Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Marie Curie dan Penyakit Leukimia Akibat dari Penelitannya Sendiri
7 Januari 2021 17:27 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perempuan dengan nama lengkap Marie Skłodowska-Curie, lahir pada 7 November 1867 di Warsaw, Polandia merupakan tokoh perempuan yang berjasa dalam bidang fisika, kimia, dan matematika, utamanya dalam kajiannya mengenai bidang ilmu radiologi.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, Curie dan ketiga saudara perempuannya tidak mampu untuk mengambil pendidikan lebih lanjut seperti saudara laki-laki mereka karena universitas lokal pada saat itu tidak menerima mahasiswi. Karena keluarga mereka tidak mampu mengirimkan mereka ke luar daerah untuk menempuh pendidikan lebih lanjut, pilihan Curie dan saudari-saudarinya saat itu hanya menikah atau menjadi pengasuh. Untungnya, Curie dan saudarinya, Bronislawa, menemukan jalan lain.
Curie dan saudarinya, Bronislawa bergabung dengan organisasi rahasia bernama Flying University (terkadang Floating University), yang menyediakan pendidikan pro-Polandia. Mereka menyusun berbagai rencana agar mereka dapat melanjutkan studi yang mereka inginkan.
Curie akan bekerja sebagai pengasuh untuk membiayai sekolah kedokteran Bronislawa. Setelah itu, barulah Bronislawa yang ganti membiayai pendidikan Curie setelah mendapat pekerjaan. Rencana tersebut ternyata berhasil dan pada tahun 1891, Curie pergi ke Paris, Prancis.
ADVERTISEMENT
Di University of Paris, Curie terinspirasi oleh seorang ahli fisika asal Perancis, Henri Becquerel. Pada tahun 1896, Becquerel menemukan bahwa uranium memancarkan sesuatu yang menyerupai sinar-X, meskipun tidak sama persis, yang baru saja ditemukan setahun sebelumnya. Curie memutuskan untuk mengkaji uranium dan radiasi misteriusnya sebagai topik untuk tesis doktoralnya.
Polonium dan radium merupakan dua unsur radioaktif pertama yang ditemukan. Polonium sendiri diambil dari nama Polandia, tempat kelahiran Madame Curie. Sedangkan nama Radium diambil dari warna radiasi sinar biru garam klorida yang berhasil mereka sintesis.
Metode untuk memisahkan garam radium dan polonium dari batuan uranium dipublikasikan secara bebas pada dunia pengetahuan. Sayangnya sebelum penelitian keduanya selesai, Pierre Curie hrus meninggal karena kecelakaan pada 1906.
ADVERTISEMENT
Berkat penemuannya yang luar biasa itu Marie Curie dengan Pierre Curie menerima penghargaan Nobel fisika pada 1903. Penemuannya yang tak kalah hebat selanjutnya yang juga mendapat penghargaan Nobel kedua kalinya, adalah hasil mengisolasi radium dengan cara elektrolisis lelehan garam radium klorida.
Pada elektroda negatif radium membentuk amalgam dengan raksa. Dengan memanaskan amalgam dalam tabung silika yang dialiri gas nitrogen pada tekanan rendah akan menguapkan raksa, dan meninggalkan radium murni yang berwarna putih. Radium dikenal sebagai unsur radioaktif Nobel kedua didapatnya pada tahun 1911 di bidang kimia.
Marie di berikan gelar kehormatan sebagai Doktor Ilmu Pengetahuan (Doctor of Science). Mereka mengakui pemikiran dan kerja keras Marie Curie adalah sumbangan terbesar bagi ilmu pengetahuan dan dunia. Dalam kurun waktu 1903-1912, ia beserta beberapa muridnya dan sesama koleganya melanjutkan penelitian radium dan berhasil menemukan 29 jenis isotop radioaktif selain radium.
Radiasi sinar radium yang berlebih memberi dampak negatif bagi tubuhnya, ia mengidap kanker leukimia. Sehingga tepat pada 4 Juli 1934, Marie Curie menghembuskan nafas terakhirnya di Haute Savoie.
ADVERTISEMENT
**
Referensi: