Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Chairil Anwar, Penyair Legendaris yang Ada di Indonesia
18 Mei 2024 14:41 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Chairil Anwar adalah salah satu penyair legendaris dan terkemuka yang ada di Indonesia. Sebagai penyair populer, tidak heran jika biografi Chairil Anwar banyak dicari untuk menambah wawasan akan tokoh penyair yang ada di negara ini.
ADVERTISEMENT
Kepopuleran Chairil Anwar tidak lepas dari berbagai karyanya yang menarik. Ia berhasil menuliskan berbagai puisi indah melalui untaian kata-katanya. Salah satu karyanya yang paling populer adalah puisi berjudul “Aku ini binatang jalan”.
Melalui karyanya tersebut, Chairil Anwar pun mendapat julukan sebagai “Si Binatang Jalang”. Tidak hanya itu, berbagai karya lainnya pun memiliki peran dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia pada saat itu, sehingga ia disebut sebagai sastrawan pelopor angkatan ‘45.
Biografi Chairil Anwar
Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara dari pasangan Toeloes dan Saleha. Kedua orang tuanya berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota di Sumatera Barat. Ayahnya merupakan seorang Bupati Indragiri, Riau pada tahun 1948.
ADVERTISEMENT
Chairil Anwar merupakan seorang anak tunggal yang kerap dimanjakan oleh orang tuanya. Ia mengenyam pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) yang merupakan sebuah sekolah dasar untuk orang pribumi pada masa penjajahan Belanda.
Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yaitu sekolah yang setingkat dengan SLTP di Medan dan sempat pindah ke MULO yang ada di Jakarta. Namun, sayangnya ia tidak menamatkan pendidikannya tersebut.
Di MULO yang ada di Medan ia hanya sampai di kelas satu. Kemudian saat merantau ke Jakarta, ia kembali masuk MULO dan hanya sampai di kelas dua. Pada saat itu ia banyak membaca buku setingkat HBS (Hogere Burger School).
Awal Kehidupan Chairil Anwar
Awal kehidupan Chairil Anwar sebelum menjadi penyair yang populer adalah dengan belajar bahasa asing secara autodidak. Dikutip dari situs esi.kemdikbud.go.id, ia memperdalam bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Jerman.
ADVERTISEMENT
Belajar bahasa asing ini dilakukan setelah ia berhenti sekolah dan tidak melanjutkan pendidikannya. Walau begitu, atas kepiawaiannya dalam berbagai bahasa, hal tersebut menjadi pembuka jalannya dalam mempelajari berbagai karya sastra dunia.
Karier Chairil Anwar
Perjalanan karier Chairil Anwar sebagai seorang penyair dimulai pada tahun 1942. Pada tahun tersebut ia berhasil menuliskan sajak pertamanya yang berjudul “Nisan” di bulan Oktober. Kemudian sajak berjudul “Penghidupan” lahir di bulan Desember.
Pada tahun 1943 Chairil Anwar kembali menuliskan sajak yang berjudul “Aku”. Tidak disangka, sajak tersebut menjadi sangat populer dan menjadi referensi di berbagai sekolah.
Berbagai peristiwa dalam hidupnya pun menginspirasi Chairil Anwar dalam pembuatan puisi. Salah satunya adalah puisinya yang berjudul “Krawang-Bekasi” yang ditulis pada tahun 1948.
ADVERTISEMENT
Puisi tersebut tercipta saat ia bersama para pemuda berkumpul di Kawasan Menteng 31 dan beberapa kali pulang-pergi ke daerah Karawang, Bekasi, sebagai wilayah pertempuran pada awal kemerdekaan. Bahkan saat perang kemerdekaan ia tetap giat menulis sajak sebagai bentuk penyemangat para pejuang.
Pemilihan kata-kata yang tertuang dalam setiap sajaknya menjadi pemantik semangat untuk meraih kemerdekaan. Kata-katanya yang lantang dan penuh semangat revolusi menjadikan karyanya sebagai penyemangat. Apalagi Chairil Anwar telah memiliki pandangan hidup yang idealis.
Salah satu karya Chairil Anwar lainnya yang diciptakan dari dinamika sosial politik dan budaya adalah puisi berjudul “Diponegoro” yang ditulis pada tahun 1943. Puisi tersebut menggambarkan semangat perjuangan.
Perjalanan karier Chairil Anwar juga tidak hanya bergerak di bidang menulis puisi. Ia juga sempat menerjemahkan berbagai karya sastra dunia, seperti Pulanglah Dia Si Anak Hilang (karya Andre Gride, 1948) dan Kena Gempur (karya John Steinbeck, 1951). Bahkan puisi karyanya juga ada yang diterjemahkan ke bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Wafatnya Chairil Anwar
Memiliki peran yang besar dalam dunia sajak di Indonesia, Chairil Anwar harus berpulang ke pangkuan Tuhan pada usia yang cukup muda. Berbagai penyakit telah diderita oleh Chairil Anwar, seperti tifus hingga usus pecah.
Hal itulah yang membuat penyair ini meninggal dunia pada 28 April 1949 di usianya yang baru 27 tahun. Ia meninggal di Rumah Sakit CBZ yang sekarang menjadi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Chairil Anwar kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.
Daftar Puisi Chairil Anwar
Selama masa hidupnya Chairil Anwar gemar menuliskan puisi. Ada berbagai karyanya yang populer dan masih kerap dipelajari hingga saat ini. Adapun daftar puisi Chairil Anwar adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Selain puisi yang ada pada daftar tersebut, masih banyak puisi lainnya yang berhasil dituliskan oleh Chairil Anwar. Setiap puisinya menggambarkan berbagai hal menyentuh hati.
Itulah biografi Chairil Anwar yang bisa menambah wawasan seputar penyair yang ada di Indonesia. Dengan berbagai karyanya tersebut, Chairil Anwar menjadi salah satu sosok panutan dalam penulisan puisi di Tanah Air. (PRI)
ADVERTISEMENT