Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Benyamin Sueb, Seniman Legendaris Betawi
22 September 2020 7:31 WIB
Tulisan dari Profil Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Google Doodle pada hari ini, Selasa (22/9), menampilkan sosok mendiang Benyamin Sueb , yang merupakan seniman legendaris Betawi.
ADVERTISEMENT
Sosok seniman yang multitalenta ini lahir di Kemayoran, Jakarta, pada 5 September 1939. Ia merupakan seorang aktor, pelawak, sutradara, dan penyanyi.
Sebelum menekuni dunia hiburan, Benyamin Sueb pernah bekerja di perusahaan bus PPD pada tahun 1959. Dalam karier bermusiknya, ia sempat membentuk grup musik Melody Boys, yang kemudian berubah namanya menjadi Melodi Ria.
Benyamin merasakan kesuksesan di dunia musik saat bergabung dengan grup musik Naga Mustika pada 1970. Grup musik ini merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin.
Duet tersebut berhasil dan menjadi populer pada saat itu. Benyamin dan Ida menghasilkan beberapa lagu hits, salah satunya adalah Hujan Gerimis.
ADVERTISEMENT
Selain menekuni dunia tarik suara, Benyamin juga terjun menjadi seorang aktor. Ia membintangi beberapa judul film, seperti Biang Kerok, Si Doel Anak Betawi, dan Banteng Betawi.
Terkait kariernya di dunia seni peran, Benyamin pernah mendapatkan Piala Citra dalam kategori Pemeran Utama Terbaik berkat perannya dalam film Intan Berduri.
Selama berkarier di dunia hiburan, Benyamin Sueb telah menghasilkan lebih dari 75 album musik dan terlibat dalam 53 film. Ia juga mendirikan Radio FM yang diberi nama Bens Radio.
Benyamin meninggal dunia pada 5 September 1995 karena serangan jantung. Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Setelah Benyamin tiada, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengabadikan namanya sebagai nama jalan pada 6 Desember 1995.
ADVERTISEMENT
Pada 2011, Benyamin mendapat penghargaan bintang budaya tertinggi atas jasa-jasa terhadap perkembangan kebudayaan nasional. Saat itu, penghargaan diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan diterima ahli waris Benyamin, Biem Benyamin.