Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Resensi Novel : The Ink Black Heart, Cormoran Strike dan Kejahatan Siber
15 Oktober 2023 8:03 WIB
Diperbarui 3 November 2023 12:43 WIB
Tulisan dari Shinta Dwi Prasasti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cormoran Strike, The Ink Black Heart
ADVERTISEMENT
Cormoran Strike is back. Seri terbaru dari serial detektif partikelir ini sudah rilis terjemahan Bahasa Indonesianya pada Agustus 2023 kemarin.
Kali ini Robert Galbraith mengambil tema yang berbeda dengan novel-novel sebelumnya. Kedua tokoh detektif, Cormoran Strike dan Robin Ellacot menangani kasus perundungan di dunia maya. Secara kebetulan, kasus ini baru pertama kalinya ditangani oleh biro detektif ini.
Suatu ketika, Edie Ledwell datang pada Robin. Eddie Ledwell adalah kokreator dari serial kartun The Ink Black Heart bersama dengan Josh Blay. Serial kartun ini tayang di media sosial Youtube. Kartun ini mendapat sambutan yang meriah dari para penggemarnya. Bahkan muncul sebuah game yang dibuat oleh para penggemar tersebut. Game ini diakui terinspirasi dari kartun tersebut.
ADVERTISEMENT
Kehadiran game tersebut ternyata tidak sepenuhnya disetujui oleh kreator kartun tersebut. Edie menganggap bahwa game tersebut tidak sama dengan cerita dalam kartun. Pernyataan Eddie ini pun ditentang oleh Anomie, nama akun yang membuat game. Anomie sendiri adalah bagian dari fandom The Ink Black Heart.
Anomie juga mencari dukungan di dunia maya melalui pengguna game. Mereka menyetujui sikap Anomie dan berbalik turut serta mempersekusi Edie. Perundungan ini berlangsung dalam waktu yang tidak singkat.
Kedatangan Eddie ini untuk minta tolong mengusut identitas sebenarnya dari Anomie di media sosial. Perundungan yang dilakukan Anomie ini sudah membuat Edie ketakutan. Dia datang sembari membawa sejumlah berkas terkait tweet dari Anomie.
Saat itu, Robin Ellacot memutuskan tidak menerima kasus Edie ini. Penyebab utamanya adalah biro detektifnya belum pernah menangani kasus di dunia maya. Biro detektif ini juga sedang kekurangan tenaga untuk menangani kasus yang ada.
ADVERTISEMENT
Pada perkembangan selanjutnya, ternyata Edie Ledwell tewas terbunuh. Sementara partnernya, Josh Blay, terluka. Hal ini menjadi berita besar di masyarakat Inggris. Khususnya di kalangan fandom The Ink Black Heart.
Pemberitaan kasus pembunuhan ini menjadi semakin heboh karena mulai ada petunjuk adanya keterlibatan kelompok lain. Sementara keluarga Ledwell, agen dan partnernya juga berupaya mengungkap identitas Anomie. Mereka memutuskan menghubungi Strike dan Robin. Dan, dari sinilah petualangan Strike dan Robin dalam kasus kejahatan siber ini dimulai.
***
Strike dan Robin memang menangani kasus pertamanya di dunia maya. Metode penyelidikannya pun tidak banyak berubah. Mereka masih mengandalkan sejumlah cara. Misalnya dengan melakukan pengawasan kepada suspek tersangka. Keduanya juga menggunakan akun samaran untuk menggali informasi di fandom yang ada di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Metode ini memang terbukti efektif, meski membutuhkan waktu yang lama. Rekam jejak Strike untuk mengungkap kasus, membuat kepolisian New Scotland Yard juga mau bekerja sama. Hal ini membantu kinerja dari Strike dan Robin.
Novel 1072 halaman ini menjadi yang tertebal dari lima novel Cormoran Strike sebelumnya. Tebalnya novel tersebut, memang menunjukkan ciri khas dari karya Robert Galbraith. Detail.
Galbraith mampu membuai pembaca dengan penuturannya yang khas. Dia selalu “mengajak” pembaca untuk ikut serta berpetualang. Mencermati sejumlah fakta yang bertebaran di setiap halaman. Dia ingin kita juga merasakan sensasi menggabungkan fakta kemudian menarik deduksi.
Sebuah usaha yang terkadang coba saya lakukan ketika membaca setiap karyanya. Hanya saja kerap kali upaya untuk menarik deduksi sering kali salah.
ADVERTISEMENT
Novel ini secara umum menyajikan kasus pembunuhan pada pembuat kartun The Ink Black Heart. Namun di dalamnya, Galbraith juga menyisipkan cerita tentang kehidupan asmara pribadi baik dari Strike maupun Robin. Bagaimana akhirnya Strike berhasil melepaskan diri dari bayang- bayang Charlotte Campbell, mantan kekasihnya. Ada di dalam seri ini.
Kutipan di atas terucap dari mulut Strike dua kali, pada bagian epilog. Kutipan itu menjadi sebuah pengingat bagi Strike sendiri untuk lebih jeli dalam memahami sebuah kasus.
Penasaran kan? Bagi penggemar serial detektif Cormoran Strike, seri ini tidak untuk dilewatkan.
Identitas buku
ADVERTISEMENT