Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perjalanan Alim Markus, Tamatan SMP yang Sukses Besarkan Maspion
10 Maret 2021 12:10 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewasa ini siapa yang tak mengenal dengan merk lokal perabotan rumah tangga yang populer yaitu Maspion . Maspion menjadi perusahaan asal Indonesia yang sukses memproduksi berbagai perabotan rumah tangga dengan kualitas terbaik. Perusahaan Maspion kini berdiri di salah satu kota di Jawa Timur yaitu Sidoarjo yang memiliki pabrik dengan luas 100 Hektar.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, perusahaan tersebut selalu berkespansi dan berkembang hingga memiliki berbagai lusinan anak perusahaan dari berbagai bidang usaha. Tentu saja Maspion Group memiliki sejarah dan lika liku yang panjang sebelum sukses seperti ini. Dibalik kesuksesannya selalu ada tokoh dibalik perjuangan tersebut yaitu Alim Markus dan ayahnya.
Alim Markus merupakan pemimpin Maspion Group. Awal mula adanya Maspion Group sebenarnya berawal dari ayahnya. Tapi berkat Alim Markus yang menjalankannya justru Maspion Group lebih berkembang dan maju. Ayahnya merupakan seorang rantauan dari negeri China bernama Lin Xueshan. Ia pindah ke Indonesia dan mengganti namanya menjadi Alim Husin.
Dahulu untuk bertahan hidup ayahnya mulai menjual berbagai kain dan tak lama kemudian menjual lampu teplok yang bekerja sama dengan rekannya. Bermula pada tahun 1961 dengan mendirikan UD Logam Djawa pada tahun 1965 yang merupakan cikal bakal Maspion Group.
ADVERTISEMENT
Saat itu mulailah memproduksi massal lampu teplok berawal mula karyawan yang berjumlah 8 orang dan dibantu Alim Markus yang mampu dalam hal penjualan, administrasi hingga keuangan. Alim Markus pun bekerja keras membantu ayahnya. Membantu ayahnya lah yang menjadi awal perjuangannya.
Karena piawai dalam berjualan dan membantu ayahnya dalam memproduksi lampu teplok dan berbagai peralatan rumah tangga, ia pun sampai tak menamatkan sekolah jenjang SMP nya karena fokus dalam usahanya. Bahkan di usianya yang baru menginjak 15 tahun ia justru mengorbankan waktu bermainnya demi berkiprah membantu usaha ayahnya.
Alim Markus pun selalu menjajakan barang dagangannya dengan keluar masuk pasar dan toko dan selalu bersentuhan langsung dengan konsumennya. Sehingga Alim Markus pun mengerti berbagai karakter konsumennya. Hal tersebut lah yang membuat dirinya bersemangat karena dapat belajar bisnis langsung yang menambah ilmunya.
Karena kegigihan dan keuletannya dalam berbisnis, usahanya mulai berkembag maju hingga pada tahun 1972 akhirnya merancang nama dan logo baru yang lebih berkesan profesional. Sebelum menjadi yang sekarang, saat itu namanya adalah PT Maspion Plastic & Metal Manufacturing.
ADVERTISEMENT
Maspion juga memiliki kepanjangan dari M = Mengajak A = Anda S = Selalu P = Percaya I = Industri O = Olahan N = Nasional. Semakin berkembang akhirnya pada 1980 Alim Markus menjadi presiden direktur Maspion Group.
Walaupun dulunya tak tamat sekolah, tapi kepiawaiannya dalam berbisnis sungguh luar biasa. Ini karena berbagai pengalaman langsung yang didapat saat masa kecilnya dihabiskan untuk membantu usaha ayahnya dengan langsung terjun ke lapangan.
Perusahaan Maspion semakin melebarkan sayapnya hingga berbagai divisi lain seperti bisnis properti, konstruksi, jasa perbankan, elektronik, berbagai inovasi produk rumah tanga dan lain sebagainya. bisnisnya pun berkembang hingga melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Thailand, Jepang, Australia, Amerika Serikat, hingga Eropa. Bahkan pad atahun 1995 nilai ekspor Maspion mencapai hingga USD 100 juta.
ADVERTISEMENT
Maspion yang telah berkespansi dan menjadi produk perlatan rumah tangga nomor satu di Indonesia pun tak lepas dari berbagai pasang surut dalam perkembangannya. Alim Markus pun pernah menutup 5 pabriknya dari total 63 pabrik.
Bahkan pernah pula terjadi pemogokan kerja karyawannya pada tahun 1993 dan kasus perijinan apartemen pada tahun 2015. Karena kegigihannya ia pun terus bertahan dan mengembangkan perusahaannya.
Lagi-lagi, walaupun ia tak pernah mengenyam bangku SMP kegigihannya terus belajar tak pernah padam. Ia sempat mengambil kursus di sela kesibukan bisnisnya. seperti kursus akuntansi, bahasa Inggris, Jepang, dan Jerman.
Hal ini sangat berpengaruh pada kelangsungan perusahaannya. Alim Markus pun juga telah melakukan berbagai kerja sama bersama perusahaan-perusahaan kelas atas seperti Samsung, Komatsu, Marubeni, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Hingga pada tahun 2017, Alim Markus semakin sukses dengan Maspion Group. Ia pun sering mengkampanyekan untuk mencintai produk dalam negeri . Pada tahun 2017, Alim Markus dan keluarganya memiliki total kekayaan hingga Rp 5 Triliun sehingga menempati urutan ke – 31 dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.