Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Star Wars - Lebih Cocok Sebagai TV Series Dibanding Film?
11 Februari 2022 13:53 WIB
·
waktu baca 7 menitMasa Depan Star Wars di Disney Plus Akan Lebih Baik Daripada Film
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Kisah Star Wars The Book of Boba Fett akhirnya rampung di Disney Plus . Karakter yang lebih dulu terkenal via original trilogy Star Wars tersebut berhasil diperkenalkan kembali ke penonton baru dengan cerita yang terhubung langsung dengan episode VI saga Star Wars, Return of The Jedi.
ADVERTISEMENT
Sebagai TV Series baru yang berisi perjalanan sang karakter tituler, Lucasfilm selaku pemilik ip Star Wars membawa vibe western dan crime yang jarang dieksplor sebelumnya. Selain itu, series tersebut juga memberikan layer terhadap Fett yang sebelumnya hanya dilihat sebagai figur keren yang tidak banyak bicara namun mengintimidasi.
Di satu sisi, series garapan Disney tersebut juga bisa dibilang kelanjutan dari alur cerita The Mandalorian. Beberapa episode terakhir melibatkan tokoh Din Djarin dan Grogu (Baby Yoda) yang dilatih oleh Luke Skywalker. Storyline tersebut terasa seperti The Mandalorian Season 2.5, penuh dengan referensi dan juga cameo yang membuat fans tergila-gila. Bicara soal cameo, sudah sepantasnya kita mengapresiasi juga kehadiran karakter-karakter yang selama ini asing untuk fans casual Star Wars seperti wookie Black Krrssantan dan juga bounty hunter Cad Bane yang pernah muncul di serial Star Wars lainnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun dipenuhi dengan character development menarik, action seru, dan cameo yang mengejutkan, harus diakui series juga punya kelemahan. Salah satunya, kurangnya fokus terhadap sang karakter utama, Boba Fett. Selain itu, alur cerita yang lompat-lompat dari masa lalu ke masa sekarang serta direction yang kurang pas di beberapa episode membuat storytelling The Book of Boba Fett tidak mulus. Bahkan, tidak jarang Book of Boba Fett lebih terasa seperti setup dibanding proper chapter dari Boba Fett.
Setelah menonton The Book of Boba Fett dan melihat berbagai macam storylines dan plot points yang di-setup untuk masa depan Star Wars, jujur timbul pertanyaan apakah franchise dari "galaxy yang nun jauh di sana" itu akan lebih fokus ke series dibandingkan film ke depannya? Apakah itu jalan yang benar bagi masa depan Star Wars? Apa yang kita bisa nantikan untuk series Star Wars kedepannya?
ADVERTISEMENT
Konsep serial sebenarnya bukan hal asing bagi Star Wars. Beberapa Space opera ciptaan George Lucas itu berkali-kali tampil di dunia pertelevisian. Dulu, di dekade 1980an, Star Wars pernah menayangkan series animasi seperti Droids dan Ewoks. Dua dekade kemudian muncul proyek animasi 2D Clone Wars yang tayang dari tahun 2003 - 2005 dengan pentolan Samurai Jacks (Gendy Tartakovsky) sebagai produsernya. Tak lama setelah itu, versi reboot dari Clone Wars muncul dalam wujud film (sebagai pilot) dan serial yang tayang dari tahun 2008-2020.
Dari serial-serial itu, Clone Wars versi reboot adalah salah satu yang dikagumi. Digarap oleh Dave Filoni, orang pilihan George Lucas, Clone Wars tak hanya mengapresiasi prequel trilogy yang kerap dikritik itu, tetapi melengkapi (dan mengekspansi) lore-nya. Clone Wars memberikan warna baru terhadap trilogi prekuel karena alur ceritanya terikat dengan karakter-karakter dari era tersebut yang berkembang lebih dari versi filmnya. Fans jadi mendapatkan konteks lebih terhadap hubungan beberapa karakter seperti Anakin dan Obi-Wan, plan-plan rahasia dari Palpatine, bahkan diperkenalkan karakter-karakter baru yang kemudian dicintai para fans seperti Ahsoka, Captain Rex, Bo-Katan, dan Cad Bane.
ADVERTISEMENT
Storyline Clone Wars belakangan juga dilanjutkan lewat dua series berbeda seperti Rebels dan The Bad Batch. Karakter-karakter lama seperti Ahsoka, Rex, Bo-Katan, dan Maul memiliki peran yang lebih lagi di sana, membawa rasa nostalgia tertentu bagi para fansnya yang dulu menonton Clone Wars sejak kecil atau muda. Selain itu, karakter-karakter baru seperti Ezra, Sabine, Kanan, dan Hera menjadi iconic dan diingat-ingat oleh fans Star Wars.
Melalui track record tersebut, terlihat jelas bahwa Star Wars memiliki sejarah dan hubungan panjang dengan medium TV series. Franchise ini sudah mencoba menggunakan series sebagai cara untuk menaikan potensi storytelling, worldbuilding, dan juga character development yang lebih detail untuk setiap karakternya. Lewat episode-episode panjang ataupun season, fans dibuat lebih invested dengan apa yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Series Star Wars paling terkenal saat ini, yaitu The Mandalorian dan juga The Book of Boba Fett pun terlihat memiliki plan dan arahan yang jelas dari mereka yang bekerja di balik layar. Showrunners Jon Favreau dan Dave Filoni dipercaya Disney dan Lucasfilm untuk menggarap dua series tersebut dan mengembangkannya. Merekalah yang menjadi dua alasan (dari beberapa alasan lain) mengapa Star Wars fokus berada di jalur TV series sekarang
Favreau & Filoni & Serial = Masa Depan Franchise Star Wars?
Favreau dan Filoni bukan figur kacangan. Keduanya sudah berpengalaman menggarap franchise besar, tak terkecuali Star Wars.
Jon Favreau, selain menjadi aktor di Marvel Cinematic Universe (MCU), ia juga pernah memiliki peran sebagai sutradara Iron Man dan Iron Man 2. Ia yang meletakkan batu fondasi untuk MCU lewat perannya sebagai sutradara di kedua film itu. Dari sana, Jon Favreau mendapatkan experience yang dibutuhkan untuk menjalankan hal yang sama untuk Star Wars. Terlihat melalui series The Mandalorian dan The Book of Boba Fett, ada direction yang jelas, ada plan yang diikuti.
ADVERTISEMENT
Dave Filoni sendiri, sebelumnya dijelaskan, dia memang sudah memiliki peran besar bagi Star Wars sebagai orang kepercayaan George Lucas. Ia yang menggarapn reboot dari Clone Wars dan kemudian mengembangkan Rebels. Bersama Favreau, Filoni kemudian membuat dua series live action yaitu The Mandalorian dan The Book of Boba Fett. Di sana, keduanya memperkenalkan karakter baru seperti Din Djarin dan Grogu, serta memberikan nafas baru untuk tokoh lama seperti Boba Fett.
Sejak Favreau dan Filoni didapuk sebagai showrunners, memang kian kentara saga Star Wars semakin konsisten (dan fokus) di medium serial tv. Dari sekian banyak proyek Star Wars yang akan datang, hanya 1 yang dikabarkan untuk medium layar lebar yaitu Rogue Squadron. Sisanya? Dalam wujud serial.
ADVERTISEMENT
Underperformnya trilogi sekuel secara kritik, arguably, ikut berperan dalam membuat fokus pengembangan franchise Star Wars condong ke medium serial. Tiga film terakhir dianggap gagal mengekspansi lore Star Wars, bahkan terjebak di pola kisah yang sama dengan trilogi sebelumnya. Ketika perubahan besar coba dilakukan, fans belum siap dengan perubahan yang terlalu cepat. Medium serial dirasa lebih pas untuk melakukan ekspansi dan perubahan secara bertahap.
Melalui duo Favreau dan Filoni, bisa dilihat bahwa series Disney Plus Star Wars sudah memiliki kualitas yang dianggap banyak orang lebih baik dari sequel trilogi yang dibuat oleh J.J. Abrams dan Rian Johnson. Semuanya mengacu terhadap planning yang jelas, yang dikembangkan layaknya suatu shared universe seperti MCU. Tiap alur cerita memiliki hubungan satu dengan lainnya dan karakter yang bisa melompat-lompat dari satu series ke series lainnya. Perencanaan yang jelas dari Favreau dan Filoni membuat series-series Star Wars yang ada berasa lebih utuh atau menjadi suatu kesatuan, berbeda dengan sequel trilogy yang terpecah belah dan berbeda.
ADVERTISEMENT
Tak adanya plan yang jelas untuk The Force Awakens, The Last Jedi, dan The Rise of Skywalker menimbulkan kontradiksi antar filmnya, membuat flow trilogi tersebut secara keseluruhan tidak berjalan dengan baik. Ya, memang benar ada banyak hal-hal bagus dan keren diberikan tiga film tersebut, tapi hasil akhirnya sebagai suatu trilogi memang kurang memuaskan karena tidak terlalu terhubung satu dengan yang lainnya. Mungkin ini adalah kesalahan para sutradara, mungkin juga kesalahan dari sisi produser seperti Kathleen Kennedy yang terlalu memberi kebebasan.
Perencanaan adalah hal yang diperlukan oleh franchise sebesar Star Wars. Franchise itu sudah terlalu besar untuk dibiarkan berkembang secara liar. Planning adalah hal yang membuat franchise seperti Marvel Cinematic Universe bisa bertahan lama dan membuat para fans tertarik dengan apa yang disediakan.
ADVERTISEMENT
So far, melalui series Disney Plus Star Wars yang sudah dirilis dan akan dirilis, kita bisa melihat bahwa ada arah yang jelas ke mana franchise ini mau dibawa. Mungkin lebih tepatnya ke arah yang menjanjikan, tanpa membuat banyak orang mudah menebak-nebak tentang apa yang akan terjadi. Franchise Star Wars memiliki potensi berkembang di luar saga Skywalker jika benar-benar ada niat untuk mengeksplorasinya.
The Mandalorian, The Book of Boba Fett, Clone Wars, dan Rebels juga menjadi bukti bahwa franchise ini memiliki potensi yang besar jika difokuskan sebagai series di mana memiliki lebih banyak ruang dan waktu untuk bercerita dibanding film yang terbatas oleh durasi.
Hal inilah yang membuat para fans memiliki harapan terhadap series seperti Obi-Wan Kenobi yang akan tayang 25 Mei 2022 nanti, dan juga series lain yang sedang dalam berbagai tahap pengembangan seperti Andor, Ahsoka, dan The Acolyte. Oleh karena itu masa depan Star Wars sebagai series sedang berjalan ke arah yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Isaac William Jefferson Mandagie