Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Dejavu dalam Bahasa Gaul dan Penyebabnya
20 Juli 2023 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berdasarkan asal usul katanya, arti dejavu berasal dari bahasa Perancis, yakni deja vu yang artinya sudah pernah melihat. Namun, apa arti dejavu dalam bahasa gaul?
ADVERTISEMENT
Kata deja vu sering banget digunakan di media sosial dan percakapan sehari-hari. Arti deja vu dalam bahasa gaul sebenarnya sama kok dengan makna deja vu dalam neurosains. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Deja Vu
Menurut buku Neurosains: Menjiwai Sistem Saraf dan Otak (2021) karya Musi dan Nurjanah, arti deja vu adalah sebuah hasil dari pengecekan yang dilakukan oleh otak terhadap memori kita dan memastikan memori yang terdapat di otak masih berjalan dengan normal.
Kalau kamu mengunjungi sebuah tempat, lalu merasa pernah mengunjungi tempat itu padahal belum pernah, maka itulah yang disebut deja vu.
Mengutip dari Very Well Mind, deja vu adalah pengalaman yang sangat umum. Sekitar 97% orang diperkirakan pernah mengalami deja vu setidaknya sekali.
ADVERTISEMENT
Santo Agustinus, seorang filsuf kuno, adalah yang pertama kali menjelaskan konsep deja vu, namun menyebutnya sebagai "false memoriae" pada tahun 400 M.
Orang pertama yang menggunakan istilah deja vu adalah filsuf Prancis, Emile Boirac pada tahun 1890.
Sementara penggunaan frasa deja vu dalam dunia ilmiah berasal dari F.L. Arnaud, seorang ahli saraf yang mengusulkan untuk menggunakannya pada pertemuan Societe Medico-Psychologique.
Penyebab Deja Vu
Mengutip dari Healthline, para ahli mengemukakan beberapa penyebab deja vu yang berbeda. Di bawah ini adalah beberapa teori tentang deja vu yang lebih diterima secara luas.
1. Persepsi Terpisah
Teori persepsi terpisah menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika kamu melihat sesuatu di dua waktu yang berbeda. Pertama kali kamu melihat sesuatu, kamu mungkin melihatnya dari sudut mata atau saat banyak gangguan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, otak kamu mulai membentuk ingatan atau persepsi tentang apa yang kamu lihat, walaupun informasinya terbatas. Kamu mungkin juga tidak sadar dan lupa dengan hal itu.
Lalu saat kamu melihat hal tersebut untuk kedua kalinya, kamu mungkin merasa baru melihatnya. Namun, otakmu mengingat persepsi yang sudah kamu bangun sebelumnya. Jadi, kamu mengalami deja vu.
2. Malfungsi Sirkuit Otak Kecil
Teori lain menunjukkan bahwa deja vu terjadi ketika otak mengalami "gangguan", dengan kata lain mengalami kerusakan singkat, mirip dengan apa yang terjadi selama serangan epilepsi.
Otak secara keliru menganggap apa yang terjadi saat ini sebagai ingatan, atau sesuatu yang sudah terjadi. Disfungsi otak jenis ini umumnya tidak berbahaya kecuali terjadi secara teratur.
3. Mengingat Memori
Banyak ahli percaya bahwa deja vu berkaitan dengan cara seseorang memproses dan mengingat memori.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dilakukan oleh Anne Cleary, seorang peneliti deja vu dan profesor psikologi di Colorado State University, telah membantu menghasilkan beberapa dukungan untuk teori ini.
Melalui pekerjaannya, dia menemukan bukti yang menunjukkan bahwa deja vu dapat terjadi sebagai tanggapan atas peristiwa yang menyerupai sesuatu yang pernah kamu alami tetapi tidak kamu ingat.
Mungkin itu terjadi di masa kanak-kanak, atau kamu tidak dapat mengingatnya karena alasan lain.
Meskipun kamu tidak dapat mengakses memori itu, otakmu tetap mengetahui bahwa kamu pernah berada dalam situasi yang sama.
Nah, itulah penjelasan mengenai deja vu. Semoga menjawab rasa penasaranmu, ya!
(DEL)