Konten dari Pengguna

Taman Surga, Tempat Persinggahan Akhir yang Kudambakan

Anggi Prastyono
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
8 Juli 2024 17:09 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Prastyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumentasi pribadi penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumentasi pribadi penulis
ADVERTISEMENT
QS Muhammad. Ayat 15:
مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَآ أَنْهَٰرٌۭ مِّن مَّآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍۢ وَأَنْهَٰرٌۭ مِّن لَّبَنٍۢ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُۥ وَأَنْهَٰرٌۭ مِّنْ خَمْرٍۢ لَّذَّةٍۢ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنْهَٰرٌۭ مِّنْ عَسَلٍۢ مُّصَفًّۭى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغْفِرَةٌۭ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَٰلِدٌۭ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُوا۟ مَآءً حَمِيمًۭا فَقَطَّعَ أَمْعَآءَهُمْ
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah (seperti taman), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, airnya tidak berubah rasa dan baunya, dan sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" - Surah Muhammad Ayat 15 (47:15)
Taman Surga, sebuah tempat persinggahan terakhir yang didambakan oleh setiap umat manusia yang beriman. Kita semua sudah mengenal istilah Surga sejak kecil. Teringat ketika guru agama bercerita bahwa di Surga kita bisa meminta apa saja, bahkan katanya sungai-sungai pun di lintasi dengan air susu. QS Muhammad ayat 15 menggambarkan keindahan surga dengan penuh kejelasan: "Perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah (seperti taman), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, airnya tidak berubah rasa dan baunya, dan sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya..." Ayat ini bukan hanya memberikan gambaran fisik tentang surga, tetapi juga menawarkan ketenangan dan penghiburan bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Surga digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan kenikmatan yang abadi, di mana setiap kebutuhan dan keinginan terpenuhi dengan cara yang paling sempurna.
ADVERTISEMENT
Cerita tentang Taman Surga belakangan ini kembali populer lewat penggalan lirik lagu Sal Priadi yang berjudul Gala Bunga Matahari.
“Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi” – Sal Priadi (Gala Bunga Matahari)
Sal Priadi, penyanyi asal Kota Malang, sukses membawakan lagu tentang kehilangan dan kerinduan yang dibalut dengan cerita tentang Taman Surga. Seiring dengan penjelasan tentang surga dari QS Muhammad ayat 15, lirik lagu "Gala Bunga Matahari" oleh Sal Priadi menambah dimensi emosional yang mendalam dalam perjalanan spiritual ini. Lagu ini, dengan lirik yang penuh perasaan, menyuarakan kerinduan akan kebahagiaan abadi: "Di taman surga, kita bertemu lagi, tanpa air mata, hanya ada cahaya." Melalui lirik ini, kita diajak untuk membayangkan keindahan pertemuan kembali dengan orang-orang terkasih di Surga, sebuah tempat tanpa kesedihan dan penderitaan.
ADVERTISEMENT
Hidup manusia adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan liku-liku, kebahagiaan, dan kesedihan. Kita sering kali dihadapkan pada berbagai rintangan dan kehilangan yang menguji ketabahan serta iman kita. Salah satu kehilangan yang paling mendalam adalah kehilangan orang-orang terkasih, seperti Ayah dan Sahabat. Dalam momen-momen seperti ini, kita dihadapkan pada dua pilihan, tenggelam dalam kesedihan atau bangkit dengan tekad baru untuk mengejar tujuan hidup yang lebih mulia.
Impian untuk menuju surga tidak dapat tercapai hanya dengan angan-angan. Banyak orang mendambakan surga, tetapi sering kali melupakan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk mencapainya. Kehilangan orang-orang terkasih sering kali menjadi momen refleksi, yang mendorong kita untuk lebih giat dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Illahi. Kehilangan ini mengingatkan kita akan kefanaan dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuan akhir, yaitu surga dalam ajaran Islam, diperlukan intermediate target sebagai sarana untuk menuju tujuan tersebut. Intermediate target, sering digunakan dalam manajemen dan psikologi untuk menetapkan sasaran jangka menengah yang terukur. Target tersebut dapat dikaitkan dengan Piramida Maslow yang menggambarkan hierarki kebutuhan manusia dari yang paling dasar hingga aktualisasi diri. Sama seperti bagaimana seseorang harus memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan sebelum mencapai cinta, penghargaan, dan akhirnya aktualisasi diri. Intermediate targets dalam perjalanan spiritual seorang Muslim berfungsi sebagai langkah-langkah menuju tujuan akhir yaitu Surga. Intermediate targets seperti peningkatan keimanan, konsistensi dalam ibadah, perbaikan akhlak, menjauhkan dari perbuatan dosa, dan menuntut ilmu, mirip dengan tahapan dalam Piramida Maslow. Mampu membantu memecah tujuan besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dicapai, sehingga memastikan perjalanan spiritual yang terarah dan terukur serta meningkatkan motivasi dan fokus dalam mencapai ridha Allah untuk menuju Taman Surga.
ADVERTISEMENT
Piramida Maslow, dikemukakan oleh Abraham Maslow, mengorganisir kebutuhan manusia dalam lima tingkatan hierarkis: kebutuhan fisiologis (makanan, air, tempat tinggal), kebutuhan keamanan (perlindungan dari bahaya), kebutuhan sosial (cinta dan rasa memiliki), kebutuhan penghargaan (harga diri dan pengakuan), dan kebutuhan aktualisasi diri (realisasi potensi penuh). Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang dapat mencapai kebutuhan yang lebih tinggi, dengan puncaknya adalah aktualisasi diri, di mana individu mencapai pertumbuhan pribadi dan pemenuhan diri yang maksimal.
Intermediate target dalam konteks perjalanan menuju Taman Surga dapat dikaitkan dengan Piramida Maslow untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang langkah-langkah yang perlu diambil secara bertahap.
Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan dasar seperti makanan, air, tempat tinggal, dan kesehatan harus terpenuhi agar seseorang dapat hidup dan berfungsi dengan baik. Dalam konteks spiritual, menjaga tubuh tetap sehat dan kuat adalah langkah pertama karena tubuh yang sehat memungkinkan seseorang untuk menjalankan ibadah dan amal dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia membutuhkan keamanan dan perlindungan dari bahaya. Dalam konteks spiritual, ini dapat berarti mencari ketenangan dan stabilitas dalam hidup melalui keyakinan dan iman yang kuat. Menghindari perbuatan dosa dan mencari perlindungan dalam ajaran agama membantu seseorang merasa aman dan terlindungi.
Kebutuhan Sosial (Love and Belonging Needs)
Manusia membutuhkan cinta, rasa memiliki, dan hubungan sosial yang positif. Dalam perspektif religius, ini bisa diwujudkan melalui komunitas beragama, persaudaraan, dan silaturahmi. Menjalin hubungan baik dengan keluarga, teman, dan komunitas beragama membantu seseorang merasa terhubung dan didukung dalam perjalanan spiritualnya.
Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Setelah kebutuhan sosial terpenuhi, manusia membutuhkan rasa dihargai dan dihormati. Dalam konteks ini, penghargaan bisa datang dari pencapaian spiritual, seperti menjadi contoh yang baik, dihormati karena kebaikan hati, dan mendapat pengakuan dari Allah. Berusaha untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi orang lain adalah langkah penting menuju tujuan ini.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs)
Puncak dari piramida Maslow adalah kebutuhan untuk mencapai potensi penuh dan makna hidup. Dalam jalan menuju surga, ini berarti mencapai puncak spiritualitas dan pengabdian total kepada Allah. Seseorang yang berada pada tingkat ini akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri secara terus-menerus, dan melakukan ibadah dengan ikhlas. Mereka memahami dan menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya, menjadikan setiap aspek hidup sebagai ibadah, dan berusaha mencapai ridha Allah
Dengan memahami dan memenuhi setiap tingkatan kebutuhan dalam Piramida Maslow, seseorang dapat membangun dasar yang kuat untuk perjalanan spiritual menuju taman surga, dimana setiap langkah dan usaha di dunia ini adalah persiapan untuk kehidupan abadi yang penuh kenikmatan dan rahmat dari Allah.
ADVERTISEMENT
Notes: https://bit.ly/LaguGalaBungaMatahari
Referensi
Hoops ID. (2024, Juli 4). Lirik lagu Gala Bunga Matahari - Sal Priadi, mengisahkan tentang seseorang yang dilingkupi kerinduan. Diakses pada 07 Juli 2024 dari https://www.hops.id/hot/29413059406/lirik-lagu-gala-bunga-matahari-sal-priadi-mengisahkan-tentang-seseorang-yang-dilingkupi-kerinduan
Kokatto. (2022, November 3). Motivasi Manusia pada Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Diakses pada 07 Juli 2024 dari https://kokatto.com/id-id/blog/464-whatsapp-119980-motivasi-manusia-pada-teori-hierarki-kebutuhan-maslow
Quran NU. (nd). QS Muhammad ayat 15. Diakses pada 07 Juli 2024 dari https://quran.nu.or.id/muhammad/15