Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Darien Alfa Cipta, Dokter yang Berkontribusi Memajukan Ilmu Kesehatan Mental
7 Februari 2024 16:14 WIB
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berprofesi sebagai seorang dokter telah dicita-citakan dr. Darien Alfa Cipta, Sp.KJ., M.Sc., sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Saat itu, ia memiliki keinginan untuk bisa memberikan dampak melalui pekerjaannya. Dengan tekad itu, dr. Darien kemudian memutuskan untuk menempuh studi kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH). Sebagai alumni FK UPH angkatan 2007, dia yakin bahwa keputusannya untuk menjadi seorang dokter adalah langkah yang tepat dan sesuai dengan passion.
ADVERTISEMENT
Setelah meraih gelar dokter dari FK UPH, dr. Darien melanjutkan studi Magister dan meraih gelar Master of Science (M.Sc) dari The University of Edinburgh, Skotlandia pada 2016. Ia kemudian melanjutkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Indonesia dan mendapatkan gelar dokter spesialis kedokteran jiwa (Sp.KJ) pada 2021.
Keputusan dr. Darien untuk mengambil spesialis kedokteran jiwa berawal ketika dirinya masih bekerja sebagai Resident Medical Officer (RMO) atau dokter umum yang melaksanakan tugas jaga di bagian unit gawat darurat (UGD) Siloam Hospitals Group pada 2014-2017. Saat itu, ia dihadapkan dengan tiga pilihan, yaitu menjadi dokter spesialis penyakit dalam (internis), dokter spesialis saraf atau neurologi, dan dokter spesialis kejiwaan (psikiater). Seiring berjalannya waktu, dr. Darien semakin tertarik untuk menjelajahi ilmu kedokteran jiwa.
ADVERTISEMENT
“Selama bekerja, saya senang mendengarkan cerita orang. Misalnya, ketika ada pasien penderita kanker, selain melaksanakan perawatan teknis, saya suka mendengarkan cerita mereka. Selain itu, ketika harus breaking bad news atau menghadapi keluarga yang komplain, pasti saya yang maju. Dari pengalaman itu, saya berpikir memang cocoknya di psikiatri,” kata dr. Darien.
Setelah menyelesaikan pendidikan spesialisnya, sejak 2022 dr. Darien berpraktik sebagai psikiater di RS Siloam Hospitals Lippo Village, Rumah Sakit Umum Siloam (RSUS) Lippo Village, dan RS Siloam Hospitals Kelapa Dua. Di tahun yang sama, ia juga mengemban tugas sebagai dosen yang mengajar Ilmu Kedokteran Jiwa, seperti keterampilan terkait neuroanatomi, psikopatologi, farmakologi, psikoterapi dan intervensi kedaruratan. Tak hanya itu, dr. Darien juga menjabat sebagai Kepala Departemen Psikiatri FK UPH yang bertugas mengelola modul pendidikan agar selalu up to date dan komprehensif, memfasilitasi kegiatan penelitian di Departemen Psikiatri; serta menginisiasi program pengabdian masyarakat yang berfokus pada pencegahan, deteksi dini, dan intervensi gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Pada awal 2024, dr. Darien juga dipercaya sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UPH yang bertanggung jawab untuk menyusun proses seleksi bagi mahasiswa yang ingin bergabung ke FK UPH, sekaligus mendukung keberhasilan mereka selama masa studi. Ia juga berperan membimbing dan mendukung mahasiswa dalam mengatasi berbagai tantangan akademik, sosial, dan emosional selama masa studi dengan menyediakan layanan konseling dan program mentoring.
Berbicara mengenai perjalanan karier, dr. Darien memandang bahwa seseorang yang menempuh pendidikan kedokteran membutuhkan waktu yang tidak cepat. Untuk mencapai posisinya saat ini, ia harus menjalani serangkaian proses pendidikan serta pengalaman kerja selama 14 tahun. Namun, dr. Darien menilai, pengalamannya tersebut mengajarkan dirinya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan berpikir jangka panjang. Sementara bagian yang paling menyenangkan selama menjalani karier, ialah ketika bisa memberikan manfaat bagi pasien dan juga anak didiknya.
ADVERTISEMENT
“Sebagai seorang praktisi, menurut saya adalah ketika pasien yang kita dampingi dapat bangkit dan berkarya kembali setelah melalui jatuh bangun. Kalau sebagai dosen, ketika anak yang saya bimbing dari yang awalnya enggak tahu, terus menjadi tahu, bahkan berprestasi. Jadi, di situ titik kepuasannya dan bermanfaat banget rasanya,” ucapnya.
Selain sebagai profesional, dr. darien juga aktif di organisasi, yaitu World Organization of Family Doctors (WONCA) sejak 2023. Menjabat sebagai Executive Board Member, ia bertugas untuk memimpin dan mengawasi berbagai proyek terkait pendidikan kesehatan jiwa primer dengan cara mengembangkan program pendidikan dan pelatihan, serta melakukan pengarahan untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan jiwa di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Dengan jabatan ini, dr. Darien banyak mempelajari tantangan dan peluang dalam menyediakan layanan kesehatan jiwa pada tingkat primer, serta aktif berbagi cerita dan saran dengan dokter umum yang menjadi garda terdepan dalam menangani kasus-kasus psikiatri.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, dr. Darien juga menjadi salah satu akademisi di Usher Institute The University of Edinburgh sejak 2017. Melalui perannya tersebut, ia berharap dapat memajukan kesehatan mental di Indonesia lewat kerja sama internasional melalui akses pengetahuan, sumber daya dan komunitas akademik, serta melalui kolaborasi riset ataupun pelatihan dengan UPH.
“Mengutip Marsha Linehan sebagai panutan saya di bidang psikoterapi, “what is important is that you experience your life as worth living—one that is satisfying, and one that brings happiness”. Saya berharap bahwa dengan berpartisipasi aktif di berbagai bidang, saya dapat memberikan dampak dengan membantu individu mulai dari mahasiswa, pasien, juga teman sejawat untuk menemukan makna dan potensi dalam diri mereka. Meskipun dalam prosesnya tentu akan ada rintangan dan tantangan yang tidak selamanya mudah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mengenang perjalanan pendidikannya, dr. Darien mengungkapkan beberapa alasan memilih FK UPH, di antaranya jaringan industri dan rumah sakit yang beragam, mendapatkan beasiswa, tenaga pengajar berkualitas internasional, serta fasilitas yang modern.
“Salah satu keunggulan di UPH adalah memiliki jejaring rumah sakit yang sangat mumpuni mulai dari Siloam Hospitals, hingga pusat-pusat kesehatan pemerintah. Menurut saya, hal ini menjadi sarana pembelajaran yang sangat baik, sehingga mahasiswa memiliki career pathway yang jelas,” tuturnya.
Tentang prospek karier di bidang kedokteran, dr. darien memandang bahwa kebutuhan terhadap dokter akan semakin meningkat dan merupakan profesi yang akan senantiasa dicari. Selain itu, dokter adalah profesi yang memiliki beragam lini karier, mulai dari dokter umum, dokter spesialis, entrepreneur, konsultan kesehatan, pemimpin perusahaan maupun manajemen rumah sakit, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sebagai alumni, dr. Darien berharap FK UPH dapat terus menghasilkan calon-calon dokter di masa depan yang berkontribusi untuk menyehatkan masyarakat. Kepada para calon dokter, ia berpesan, ”Teruslah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berpikir terbuka. Karena, ilmu yang kita pelajari dalam kedokteran ini adalah ilmu yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Selain itu, bangunlah karakter dan kemampuan berempati.”
Tentang Fakultas Kedokteran UPH
UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Fakultas Kedokteran yang kompeten, unggul, dan mampu berkontribusi secara nyata bagi masyarakat. Di FK UPH, mahasiswa akan belajar ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan melalui kurikulum pembelajaran inovatif yang berbasis pemecahan masalah. Selain itu, UPH juga bekerja sama dengan berbagai institusi perawatan kesehatan swasta dan pemerintah. Kualitas FK UPH juga telah diakui, hal ini terbukti melalui pencapaian peringkat pertama sebagai Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia dari perguruan tinggi swasta (PTS), berdasarkan data pemeringkatan EduRank 2023. Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa menghubungi Student Consultant di nomor 0811-1709-901 atau klik di sini .
ADVERTISEMENT