Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Biografi Leonardo Da Vinci, Ilmuwan sekaligus Seniman Terkemuka Dunia
25 Juli 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain seorang seniman, Leonardo juga memiliki titel sebagai sosok ilmuwan dalam bidang geometri, mekanika, matematika, dan sebagainya. Berbagai temuan yang mempengaruhi perkembangan zaman bahkan diketahui berasal dari sosoknya (metmuseum.org).
Setiap karya dan temuannya tersebut tak lepas dari berbagai catatan penting para sejarawan tentang kisah kejeniusan sang ‘Da Vinci.’ Untuk itu, bagi yang penasaran akan catatan kisah maupun daftar karya dan temuannya, simaklah ulasan selengkapnya, di bawah ini.
Biografi Leonardo Da Vinci
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Leonardo tercatat sebagai seorang pelukis, pemahat/pematung, arsitek, penemu, ilmuwan, penulis, sekaligus filsuf asal Italia pada masa Renaisans. Di mata publik, nama tokoh bersejarah ini lebih tersohor sebagai seorang pelukis terkemuka.
Masa Kecil Leonardo Da Vinci
Tak banyak sejarah yang berhasil mengisahkan masa kecil sang ‘da Vinci’ secara rinci. Tetapi, dalam beberapa sumber biografi Leonardo Da Vinci, terdapat segelintir kisah menarik yang berkaitan dengan sejarah karier dan kejeniusan ‘anak lelaki Piero dari Vinci’ ini.
Kisahnya bermula dari kehidupan Leonardo kecil yang menghabiskan 5 tahun pertama masa kecilnya di rumah sang ibu, di dusun Anchiano. Lalu, sekitar tahun 1957, ia mulai tinggal di rumah sang ayah, kakek, dan pamannya yaitu Francesco, di kota kecil Vinci.
ADVERTISEMENT
Menurut beberapa sumber, Leonardo diperlakukan sangat baik oleh sang ayah. Ia diberikan berbagai pendidikan, di antaranya adalah pendidikan informal Bahasa Latin, geometri, serta matematika, meski ketika kecil ia masih belum mendalaminya.
Nampaknya, kecenderungan sang pelukis dalam bidang seni telah terlihat sejak dini. Hal ini didukung dengan catatan dari Vasari, penulis biografi pelukis Renaisans abad ke-16, yang menceritakan tentang ayah Leonardo yang memintanya untuk melukis pada perisai.
Saat itu, diceritakan ada seorang petani setempat yang meminta Ser Piero untuk meminta putranya yang berbakat melukis sebuah gambar pada perisai miliknya. Sebab terinspirasi dari kisah Medusa, Leonardo kemudian menggambar ular yang menyemburkan api.
Kesan mengerikan yang artistik itu justru menarik hati Ser Piero, sehingga, bukannya memberikan pada petani itu, Ser Piero justru menjualnya pada seorang pedagang seni dari Firenze, dan membeli perisai baru yang dilukisi gambar hati terpanah untuk sang petani.
ADVERTISEMENT
Karier Leonardo Da Vinci
Leonardo remaja mengawali kariernya melalui jalan magang di bengkel Andrea di Cione atau yang lebih dikenal Verrocchio, salah satu seniman paling sukses pada masanya, pada tahun 1466 atas inisiatif sang ayah yang menginginkan pelatihan seni bagi anaknya.
Di bengkel Verrocchio ini, sang ‘da Vinci’ menerima beragam pelatihan, mencakup seni lukis, patung, teknik-mekanik, kimia, perancangan, dan masih banyak lagi. Menariknya, Leonardo juga bekerja sama dengan Verrocchio dalam lukisan “Baptism of Christ.”
Ketika itu, ia melukis sosok malaikat muda yang memegang jubah Yesus. Keunggulannya dalam melukis di sini begitu diakui sang guru. Dalam catatan lain, diketahui juga bahwasannya Leonardo telah menjadi model untuk dua karya Verrocchio.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang ke 20, tahun 1472, seniman muda tersebut telah memenuhi syarat sebagai ahli di Asosiasi Seniman Santo Lukas. Meski saat itu ayahnya telah membuatkan Leonardo bengkel kerja pribadi, dia memilih tetap di bengkel Verrocchio, hingga tahun 1477.
Setelah itu, ia memutuskan untuk bekerja secara pribadi di Florence sebagai pelukis. Dalam kurun waktu tersebut, ia berhasil membuat sketsa pompa, senjata militer, dan sketsa mesin lainnya, sebelum akhirnya diutus oleh penguasa Firenze, Lorenzo de Medici, ke Milan.
Berdasar laman mathshistory.st-andrews.ac.uk, Leonardo bekerja untuk adipati Milan, Ludovico Sforza, pada tahun 1482 hingga tahun 1499. Ia tercatat dalam daftar staf Adipati sebagai ‘pelukis dan insinyur adipati’ (a painter and engineer of the duke).
ADVERTISEMENT
Selain menyelesaikan enam lukisan selama masa pengabdiannya kepada Adipati, 17 tahun, ia juga memberi nasihat tentang arsitektur, benteng, dan masalah militer. Sebab kejeniusannya itulah, ia juga dianggap sebagai insinyur hidrolik dan mekanik.
Selama masanya di Milan, tokoh kelahiran Anchiano ini mulai tertarik untuk mendalami geometri. Berbagai buku arsitektur karya Leon Battista Alberti dan buku “On Perspective in Painting” karya Piero della Fransesca ia baca dan pelajari.
Sebab ketertarikannya itu, ia diketahui telah mengabaikan lukisannya, bahkan, beberapa di antaranya dibiarkan ‘menggantung.’ Dengan mempelajari berbagai teori, termasuk “Euclid” dan “Suma” karya Pacioli, sang ‘da Vinci’ memulai penelitian geometrinya sendiri.
Pada kurun waktu tersebut, selain meneliti dan memberi solusi mekanis, ia juga menulis buku teori dasar mekanika. Buku ini muncul di Milan sekitar tahun 1498, serta menulis buku terkait teleskop dan alam semesta, “Codex Atlanticus,” tahun 1490 dan 1513.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1499, tahun akhirnya di Milan, tentara Prancis memasuki Milan dan Adipati dikalahkan. Sehingga, beberapa bulan setelahnya, Leonardo meninggalkan Milan bersama Pacioli, melakukan perjalanan ke Mantua , Venesia, dan berakhir di Florence.
Selama masa itu, Da Vinci pernah bekerja untuk Cesare Borgia sebagai arsitek militer senior dan insinyur umum (senior military architect and general engineer), sekitar tahun 1502. Kemudian, pada sekitar tahun 1503, ia kembali ke Florence.
Di Florence, ia memberikan nasihat proyek pengalihan Sungai Arno di belakang Pisa, guna membantu pengepungan kota yang sedang dilakukan oleh orang-orang Firenze. Ia pun membuat rencana pembuatan kanal di sana, meski tak pernah terealisasi.
Di tahun 1506, sang ilmuwan kembali untuk periode ke dua di Milan. Di sini, karya ilmiahnya lebih diutamakan dibanding lukisan. Ia terlibat dalam berbagai kajian tentang hidrodinamika, anatomi, mekanika, matematika dan optik.
ADVERTISEMENT
Tujuh tahun setelahnya, 1513, orang-orang Prancis diusir dari Milan dan Leonardo berpindah ke Roma. Namun, selama tinggal di sana, tokoh seniman ini justru tak merasa lebih baik, ia hanya mengabdikan diri pada studi matematika dan eksperimen teknis di studionya.
Setelah tiga tahun di Roma, ia menerima undangan dari Raja Francis I untuk mengabdi di Prancis. Sang Raja memberinya gelar ‘pelukis, arsitek, dan mekanik pertama Raja.’ Dalam gelarnya, Da Vinci menghabiskan sebagian besar waktu untuk studi ilmiahnya.
Lukisan Leonardo Da Vinci
Selain lukisan populer “Mona Lisa ,” sang seniman tercatat memiliki beberapa karya terkenal lainnya, baik yang selesai, maupun yang belum selesai dan diakusisi. Untuk lebih jelasnya, simaklah daftar lukisan populer Leonardo Da Vinci, berikut (britannica.com):
ADVERTISEMENT
Temuan Leonardo Da Vinci
Sebagai seorang ilmuwan jenius, Leonardo juga tentunya memiliki daftar karya di bidang sains. Sebagian dari karya tersebut bahkan dikembangkan hingga kini. Bagi yang penasaran, berikut merupakan beberapa temuan populer Leonardo Da Vinci:
ADVERTISEMENT
Kematian Leonardo Da Vinci
Leonardo Davinci tercatat menutup usia di Clos Luce pada 2 Mei 1519, pada usia 67 tahun. Saat itu, kematiannya dipercaya disebabkan oleh serangan stroke, serta didampingi Raja Francis I, yang diketahui sebagai sahabat baiknya saat itu.
Persahabatan atau relasi tersebut terjalin akibat adanya kerja sama projek pembuatan robot singa canggih, permintaan Francis I dalam pertemuannya dengan Paus Leo X, sosok tempat Da Vinci mengabdi di masa tuanya, setelah penyerangan Prancis terhadap Milan.
Kekayaan sang seniman Vinci ini dibagi-bagi kepada orang yang pernah setia bersama selama masa hidupnya, seperti muridnya, Salai, dan abdinya, Battista di Vilussis yang mendapat kebun anggur. Menurut beberapa sumber, hal ini terjadi sebelum ia meninggal.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, saudara-saudaranya mendapatkan warisan tanah. Sementara perempuan yang mengurusi kebutuhan masa tua Leonardo diberikan jubah berkualitas terbaik. Saat meninggal, sosok ilmuwan ini dikebumikan di Kapel Saint-hubert di Chateau d’Amboise.
Demikian ulasan mengenai biografi Leonardo Da Vinci, sang ilmuwan sekaligus seniman terkemuka dunia, lengkap dengan daftar karya dan temuannya. Untuk mengetahui lebih jauh terkait sosoknya, bacalah ulasan dari platform terpercaya lainnya.(NF)