Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Review Film Sing 2: Simple, Cute, dan Catchy
7 Januari 2022 11:20 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film Sing 2 , yang masih dipenuhi aktor-aktor besar seperti Matthew McConaughey , Reese Witherspoon, hingga Scarlet Johansson, surprisingly menjadi pembuka yang apik di tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Sing 2 mengambil setting beberapa bulan setelah film pertamanya. Buster Moon (Matthew McConaughey) dikisahkan berhasil merevitalisasi Moon Theater peninggalan ayahnya. Tak hanya berhasil memperbaiki Moon Theater, Buster juga sukses menjadikannya sebagai teater tersukses di Calatonia di mana tidak ada pertunjukkan di sana yang tidak sold out.
Meski berhasil menjadikan Moon Teater sebagai yang tersukses di Calatonia, Buster belum puas. Ia punya target baru, membawa kelompok teaternya yang terdiri atas Meena (Tori Kelly), Rosita (Reese Witherspoon), Ash (Scarlet Johansson), Johnny (Taron Egerton), Gunter (Nick Kroll), dan Miss Crawly (Garth Jennings) perform di Redshore City. Padanan dari Las Vegas, Redshore City adalah pusat show biz di mana hanya seniman-seniman terpilih (dan teruji) yang bisa tampil di sana.
ADVERTISEMENT
Buster hakul yakin kru-nya pantas dan berhak untuk tampil di Redshore. Demi mewujudkannya, Buster mengundang talent scout dari Crystal Entertainment, Suki (Chelsea Peretti), ke teaternya untuk meninjau kemampuannya. Di luar dugaan, Suki tidak puas dengan performa Moon Theater. Tidak berhenti di situ, Suki pun merasa kelompok Buster kurang tangguh untuk melawan buasnya persaingan di Redshore.
Dasarnya tidak mengenal kata menyerah, Buster nekat mengajak krunya ke Redshore City. Ia yakin bisa membujuk Suki dan bosnya, Jimmy Crystal (Bobby Cannavale), untuk memperbolehkan kelompoknya tampil di Crystal Theater. Gilanya, Buster hanya bermodal nekat, tidak membawa satupun naskah jadi atau deck untuk dipresentasikan.
Premise dasar Sing 2 tidak jauh beda dengan pendahulunya, masih tentang para underdog yang berusaha menjebol tembok-tembok tinggi di industri musik. Walau begitu, Sing 2 memperbaiki banyak hal yang kami rasa kurang pada prekuelnya mulai dari variasi musik, storytelling, hingga format pertunjukannya.
ADVERTISEMENT
Dari sisi musik, misalnya, Sing 2 lebih variatif. Pop tak lagi terlalu dominan seperti di Sing 1 yang rilis 6 tahun lalu. Penonton akan menemukan ballad, rock, hingga hip hop selain pop. Tembang-tembang klasik pun juga banyak muncul di sini, walau tentu musik-musik yang ngehits beberapa tahun belakangan lebih dapat tempat.
Beberapa lagu yang bakal penonton temukan mulai dari Break Free-nya Ariana Grande, A Sky Full of Stars-nya Coldplay, Bad Guy dari Billie Eilish, hingga tembang klasik I Still Haven't Found What I'm Looking For dari U2. Bono, vokalis dari U2 sendiri, tampil di film ini sebagai Clay Calloway, singa rocker yang menjalani hidup sebagai seorang recluse dan ogah kembali ke panggung.
Perkara storytelling, Sing 2 terasa lebih koheren dibandingkan prekuelnya. Kami tidak mengatakan Sing 1 lebih sulit dipahami dibanding sekuelnya, tetapi Sing 2 lebih tangkas dalam menjaga tensi dan ritme berceritanya. Sederhananya, kepingan-kepingan plot di Sing 2 mengalir dengan lebih mulus tanpa kehilangan kendali dalam menjaga emosi penonton sepanjang film.
ADVERTISEMENT
Daging dari kisah Sing 2 sendiri adalah soal melawan rasa takut. Buster membawa format pentas musikal yang lebih megah dibandingkan apa yang dilakukan krunya selama ini. Walhasil, para krunya ditantang untuk lebih perform dan melakukan hal-hal baru. Johnny, sang gorila yang selama ini hanya mengandalkan suara merdunya, dipaksa berlatih dansa untuk musical numbernya. Rosita, sang babi yang menyakini dirinya pantas jadi main performer, ditantang tampil di ketinggian yang ia takuti. Semua dihadapkan pada rasa takut.
Sing 2 mengeksplor hal tersebut dengan apik, genuine. Tiap karakter mendapat porsi yang pas untuk menunjukkan bagaimana mereka berevolusi menjadi performer yang lebih berani. Di satu titik, Miss Crawley bahkan ditampilkan harus menggunakan cara militer untuk membangun spirit para performer. Tidak ada plot device yang menjadi jalan pintas bagi para performer di film animasi ini.
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah disebutkan, format pentas di Sing 2 tak lagi berupa talent show ataupun musical concert. Sutradara Garth Jennings menggantinya dengan format musical theater ala broadway. Hal itu membuat Sing 2 lebih megah, lebih kaya akan spectacle dan laga dibanding Sing 1. Apalagi, pentas teater yang dibawakan kelompok Buster bergenre sci-fi interstellar dengan judul Out Of This World
Presentasi pentas sci-fi tersebut tidak main-main. Sutradara Garth Jennings gas kencang dan tampil habis-habisan, membuat pentas yang tidak hanya eargasm, tetapi juga eyegasm di Sing 2. Setpiece-nya variatif, empat planet dengan keunikannya masing-masing mulai dari planet perang yang tandus hingga planet cinta bak negeri dongeng. Tidak berhenti di situ, tiap planet juga memiliki musical number yang berbeda di mana kru Buster tak hanya bernyanyi, tetapi juga berdansa dan berkelahi.
ADVERTISEMENT
Para voice actor menunjukkan A game mereka di pentas-pentas tersebut. Scarlet Johansson menunjukkan vocal range-nya dalam menyanyikan Heads Will Roll dari Yeah Yeah Yeah yang telah diaransemen ulang. Witherspoon juga tampil prima menyanyikan Break Free dari Ariana Grande. Tentu highlight-nya ada pada Bono yang menyanyikan lagunya sendiri sebagai Clay Calloway. He's still got it.
Akhir kata, Sing 2 adalah sequel yang memanjakan mata dan telinga. Simple, Cute, dan Catchy. Ceritanya simple dan mudah dipahami, tetapi juga berbobot soal pesan-pesan tentang keberanian. Karakter-karakternya tampil cute dan musik-musik yang mereka nyanyikan juga catchy. Sebagai salah satu pembuka 2022, film Sing 2 sangat fun ditonton.