Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Penyerangan Israel terhadap Palestina: Antara Rasa Kemanusian dan Penderitaan
30 Mei 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tegar Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ungkapan Richard “Rik” Peeperkorn, dalam memaknai proses agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina dengan mengungkapkan “All Eyes on Rafah”, hal ini menjadi trending topic di media sosial. Pada pukul 09.20 GMT pada hari kamis, postingan tersebut sudah lebih dari 45,5 juta diunggah ulang dalam Instagram stories.
ADVERTISEMENT
All Eyes on Rafah menandakan sebuah keadaan yang sangat mencekam yang dialami oleh rakyat Palestina, dimana tempat yang dianggap sebagai wilayah terakhir untuk berlindung, kini Israel sudah melakukan penyerangan, terhadap daerah Rafah
Rasanya semua mata sedang tertuju kepada Rafah, pernyataan terhadap perlindungan dan kepedulian masyarakat dunia menjadi perhatian yang penting. Kecaman terhadap nilai kemanusian perlu menjadi faktor utama agar Israel dapat menghentikan serangan terhadap Palestina di daerah Rafah.
Peristiwa penyerangan israel terhadap palestina di kota Rafah menjadi sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh Israel dalam perintah Mahkamah Internasional (ICJ). Rafah menjadi zona aman terakhir rakyat Palestina untuk mengungsi dari penyerangan israel yang sebelumnya rakyat Palestina telah berpindah dari daerah utara hingga ke selatan yang ujungnya adalah Rafah. Kejadian mencekam yang dialami oleh rakyat Palestina telah menelan banyak korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Israel menjadi negara yang telah melakukan genosida secara brutal tanpa belas kasihan hal ini dapat ditandai dengan Israel mengabaikan perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan operasi penyerangan di daerah zona aman Rafah. Genosida yang dilakukan Israel setidaknya menjadi salah satu alat yang dapat dilakukan oleh negara-negara agar dapat memberikan pembelaan terhadap rakyat Palestina yang saat ini sedang mengalami kondisi yang mana kekurangan tenaga medis serta keselamatan hidup.
Kehadiran dari dukungan moral masyarakat dunia menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap rasa kemanusian.
Penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina terhadap agresi yang dilakukan oleh Israel, memberikan pertanda bahwa tindakan yang dilakukan oleh Israel tidak lagi persoalan penyerangan terhadap Hamas, akan tetapi tindakan genosida, kiranya untuk menyamakan persamaan terhadap operasi Israel di daerah Rafah sudah dapat dikategorikan sebagai pembantaian layaknya seperti Kamp Holocaust pada perang dunia kedua.
ADVERTISEMENT
Di tengah gelombang operasi penyerangan terhadap Rafah, memberikan dukungan secara moral dapat menjadi sebuah alternatif yang saat ini bisa dilakukan, seruan terhadap negara Indonesia untuk mengambil peran sebagai salah satu negara yang mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat palestina.
Dukungan yang berbentuk propaganda media dengan menaikan tagar “All Eyes on Rafah” menjadi salah satu langkah tepat demi memberikan dukungan terhadap negara-negara yang mulai untuk mengutuk tindakan Israel, setidaknya rasa kemanusian menjadi hal terdepan untuk negara-negara mulai memberikan dukungan terhadap rakyat Palestina.
Peran holistik setiap elemen secara kolektif oleh negara-negara dapat melakukan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Dukungan global menjadi salah satu langkah saat ini yang terdekat untuk melindungi rakyat Palestina dari genosida brutal oleh Israel, terlepas dari apapun kepentingan geopolitik antara bangsa-bangsa. Namun, menghentikan operasi militer yang dilakukan oleh Israel adalah sebuah keharusan untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Saat ini rakyat Palestina sedang mengalami kehidupan yang amat sangat pelik, gempuran senjata israel seakan menjadi sebuah keindahan yang berupa penderitaan yang menjadi bulan-bulanan rakyat Palestina rasanya tidak ada hal yang mereka miliki selain hujaman peluru di tubuh oleh tentara Israel.
“Perang telah menjadi sebuah kemewahan yang hanya mampu dimiliki oleh negara kecil” Hannah Arendt
Tegar Lesmana, Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Muhammadiyah