Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Rio Waida, Atlet Peselancar Indonesia dan Kiprahnya di Olimpiade 2024
30 Juli 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari olympics.com, selancar atau surfing merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024. Kompetisi selancar ini akan berlangsung selama empat hari dalam rentang waktu 10 hari, dari 27 Juli sampai 5 Agustus 2024.
Profil Rio Waida
Sebagai salah satu peserta yang mewakili Indonesia berlaga di Olimpiade 2024, publik menjadi penasaran dengan profil Rio Waida . Terlebih, setelah perjuangannya yang harus terhenti setelah melawan peselancar asal Amerika Selatan, Jordi Smith.
Pria yang kerap disapa Rio ini merupakan keturunan blasteran Indonesia dan Jepang. Darah Indonesia yang ada di tubuhnya ia dapatkan dari sang Ayah, sedangkan Ibunya merupakan orang Jepang.
Rio lahir di Saitama, Jepang pada 25 Januari 2000. Dari lahir hingga usia 5 tahun, Rio dan orang tuanya tinggal di Jepang. Kemudian, memutuskan untuk tinggal di Indonesia dan menetap di Bali.
ADVERTISEMENT
Selancar menjadi olahraga yang Rio kenal sejak kecil. Hal ini ia dapatkan dari sang ayah yang mengenalkan olahraga tersebut pada Rio. Terlebih setelah pindah ke Bali pada usianya yang ke-5 tahun, laut dan ombak sudah menjadi teman baginya.
Tak heran, jika kemampuan selancarnya sejak kecil dan latihan yang dilakoninya secara konsisten menjadikannya satu-satunya perwakilan Indonesia dalam Olimpiade 2024.
Biodata Rio Waida
Setelah mengetahui profil atlet selancar kelahiran Jepang ini, berikut biodata Rio Waida sebagaimana mengutip dari p2k.stekom.ac.id:
ADVERTISEMENT
Perjalanan Karier Rio Waida
Setelah pindah ke Indonesia atau yang lebih tepatnya di Bali, ombak laut menjadi hal yang tidak asing baginya. Meski sempat merasa takut, ayah Rio berhasil membuat sang putra bersahabat baik dengan laut dan ombak melalui selancar yang diajarkannya.
Pria berusia 24 tahun ini memulai kariernya sejak usianya masih belia. Ia bahkan pernah tampil di kejuaraan di Jepang. Tak hanya itu, Rio juga pernah mendapatkan sertifikasi profesional dari Federasi Selancar Profesional Jepang.
Dikutip dari student-activity.binus.ac.id, saat usia Rio belum genap 18 tahun, ia telah banyak mengikuti laga selancar di tingkat internasional. Pada tahun 2017, ia mampu meraih posisi pertama World Surfing League (WSL) Asia.
Tahun berikutnya, Rio juga berhasil menduduki posisi ketiga di Taiwan Open World Junior Championship. Nama Rio Waida semakin meluas setelah pencapaiannya dalam SEA Games 2019 di Filipina karena berhasil menyabet medali perak.
ADVERTISEMENT
Pada 2020 di Olimpiade Tokyo, Rio tampil dengan membawa nama Indonesia dan dinyatakan lolos kualifikasi olimpiade oleh International Surfing Association (ISA) setelah usahanya merebut peringkat kedua di ajang 2019 ISA World Surfing Games di Miyazaki, Jepang.
Selain itu, pada Olimpiade 2020, Rio menjadi pembawa bendera Indonesia dan memimpin puluhan atlet lainnya ketika acara pembukaan.
Dengan kemampuannya, Rio akhirnya bisa menorehkan prestasi terbaik selama olimpiade tersebut dengan lolos 16 besar.
Dari bakat dan pengalaman yang ia dapatkan sebelumnya membuatnya bertekad penuh untuk meningkatkannya lagi untuk menghadapi ajang bergengsi di Olimpiade Paris 2024. Rio menjadi satu-satunya atlet selancar Indonesia yang bertanding di kompetisi tersebut.
Dengan serangkaian latihan yang dilakukan, seperti fisik dan mental ia siapkan dengan baik. Rio juga melakukan peningkatan massa otot dan teknik selancarnya untuk menghadapi ombak dahsyat yang menjadi daya tarik di Teahupo’o.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pada Senin, 29 Juli, Rio harus menerima kekalahannya dalam olimpiade ini. Ia harus tersisih di heat 3 putaran kedua babak eliminasi ketika menghadapi lawan mainnya yang berasal dari negara dengan julukan The Rainbow Nation.
Sebelumnya, Rio telah mencatat dua percobaan terbaiknya dengan total poin 5,40 dengan 4,67 pada fase pertama dan 0,73 pada fase kedua. Adapun lawannya, Jordy Smith telah menghimpun poin sebanyak 9,50 dari total tujuh percobaan dengan pin terbaiknya 5,50 dan 4,00.
Faktor alam membuat Rio harus menerima dan merasa puas akan pencapaiannya kali ini. Pada heat ketiga, dalam waktu 30 menit yang dihabiskan, ia mendapatkan kendala dalam menemukan ombak terbaik.
Perubahan ombak yang amat dinamis ini mengharuskan Rio untuk menerima hasil akhir yang ternyata tidak sesuai dengan kemampuan dan harapannya.
ADVERTISEMENT
Prestasi Rio Waida
Berikut daftar prestasi yang diperoleh Rio Waida berdasarkan p2k.stekom.ac.id:
Junior Tour Wins
WSL Qualifying Series Wins
WSL Challenger Series Wins
Itulah sekilas tentang profil Rio Waida dengan perjalanan karier dan sederet prestasi yang diraihnya. Meski harus puas dengan hasil yang kurang di Olimpiade Paris 2024, skill dan effort yang dilakukan Rio dalam berkompetisi patut mendapatkan apresiasi. (fat)