Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pria Ini Ledakkan Mobil Tesla Rp 1,3 Miliar dengan 33 Dinamit, Ini Alasannya
26 Desember 2021 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Harga mobil Tesla Model 3 diketahui mencapai sekitar USD 95.000 atau senilai Rp 1,3 miliar. Namun dengan angka yang tidak sedikit tersebut, seorang pria asal Finlandia justru malah meledakkan mobil produksi Elon Musk dengan 30 kilogram dinamit.
ADVERTISEMENT
Pria itu bernama Tuomas Katainen. Ia membeli mobil Tesla pada tahun 2013 dan mobil itu melaju sekitar 930 mil pertama. Katainen mengakui itu adalah mobil yang luar biasa sebelum “kesalahan kode” muncul.
Mau tak mau ia membiarkan mobil tersebut dicek dan diperbaiki oleh ahli mekanik di Tesla. Setelah sebulan dicek, pihak Tesla mengatakan perlu adanya penggantian seluruh sel baterai dengan harga sekitar USD 23.900 atau Rp 339 juta.
Tak ingin membayar perbaikan dengan harga tersebut, Katainen lantas mengambil mobil tersebut untuk kemudian diledakkan.
Ia mengajak seorang YouTuber ternama milik Pommijatkat untuk membantunya mempersiapkan rencana peledakan mobil sekaligus menjadikannya konten.
"Sekarang aku akan meledakkan seluruh mobil," ujar Katainen dalam video yang diunggah Jumat, (17/12) lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan durasi 8 menit, video tersebut kini telah mencapai 3,5 juta penonton di episode tersebut. Para kru mengatur ledakan di bekas tambang di Jaala, Finlandia selatan. Mereka mengapit sekitar 66 pon atau 33 kilogram dinamit.
Kru menyewa helikopter untuk menaruh boneka yang dimasukkan ke mobil dengan potret Elon Musk yang menempel di wajahnya. Kemudian mobil tersebut meledak di area jalan salju yang super tebal.
Belakangan, Tesla memang diketahui tengah melawan banyak respon negatif. Produsen mobil tersebut saat ini sedang menghadapi kritik bahkan dari pemerintah. Tesla pun dengan cepat merespons dan setuju untuk menonaktifkan fitur "Passenger Play" dari 580.000 kendaraan sejak 2017.
Bulan lalu, Tesla juga menarik 11.700 mobil karena sistem self-driving yang salah, mengikuti lagi penyelidikan NHTSA di balik penyebab 11 kecelakaan sejak 2018 dari pengemudi yang menggunakan "autopilot".
ADVERTISEMENT
Tidak hanya baterai mereka kurang kuat dan tahan lama seperti yang diklaim perusahaan, tetapi Inverse juga menemukan laporan Musk pada tahun 2019 yang menyatakan bahwa penggantian baterai total harus menelan biaya antara USD 5.000 dan USD 7.000.
Tetapi FindMyElectric.com menemukan bahwa semua suku cadang dan tenaga kerja mengatakan, tagihan akhir untuk baterai Model S Premium mereka dapat membuat pelanggan mengeluarkan hingga lebih dari USD 20.000.
Melihat laporan tersebut jelas jika Katainen merasa kecewa dengan perlakuan yang didapatkan selama perbaikan mobilnya berlangsung. Jadi, alih-alih mengganti dan membayar ratusan juta, ia memilih melenyapkannya.
“Menghancurkan semuanya, bagaimanapun, adalah gratis. Ketika ditanya apa yang lebih berharga antara Tesla yang berfungsi atau sensasi meledakkannya, bagi saya mungkin lebih banyak ledakan," ujarnya dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT