Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Taubat dalam Islam, Syarat, dan Keutamannya
13 November 2023 19:29 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian taubat dalam Islam merujuk pada rasa penyesalan atas kesalahan yang sudah dilakukan serta memohon ampun kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh.
ADVERTISEMENT
Taubat juga merupakan tindakan memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam artikel ini, akan dijelaskan pengertian taubat dalam Islam, syarat-syarat yang harus dipenuhi, dan keutamaan-keutamaannya.
Pengertian Taubat dalam Islam
Taubat berasal dari bahasa Arab tawaba (تَوَبَ) yang berarti "kembali" atau "bertobat." Dalam konteks agama Islam, taubat merujuk pada proses kembali kepada Allah setelah seseorang melakukan dosa atau kesalahan. Taubat bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga melibatkan perubahan hati, pikiran, dan perilaku.
Ketika melakukan dosa besar, Allah SWT menyuruh hambaNya untuk bertaubat dan kembali kepadaNya. Hal ini tertuang dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 53. Allah SWT berfirman:
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
ADVERTISEMENT
Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Mengutip dari laman almanhaj.or.id, taubat merupakan suatu bentuk penyerahan diri seorang hamba kepada Rabbnya, inabah (kembali) kepada Allah SWT, dan kesungguhan untuk konsisten menjalankan ketaatan kepada-Nya.
Artinya, taubat bukan hanya sekadar berhenti melakukan perbuatan dosa, tetapi juga melibatkan komitmen untuk terus melaksanakan amalan yang dicintai oleh Allah SWT.
Jadi, apabila seseorang hanya meninggalkan perbuatan dosa tanpa melanjutkan dengan amalan-amalan yang disenangi oleh Allah, maka itu belum dapat dianggap sebagai suatu bentuk taubat yang sejati.
Syarat Taubat
Taubat tidak hanya sekadar penyesalan, tetapi juga melibatkan langkah-langkah konkret untuk mengubah perilaku dan menjauhi dosa.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan taubat, sesuai dengan ajaran Islam. Pertama, seseorang harus menyadari kesalahannya dan merasa menyesal dengan tulus. Kedua, bertekad untuk tidak mengulangi dosa yang sama di masa depan. Ketiga, memperbaiki hubungan dengan orang yang mungkin terkena dampak dosa tersebut.
Menurut ulama Islam terkemuka, Imam Al-Ghazali, taubat juga melibatkan tiga aspek: penyesalan di hati, meninggalkan dosa secara fisik, dan tekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut. Dengan memenuhi syarat-syarat ini, seseorang dapat mencapai taubat yang diterima oleh Allah SWT.
Allah SWT memiliki sifat Maha Pengampun, sehingga jika kita bersungguh-sungguh bertaubat, maka sebesar apapun dosanya, akan diampuni oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ
Artinya: "Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya (ruhnya) belum sampai tenggorokan". [HR. Ahmad, at-Tirmidzi).
Keutamaan Taubat
Taubat memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam.
1. Menghapus Dosa
Pertama, taubat dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al Anfal ayat 38:
قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَۚ وَاِنْ يَّعُوْدُوْا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْاَوَّلِيْنَ
Artinya: Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi) sungguh, berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu (dibinasakan).”
ADVERTISEMENT
2. Dekat dengan Allah SWT
Kedua, taubat dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT. Orang yang bertaubat senantiasa akan menjalankan hal-hal yag disukai Allah SWT dan menjauhi laranganNya.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Furqon ayat 70:
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: "Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
3. Hati Merasa Tenang
Ketiga, taubat dapat membuat seseorang merasa tenang dan damai. Seseorang tidak lagi merasa bersalah atau terbebani karena dosa-dosa yang sudah dilakukan.
Menurut hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
"Barangsiapa yang senatiasa beristighfar, Allah jadikan untuknya kelonggaran dari segala keresahan, jalan keluar dari segala kesempitan, dan Allâh beri dia rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka".
Dalam Islam , taubat adalah salah satu cara untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Taubat bukan hanya sekedar meminta maaf dan mengucapkan kata-kata penyesalan, tetapi juga harus dipenuhi dengan beberapa syarat agar diterima oleh Allah SWT.
(IR)