Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Simpati, Penyebab, dan Teorinya
24 Agustus 2023 16:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamus Merriam-Webster menjelaskan pengertian simpati sebagai perasaan bahwa Anda peduli dan menyesal atas kesulitan, kesedihan, kemalangan orang lain, dll.
ADVERTISEMENT
Simpati merupakan sifat alamiah pada manusia. Contohnya, anak-anak berusia 12 bulan yang memberikan mainan kepada orang tuanya tanpa disuruh, atau bayi menangis saat bayi lain menangis. Ini adalah respons simpatik yang sangat mendasar.
Untuk lebih memahami apa itu simpati, simak penjelasannya di bawah ini.
Memahami Arti Simpati
Simpati adalah perasaan tidak enak pada orang lain karena sesuatu yang menimpanya. Menurut Sriyana dalam buku Sosiologi Pedesaan (2022), perilaku simpati merupakan sikap di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Lebih jauh, buku Pengantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi menjelaskan bawah perilaku simpati bukan berasal dari pemikiran logis, melainkan dari penilaian perasaan.
Jadi, ketika individu atau kelompok tertarik dengan pihak lain, itu bukan karena pemikiran logis, melainkan karena perasaan semata.
ADVERTISEMENT
Penyebab Simpati
Mengutip dari situs Skills You Need, berikut penyebab simpati dalam kehidupan sehari-hari.
1. Seseorang memperhatikan orang lain
Penyebab simpati karena individu melihat orang lain yang terlihat cemas, ketakutan, atau bahagia. Mereka akan mulai bersimpati, misalnya menghibur teman yang kehilangan uang. Mereka akan mengucapkan kata duka dan bersimpati karena peristiwa itu.
2. Orang lain membutuhkan perhatian
Simpati disebabkan karena persepsi seseorang yang melihat orang lain. Individu maupun kelompok cenderung bersimpati ketika melihat seseorang yang mendapatkan kemalangan secara tiba-tiba.
Misalnya seseorang terluka di bagian lutut, kemudian orang lain akan membantu menolongnya.
Contoh lain yaitu seorang anak mendapatkan simpati lebih banyak ketika jatuh saat berlari ke arah orang tuanya. Sedangkan anak yang jatuh karena bandel cenderung tidak mendapatkan simpati.
ADVERTISEMENT
3. Dipengaruhi keadaan tertentu
Secara umum, kita cenderung lebih bersimpati terhadap seseorang yang secara geografis lebih dekat dibandingkan seseorang yang berada di belahan dunia lain. Ini adalah kedekatan spasial.
Kita juga lebih bersimpati terhadap orang-orang yang mirip dengan kita. Hal ini disebut dengan kedekatan sosial.
Selain itu, kita juga akan lebih bersimpati jika kita pernah mengalami situasi yang sama secara pribadi dan merasa kesulitan. Namun, paparan terus-menerus terhadap situasi yang sama atau serupa akan mengurangi simpati.
Misalnya, saat pertama kali kita melihat gambar atau mendengar tentang gempa bumi , kita mungkin terdorong untuk menyumbangkan uang guna meringankan penderitaan.
Namun, jika terjadi gempa bumi lagi di tempat lain beberapa hari kemudian, kita mungkin merasa kurang simpati, situasi ini disebut sebagai kelelahan karena belas kasihan.
ADVERTISEMENT
Menunjukkan Simpati dengan Tepat – Teori Cincin
Beberapa tahun yang lalu, psikolog Susan Silk dan mediator Barry Goodman merancang diagram sederhana untuk membantu orang merespons kesedihan, penderitaan, atau masalah dalam kehidupan mereka sendiri dan orang lain dengan tepat. Mereka menyebutnya Teori Cincin (Ring Theory).
Idenya sederhana. Bayangkan serangkaian lingkaran konsentris. Di lingkaran tengah adalah orang atau orang-orang yang paling terkena dampak langsung atau trauma dari sebuah kejadian.
Di lingkaran berikutnya adalah keluarga langsung dan teman terdekat mereka. Di lingkaran berikutnya, ada teman dan keluarga jauh, lalu kenalan dan seterusnya. Kamu bisa memiliki lingkaran sebanyak yang kamu perlukan.
Orang yang berada di tengah lingkaran dapat mengatakan apa yang disukainya kepada siapa pun. Mereka bisa melampiaskannya kapan saja, atau dengan cara apa pun.
ADVERTISEMENT
Namun mereka yang di luar lingkaran tengah hanya bisa melampiaskannya ke luar. Di dalam hati, mereka perlu mengungkapkan simpati dan memberikan kenyamanan.
(DEL)