Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Richard Branson, Raja Bisnis Inggris yang Kendalikan 400 Perusahaan
27 Mei 2022 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dulunya putus sekolah saat SMA, kini Richard Branson merupakan salah satu pelaku bisnis terkaya di dunia dari Inggris . Ia juga pendiri dan ketua grup bisnis terkemuka, Virgin Group.
ADVERTISEMENT
Virgin Group dimulai sebagai toko sederhana yang menjual rekaman musik bernama, Virgin Records. Perusahaan secara bertahap diperluas ke Virgin Megastores, Virgin Atlantic Airways dan banyak lagi, hingga saat ini memiliki lebih dari 400 perusahaan.
Miliarder ini memiliki kekayaan bersih USD 4,4 miliar atau setara dengan Rp 64,1 triliun dan saat ini dia adalah orang terkaya ke-4 di Inggris. Ia salah satu dari sepuluh orang paling berpengaruh di dunia.
Terlepas dari industri headline-grabbing nya, ia juga muncul di sejumlah serial televisi dan juga bermain sendiri dalam beberapa film. Dia adalah bintang reality show, The Rebel Billionaire: Branson's Quest for the Best, dan juga muncul di film, Around the World in 80 days dan Casino Royale.
ADVERTISEMENT
Selain itu otobiografi Branson, 'How I Lost My Virginity' menjadi buku terlaris internasional dan membuatnya mendapatkan pujian kritis. Dia adalah penerima berbagai penghargaan dan saat ini menjadi pelindung beberapa badan amal di seluruh dunia seperti Korps Penyelamatan Internasional.
Ia sempat mengenyam pendidikan di Scaitcliffe School dan kemudian bersekolah di Stowe School, sampai usia 16 tahun. Dia miskin secara akademis, tetapi jiwa sosialnya sangat tinggi. Akhirnya, dia putus sekolah karena menyadari itu bukan tempat yang diinginkannya.
Pada usia 16 tahun, ia memulai bisnis rekamannya dari ruang bawah tanah sebuah gereja dan mengiklankan rekaman terkenal di majalah The Student. Majalah itu menjadi sukses dan sejak saat itu ia memulai perdagangan rekamannya.
ADVERTISEMENT
Selama musim musik-narkoba di awal 70-an di Inggris, Branson mendirikan sebuah studio rekaman kecil di Oxfordshire, Inggris pada tahun 1972. Artis pertama di label Virgin Records adalah Mike Oldfield, yang merekam lagu, Tubular Bells.
Setelah kesuksesan Oldfield, dia menandatangani grup musik lain dengan Virgin Records seperti Rolling Stones, Sex Pistols dan Culture Club. Grup-grup ini pada akhirnya menjadikan Virgin Records sebagai salah satu perusahaan rekaman teratas di dunia.
Setelah kesuksesan Virgin Records, ia memperluas usaha kewirausahaannya dan memulai perusahaan perjalanannya sendiri, Grup Voyager pada tahun 1980.
Pada tahun 1984, ia memperluas bisnisnya dan memulai grup maskapai penerbangannya sendiri, Virgin Atlantic dan serangkaian Virgin Megastore setelahnya. Meskipun kesuksesannya terus mencuat, ia juga pernah menghadapi masalah likuiditas.
ADVERTISEMENT
Grup Virgin mengalami masalah keuangan pada tahun 1992 dan akhirnya dijual ke THORN EMI seharga USD 1 miliar. Dia hancur tetapi terus bertahan dalam bisnis musik.
Dia memulai perusahaan rekaman lain bernama V2 pada tahun 1996, yang masih beroperasi hingga saat ini, dan telah mengontrak artis seperti Tom Jones dan Powder Finger.
Selanjutnya ia mengumumkan bahwa akan memulai sebuah perusahaan pariwisata luar angkasa baru bernama Virgin Galactic, dengan bantuan salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen dan Burt Rutan.
Bisnisnya pun merambah ke bidan kesehatan. Branson meluncurkan Virgin Health Bank pada 1 Februari 2007 yang dapat memastikan bahwa calon orang tua dapat menyimpan sel punca untuk masa depan. Mereka juga menawarkan pilihan kepada orang-orang untuk menyimpan tali pusar bayi mereka.
ADVERTISEMENT