Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Aprilio Manganang, Perjalanan Karier, dan Deretan Prestasinya
24 Juli 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mantan atlet bola voli putri Tim Nasional (Timnas) Indonesia tersebut adalah seorang lelaki yang memiliki kelainan yang disebut dengan hipospadia. Selain sebagai atlet bola voli, Aprilio Manganang juga berprofesi sebagai seorang TNI aktif dengan pangkat Sersan Dua.
Mengutip dari Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, Yusmar Ali. (2017), Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain.
Biodata dan Profil Aprilio Manganang
Dirinya sempat menjalani keseharian sebagai seorang wanita sebelum akhirnya menetapkan kelamin menjadi laki-laki. Aprilio Manganang bukanlah seorang transgender, ia lahir sebagai seorang laki-laki, akan tetapi memiliki kelainan hipospadia.
ADVERTISEMENT
Ia memiliki nama panjang yaitu Aprilio Perkasa Manganang. Lahir pada 27 Maret 1992 di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Anak yang terlahir dari pasangan Akip Zamrud Manganang dan Suryati Bori Lano, Aprilio kecil hidup dalam keterbatasan. Situasi itu yang membentuknya menjadi sosok rajin dan ikut membantu orang tua berjualan pisang bersama kakaknya.
Ayahnya hanya berjualan minyak dengan penghasilan Rp 400.000 per bulan. Sedangkan ibunya, adalah ibu rumah tangga yang terkadang berjualan pisang goreng untuk menyambung hidup keluarga.
Apabila tak membantu ibunya, Aprilio membantu ayahnya. Tak jarang, ia membantu mencangkul di ladang, memanjat pohon kelapa, dan mengupas buah kelapa itu.
Sejatinya, dua kakak beradik yang pada akhirnya sama-sama berkiprah di dunia voli nasional ini memiliki kebiasaan olahraga yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Aprilio bermain bulu tangkis. Pada usia SMP, ia mengenal bola voli, tetapi beralih ke bola basket saat SMA, sedangkan Amasya aktif sebagai pelari 100 meter.
Karena sering diminta ikut pertandingan voli antar kampung, Amasya mulai menekuni olahraga itu. Dia bergabung dengan organisasi ibu-ibu untuk bermain voli. Setiap tampil, Amasya mendapat uang Rp 20.000.
Pada 2011, Amasya tergabung di tim voli LNG Badak dan bekerja sebagai tenaga administrasi di PT Badak LNG.
Pada akhirnya, Aprilio pun memilih voli sebagai jalan hidup setelah melihat kakaknya, Amasya Manganang, mendapatkan penghasilan dari olahraga ini.
Perjalanan Karier Aprilio Manganang
Pada 2011, Aprilio Manganang direkrut tim voli bernama Alko Bandung. Sejak saat itu, karier Aprilia Manganang terus menanjak hingga membuatnya dilirik oleh sejumlah tim voli papan atas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada 2015, Aprilia Manganang direkrut oleh salah satu tim voli kenamaan, yakni Jakarta Elektrik PLN dan tergabung dalam tim putri.
Semusim berjuang bersama, Aprilio Manganang berhasil mengantarkan Jakarta Elektrik PLN menjadi juara Proliga dengan mengalahkan Jakarta PGN Popsivo, 3-1 (23-25, 25-16, 27-25, 25-16).
Usai moncer tampil di Indonesia, Aprilio mencoba peruntungan dengan berkarier di Liga Thailand, bersama Generali Supreme Chonburi E-Tech pada musim 2019.
Namun, masa kejayaan Aprilio mulai memudar ketika cedera lutut menyerangnya pada tahun 2019. Akibat cedera itu juga Aprilio absen membela Timnas Voli Putri Indonesia di SEA Games 2019 di Filipina.
Sempat pulih dari cedera lutut, Aprilio bergabung dengan Bandung Bank BJB Tandamata pada Proliga 2020, hingga memutuskan pensiun pada 10 September 2020.
ADVERTISEMENT
Di luar kesuksesan dan cedera, kontroversi masalah gender juga kerap mewarnai karier Aprilio Manganang di dunia bola voli. Pada Maret 2021, Aprilio Manganang resmi ditetapkan sebagai laki-laki setelah melalui serangkaian tes medis di RSPAD.
Lalu, pada 11 September 2020, Aprilio Manganang mengumumkan pensiun dari karier profesionalnya sebagai atlet bola voli Indonesia. "Saya mengumumkan kepada pecinta bola voli Indonesia. Saya Aprilia Manganang resmi mengundurkan diri dari dunia voli," ujarnya.
Selain itu, Aprilio Manganang mulai aktif sebagai prajurit TNI sejak 2016. Aprilia Manganang saat itu masuk ke TNI dari jalur prestasi sebagai atlet voli.
Sebelum memutuskan pensiun, pemain berusia 27 tahun itu telah menepi cukup lama dari lapangan. Dia harus istirahat total selama enam bulan karena cedera lutut kiri yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Prestasi Aprilio Manganang
Aprilio Manganang dikenal sebagai pemain terbaik dengan mempersembahkan gelar juara Proliga. Saat itu dengan menyudahi perlawanan Jakarta Pertamina Energi 3-2 (25-20, 25-18, 17-25, 19-25, 15-8).
Kemudian, pada 2017, Aprilio Manganang kembali sukses meraih gelar juara Proliga bersama Jakarta Elektrik PLN dan juga menjadi pemain terbaik.
Jakarta Elektrik PLN yang saat itu diasuh oleh Tian Mei berhasil memenangi grand final melawan Jakarta Pertamina Energi. Pada laga yang harus diselesaikan lima set, Elektrik PLN menang 3-2 (25-20, 24-26, 25-22, 18-25, 15-11).
Tak hanya itu, dirinya juga dinobatkan sebagai seorang spiker terbaik berkat bakat, latihan, dan pola hidup yang baik,
ADVERTISEMENT
Demikian adalah ulasan mengenai profil Aprilio Manganang. (Nisa)