Konten Media Partner

Kevin Feige Hampir Keluar dari Marvel karena Berdebat dengan Disney

24 Februari 2020 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Feige (Foto: IMDb)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Feige (Foto: IMDb)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Presiden dari Marvel Studios, Kevin Feige, merupakan orang yang paling berjasa dalam merancang Marvel Cinematic Universe (MCU) hingga menjadi seperti sekarang. Bisa dibilang, MCU menjadi franchise terbesar yang dimiliki Disney sekarang selaku pemegang saham Marvel.
ADVERTISEMENT
Kevin Feige tidak yakin apakah ia masih bisa memiliki pekerjaan setelah melemparkan ide terbarunya kepada Disney soal membawa keberagaman ke dalam MCU. Ia berdiri teguh untuk dapat membuat idenya tercapai.
Seperti yang kita tahu, Disney terkenal dengan kontennya yang family-friendly. Membawa film-film yang berada di bawah payung Disney ke ranah yang kontroversial dapat mempengaruhi banyak hal, terutama pendapatan dan imej.
Dilansir dari The Independent, Mark Ruffalo (Hulk) menceritakan ketidakpercayaan pihak eksekutif Disney kepada Kevin Feige soal membuat film yang dibintangi oleh para superhero perempuan.
Kevin Feige dan Mark Ruffalo (Foto: Getty Images)
Seperti yang kita tahu, Kevin Feige berhasil meyakinkan pendapatnya kepada Disney. Marvel selalu punya sesosok figur wanita yang penting, sebut saja Black Widow atau Pepper Potts. Puncaknya adalah film Captain Marvel yang menjadi representasi female-empowerement di film MCU.
ADVERTISEMENT
Mark Ruffalo bilang kalau keberanian Kevin Feige dalam mengutarakan pendapat jadi turning point bagi Marvel.
Sekarang adalah dunia di mana Marvel memimpin pasar superhero dan sangat berpengaruh besar. Kesuksesan Black Panther dan Captain Marvel menjadi bukti paling otentik.
The Eternals akan memiliki superhero gay pertama yang akan terbuka secara terang-terangan. Seperti yang Kevin Feige sering bicarakan kalau ia akan melanjutkan untuk membawa keberagaman dalam film-film selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selama kualitasnya tetap terjaga, hal tersebut merupakan win-win solution untuk orang-orang yang memimpikan ada representasi bagi identitasnya.