Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Komunitas Parkour Fly To Sky: Tetap Latihan Rutin di Masa Pandemi Covid-19
28 Oktober 2020 14:21 WIB
Tulisan dari pratamawidyasmara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu olahraga ekstrim yang sudah tidak asing lagi di Indonesia yaitu parkour . Ya, olahraga ekstrim dari Perancis yang cukup digemari oleh anak muda. Parkour sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan dengan kemampuan motorik tubuh seperti lari, melompat, memanjat, dan melewati beberapa rintangan yang ada di lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah 7 bulan lebih pandemi virus korona (Covid-19) terjadi di Indonesia. Fly To Sky, salah satu komunitas parkour di Indonesia yang berbasis di kota Semarang, tetap melaksanakan latihan rutin setiap hari Minggu pukul 18.30 WIB di Gedung Indoor Tri Lomba Juang (TLJ) Semarang.
“Biasanya kita latihan rutin di Taman Pandanaran dan di Taman Indonesia Kaya, karena Covid-19 semua kegiatan komunitas pindah ke Indoor TLJ” ujar Angga, salah satu anggota Fly To Sky yang bercerita tentang Parkour dengan kami, Selasa (27/10) di Peacook Café.
Nikolas, pendiri Fly To Sky mendirikan komunitas ini pada tanggal 15 Maret 2009, karena merasa di kota Semarang sendiri belum ada komunitas parkour seperti di kota-kota besar lainnya. Memiliki total anggota kurang lebih sekitar 50 orang, tetapi karena sekarang banyak para anggota yang sibuk dengan pekerjaan, mengurus anak, dan kuliah, jumlah yang masih aktif ikut latihan rutin hanya sekitar 15 orang dengan tetap membayar kas dengan jumlah nominal yang suka-suka kita untuk pemasukan komunitas Fly To Sky sendiri.
ADVERTISEMENT
Angga sendiri awal tertarik pada dunia parkour ketika menonton film District 13, film yang banyak mengandung adegan-adegan parkour di dalamnya, termasuk pendiri parkour David Belle pun ikut menjadi pemeran utama di film tersebut. Menurutnya film tersebut merupakan film yang terlihat seru dan asik, yang menjadikan dia untuk terjun ke dunia parkour, olahraga yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang tidak terpaku di satu tempat.
Ikut dalam komunitas parkour ini kita dituntut memiliki fisik dan badan yang kuat dan sehat luar dalam dan yang pernah memiliki riwayat penyakit dalam ataupun yang pernah mengalami cidera tidak dianjurkan untuk ikut dalam komunitas ini, karena olahraga parkour sendiri sangat menguras tenaga. Penggunaan peralatan keselamatan juga dianjurkan ketika kita sedang berlatih, agar menghindari dari resiko cidera yang bisa datang kapan saja.
ADVERTISEMENT