan tersebut adalah karunia Allah berupa telaga Kautsar di surga.
ADVERTISEMENT

Bacaan Surat Al Kautsar

Ilustrasi Arti Al Kautsar. Foto: Pexels.
Berikut ini adalah bunyi surat Al Kautsar berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia dan tafsirannya menurut Kemenag RI adalah:
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
Innā a'ṭainākal-kauṡar
1. Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak.”
Tafsir singkat: Wahai Nabi Muhammad, sungguh Kami telah memberimu nikmat yang banyak dan langgeng, meliputi kenikmatan duniawi maupun ukhrawi, seperti kenabian, Al-Qur’an, syafaat, telaga di surga, dan sebagainya.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
2. Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!"
Tafsir singkat: Karena itu, sebagai rasa syukurmu kepada Tuhanmu, maka laksanakanlah salat dengan ikhlas semata-mata karena Tuhanmu, bukan dengan tujuan ria; dan berkurbanlah demi Allah dengan menyembelih hewan sebagai ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.
ADVERTISEMENT
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ
Inna syāni`aka huwal-abtar
3. Artinya: "Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."
Tafsir singkat: Sungguh orang-orang yang membencimu dan mengacuhkan hidayah yang engkau bawa, dialah orang yang terputus. Tidak hanya terputus jejaknya, mereka pun dijauhkan dari rahmat Allah dan segala kebaikan. Keteladanan dan kebaikanmu akan terus menjadi pembicaraan sepanjang zaman dan keturunanmu akan terus mewarisi kebaikanmu.

Makna Surat Al Kautsar

Ilustrasi Arti Al Kautsar. Foto: Pexels.
Mengutip buku Tafsir Al-Fatihah: Menemukan Hakikat Ibadah karya Muhammad Rasyid Ridha, ayat pertama surat Al Kautsar membahas tentang nikmat yang banyak.
Nikmat artinya adalah seluruh kebaikan yang Allah berikan sejak zaman kerasulan. Adapun banyak nikmat yang dimaksud ialah nikmat agama Islam dan Al Quran sebagai penyempurna pegangan umat manusia.
ADVERTISEMENT
Ayat kedua, mempunyai makna bentuk dari rasa syukur manusia kepada Allah. Artinya, pelaksanaan ibadah sholat dan berkurban sebagai bentuk manifestasi penghambaan manusia dan amalan kebajikan kepada orang lain. Qurban merupakan tindakan berbagi yang akan mengukuhkan persaudaraan antar sesama manusia.
Ayat ketiga, ditujukan kepada para pembenci Rasulullah pada masa itu. Bahwasanya orang-orang yang mengingkari kenabian dan keberadaan Allah akan diputus keberkahan dalam hidupnya. Hal tersebut terbukti pada beberapa tahun setelah ayat ini diturunkan. Segerombolan orang yang membenci Nabi menjadi sosok yang tidak pernah diingat oleh siapapun.
(SNS)