Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Ni Nengah Widiasih, Perjalanan Karier, dan Prestasinya
6 September 2024 7:03 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ni Nengah Widiasih s merupakan seorang atlet angkat berat Paralimpiade Indonesia yang menjadi kebanggaan Tanah Air. Tak tanya di Paralimpiade Paris 2024, namanya telah melenggang di berbagai kompetisi angkat berat dunia.
Meski belum mempersembahkan medali dari Paralimpiade Paris 2024, perempuan yang akrab dipanggil Widi itu pernah mengikuti empat Paralimpaide pada 2012, 2016, 2020, dan 2024. Dua turnamen di antaranya diselesaikan dengan membawa pulang medali.
Profil Ni Nengah Widiasih
Widi adalah seorang wanita kelahiran Karangasem, Bali pada 12 Desember 1992. Saat ini, usianya akan beranjak 32 tahun.
ADVERTISEMENT
Ni Nengah Widiasih merupakan putri dari ayah I Gede Gambar dan ibu Ni Luh Bingin. Diketahui, Widi terlahir dari keluarga yang memang sudah mengenal dunia angkat berat. Kakak laki-lakinya bernama I Gede Suantaka merupakan atlet powerlifting.
Meski menjalani semua aktivitasnya di atas kursi roda akibat kelumpuhan di kedua kakinya sejak kecil, kondisi tersebut tak menghalangi Widi untuk bisa menjadi atlet angkat berat dan membanggakan Indonesia.
Terlahir dengan kondisi sehat, namun saat berusia sekitar tiga tahun Widi terkena polio. Kondisi itu membuat kakinya tidak berkembang sempurna dan harus memakai kursi roda.
Keadaan tersebut sempat membuat wanita yang besar di Karangasem ini tidak percaya diri dan sering menangis. Hal ini karena ia juga tidak bisa bermain dengan teman-temannya. Kendati begitu, Dalam orang tuanya terus memberikan semangat.
ADVERTISEMENT
Ketika duduk di kelas enam bangku sekolah dasar, ia tinggal di asrama yang dikelola oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat. Meski demikian, seluruh pengeluaran sehari-harinya ditanggung oleh yayasan, dan ketika ia bersekolah menengah, pendidikannya dibiayai melalui beasiswa.
Biodata Ni Nengah Widiasih
Penasaran dengan biodata lengkap dari atlet kebanggaan Indonesia yang berasal dari Pulau Dewata ini? Simak biodata Ni Nengah Widiasih, mulai dari tempat tanggal lahir hingga akun Instagram pribadinya.
Perjalanan Karier Ni Nengah Widiasih
Mengutip dari laman resmi Paralympic, Ni Nengah Widiasih mulai mengenal olahraga powerlifting pada tahun 2006 berkat kakak laki-lakinya.
ADVERTISEMENT
Semula, Widi hanya bermain-main dengan peralatan gym mengikuti kakaknya. Ia mulai menekuni olahraga saat duduk di bangku sekolah dasar. Namun, setelah itu, ada pelatih yang mengundangnya untuk berlatih dan didaftarkan di ajang nasional.
Atas saran kakaknya yang sesama atlet angkat berat, Widi mulai menggeluti olahraga ini di tahun 2006. Ia mulai berlatih empat sampai lima kali seminggu.
Sebelumnya, Widi menekuni olahraga balap atletik. Ia bahkan mengikuti kejuaraan seperti Pekan Olahraga Pelajar Cacat (Popcat) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).
Namun, ia lalu beralih ke cabang olahraga (cabor) angkat berat. Ia menjadikan saudara laki-lakinya sebagai inspirasi.
Hingga pada 2006, ia menjadi atlet para angkat berat turun di kelas 40 kilogram Para Games Pelajar Nasional 2006 di Indonesia. Pada ajang tersebut, Ni Nengah Widiasih berhasil meraih medali emas.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2008, ia memenangkan medali perunggu di ASEAN Para Games di Nakhon Ratchasima, sedangkan tahun berikutnya ia meraih medali perak di ajang serupa di Kuala Lumpur.
Ia juga berhasil meraih medali pada kompetisi tingkat nasional di Surakarta dan Bali. Ia berkompetisi di kelas 40 kilogram.
Sejak saat itu, Widi terus mengikuti kompetisi angkat berat tingkat nasional dan internasional. Ia bahkan sering memecahkan rekor untuk Indonesia.
Widi pertama kali turun di Paralimpiade London pada tahun 2012. Namun, ia gagal meraih medali. Meski begitu, ia tetap berjuang mengatasi cedera dan menjalani diet ekstra.
Hasilnya, Widi berhasil membawa pulang perunggu dari Paralimpiade 2016. Ini menjadi satu-satunya medali yang didapatkan Indonesia dari turnamen tersebut.
ADVERTISEMENT
Usai Paralimpiade 2016, Widi kembali mengalami cedera bahu kanan. Namun, tetap bangkit dan meraih emas di ASEAN Para Games 2017, perak Asian Para Games 2018, dan perak Paralimpiade Tokyo 2020.
Selain meraih perak di Tokyo, Widi juga memecahkan rekor angkatan terbaiknya. Sebelumnya, ia mengangkat beban 97 kilogram saat meraih perunggu di Asian Para Games Jakarta-Palembang 2018. Di Tokyo, angkatan tersebut naik menjadi 98 kilogram.
Menguti dari laman Kemenpora, Widi juga berhasil memecahkan rekor pada ASEAN Para Games Solo 2022.
Kemudian pada 2024 ini, Widi kembali mengikuti ajang Paralimpiade Paris di Porte de la Chapelle Arena, Paris.
Ia mengangkat beban 101 kilogram pada angkatan kedua pertandingan angkat berat putri nomor 41 kilogram. Beban itu terberat yang pernah ia angkat sepanjang kariernya.
ADVERTISEMENT
Beban yang diangkat kali ini bahkan lebih berat tiga kilogram dari angkatan yang membuatnya meraih medali perak saat Paralimpiade Tokyo 2020 lalu.
Meski harus rela finis pada posisi kelima, aksi Widi di Paris tetap menjadikannya sebagai atlet Indonesia langganan tampil di Paralimpiade.
Prestasi Ni Nengah Widiasih
Berkarier sebagai atlet para angkat berat membuat Ni Nengah Widiasih meraih berbagai gelar juara. Prestasinya sangatlah cemerlang mulai dari menjuarai ajang ASEAN Games 2015 hingga medali perak di Paralimpiade Tokyo 2024. Berikut ini adalah sejumlah prestasi Ni Nengah Widiasih.
ADVERTISEMENT
Itulah profil Ni Nengah Widiasih yang perlu diketahui khalayak, mulai dari biodata, perjalanan karier, hingga prestasi yang diraihnya.
(SUCI)