Konten dari Pengguna

Augustus Caesar, Kaisar Pertama Romawi

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
27 Januari 2021 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Augustus Caesar. | WIkimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Augustus Caesar. | WIkimedia Commons
ADVERTISEMENT
Augustus Caesar dilharikan pada 63 SM dengan nama Gaius Octavius tetapi lebih dikenal dengan nama Octavianus. Dia adalah cucu-keponakan dari Julius Caesar, yang diangkat menjadi anak didik untuk disiapkan terjun ke dunia politik Romawi. Namun ketika Octavianus masih dalam proses belajar, pada 44 SM Julius Caesar dibunuh. Kematiannya menimbulkan pergolakan politik di Romawi, dan memicu perebutan kekuasaan antara tokoh militer dan tokoh politik Romawi.
ADVERTISEMENT
Sebelum Octavianus terjun ke dunia politik, para tokoh di Roma memandangnya sebelah mata, karena hanya mengandalkan koneksi sebagai anak angkat Julius Caesar. Namun Octavianus memanfaatkan kelebihannya itu dengan meminta dukungan dari sejumlah kelompok militer yang dulu dipimpin Julius Caesar. Akan tetapi, mayoritas pasukan lebih memilih untuk mendukung Markus Antonius yang merupakan salah satu tangan kanan Julius Caesar. Akhirnya pada 36 SM, Roma dibagi antara Markus Antonius di wilayah timur dan Octavianus di wilayah barat.
Augustus Caesar muda. | Wikimedia Commons
Setelah melakukan serangkaian perang untuk merebut seluruh wilayah Roma, akhirnya mereka melakukan genjatan senjata. Selama masa damai itu, Markus Antonius terlalu menaruh perhatian pada kekasihnya Cleopatra, sementara Octavianus terus memperkuat posisinya. Perang kemudian kembali pecah pada 31 SM di laut Actium, yang dimenangkan oleh Octavianus. Tahun berikutnya, perang berakhir dengan kemenangan penuh Octavianus atas seluruh wilayah Roma, dan Markus Antonius memilih untuk mengakhiri hidupnya bersama dengan Cleopatra.
ADVERTISEMENT
Octavianus menguasai Roma selama lebih dari 40 tahun dengan berbagai kebijakannya yang mempengaruhi kekaisaran itu beratahun-tahun setelahnya. Di bawah pimpinannya, militer Romawi dapat menaklukan Spanyol, Swiss, Asia Kecil, dan sebagian besar Balkan. Octavianus adalah seorang administrator yang cakap dalam sistem keuangan Romawi, dan sistem militer Romawi yang berubah menjadi kekuatan besar yang sangat berpengaruh.
Lukisan Antonius dan Cleopatra, oleh Lawrence Alma-Tadema | Wikimedia Commons
Selama Octavianus berkuasa, pembangunan infrastruktur yang luas terjadi di seluruh wilayah kekaisaran Romawi. Banyak bangunan publik yang dibangun guna mempermudah aktivitas rakyatnya. Kuil-kuil didirikannya guna mendorong ketaatan dan kesetiaan pada agama Romawi Lama. Sejak tahun 30 SM, Romawi mencapai kedamaian di bawah kekuasaan Octavianus, dengan pertumbuhan kesejahteraan masyarakat yang meningkat pesat. Masa Octavianus adalah masa keemasan bagi karya sastra Romawi.
ADVERTISEMENT
Walaupun bertindak kejam selama perjuangannya mencapai puncak kekuasaan, Octavianus bertindak penuh kompromi setalah ia berkuasa. Pada 27 SM, Octavianus mengumumkan pemulihan kembal sistem Republik dan menyerahkan jabatannya dalam pemerintahan kepada para senator. Namun, Octavianus tetap mempertahankan posisinya sebagai kepala provinsi Spanyol, Galia, dan Siria, karena ketiga tempat itu adalah basis kekuatan tentara Romawi.
Antonius (kiri) dan Augustus (kanan) dalam koin yang beredar pada 41 SM. | Wikimedia Commons
Senat kemudian menganugerahi gelar “Augustus”, yang berarti “yang dipertuan” kepadanya, walau sebenrnya Octavianus tidak pernah diangkat sebagai raja. Saat dia wafat pada 14 SM, Romawi melakukan peralihan dari republic ke monarki, dan putra angkatnya, Tiberius, menggantikan posisinya.
***
Referensi: