Konten dari Pengguna

Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film Jumbo yang Kreatif dan Kocak

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
7 April 2025 18:44 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profil Ryan Adriandhy. Foto: Instagram/@adriandhy
zoom-in-whitePerbesar
Profil Ryan Adriandhy. Foto: Instagram/@adriandhy
ADVERTISEMENT
Profil Ryan Adriandhy menjadi topik yang kembali ramai dibicarakan setelah kehadirannya sebagai sutradara film Jumbo pada 2025.
ADVERTISEMENT
Figur ini dikenal luas karena kemampuannya menyatukan komedi, animasi, serta kekuatan naratif dalam berbagai karya kreatif.
Dengan gaya yang khas dan pendekatan artistik yang kuat, nama Ryan Adriandhy kini melekat sebagai salah satu sineas muda paling menjanjikan.

Profil Ryan Adriandhy

Berikut adalah profil Ryan Adriandhy lengkap dengan perjalanan kariernya, dikutip dari p2k.stekom.ac.id.
Ia adalah seorang seniman multitalenta asal Jakarta yang dikenal sebagai komika, aktor, animator, dan kini sukses sebagai sutradara film Jumbo.
Ia lahir pada 15 Juni 1990 dan tumbuh besar di kawasan ibu kota dengan latar belakang keluarga keturunan Tionghoa-Indonesia.
Sejak kecil, Ryan dikenal sebagai pribadi yang kritis, suka mengamati, dan memiliki ketertarikan kuat pada dunia seni visual serta humor.
ADVERTISEMENT
Meski besar di tengah lingkungan urban yang padat, Ryan menunjukkan minat tinggi pada film dan animasi sejak masa sekolah dasar.
Ia pertama kali mencuri perhatian publik lewat Stand Up Comedy Indonesia musim pertama di Kompas TV, di mana ia keluar sebagai juara.
Dengan kemampuan naratif yang telah diasah lewat komedi dan akting, Ryan secara perlahan namun konsisten membentuk identitasnya sebagai pembuat film.
Kelahiran film panjang Jumbo menjadi titik krusial yang menegaskan bahwa profil Ryan Adriandhy bukan sekadar pelawak atau aktor, tetapi juga seorang sutradara berbakat.

Biodata Ryan Adriandhy

Berikut adalah biodata Ryan Adriandhy yang mencakup informasi pribadi dan media sosial resminya.
ADVERTISEMENT

Pendidikan Ryan Adriandhy

Pendidikan formal yang ditempuh Ryan Adriandhy menunjukkan arah keseriusannya dalam memperdalam seni visual dan narasi.
Setelah meraih popularitas di Indonesia, ia memutuskan untuk melanjutkan studi magister di Rochester Institute of Technology di Amerika Serikat.
Keputusan tersebut bukan semata-mata demi gelar, melainkan bagian dari perjalanan mendalam dalam memahami dunia animasi secara teknis dan estetis.
Ryan berhasil mendapatkan beasiswa Fulbright, sebuah program internasional bergengsi yang menunjukkan pengakuan terhadap potensinya sebagai calon profesional global.
Saat menempuh studi S2, ia menghasilkan film pendek animasi berjudul Prognosis, yang tak hanya menjadi tugas akhir, tetapi juga karya monumental yang memperkenalkannya ke dunia perfilman animasi secara serius.
Kemenangan Prognosis dalam ajang Festival Film Indonesia 2020 memperlihatkan kualitas akademik sekaligus seni dari film tersebut.
ADVERTISEMENT
Proyek itu menjadi batu loncatan besar dalam pengembangan profil Ryan Adriandhy sebagai pembuat film yang mengedepankan pendekatan konseptual, teknis, dan emosional dalam setiap karyanya.

Perjalanan Karier Ryan Adriandhy

Perjalanan karier Ryan Adriandhy dimulai dari panggung komedi tunggal, tepatnya saat ia mengikuti ajang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim pertama yang tayang di Kompas TV pada tahun 2011.
Di ajang tersebut, Ryan tampil konsisten dan mencuri perhatian publik dengan gaya komedinya yang cerdas, sarkastik, dan berani membawa isu sosial dalam materi lawakannya.
Kemenangan sebagai juara pertama SUCI membuat namanya melejit dan dikenang sebagai salah satu pelopor stand-up comedy di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelah meraih popularitas dari dunia komedi, Ryan mulai merambah dunia seni peran dan televisi.
Ia dipercaya membintangi serial “Malam Minggu Miko” yang ditayangkan pada 2012 hingga 2013, berperan sebagai karakter Rianto Martino.
Serial komedi ini cukup sukses dan membentuk citra Ryan sebagai aktor komedi dengan pembawaan yang natural.
Selain itu, ia juga tampil dalam film “Cinta dalam Kardus” serta versi layar lebar dari “Malam Minggu Miko,” yang semakin memperkuat eksistensinya di dunia perfilman Indonesia.
Usai terjun ke layar lebar, Ryan mengambil keputusan besar untuk melanjutkan studi ke luar negeri dengan beasiswa Fulbright.
Ia memilih program S-2 di Rochester Institute of Technology, Amerika Serikat, dengan fokus pada animasi.
Di sana, ia tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga mengembangkan kemampuan storytelling dan visual directing.
ADVERTISEMENT
Hasil pendidikannya tersebut membuahkan film pendek animasi berjudul Prognosis yang sukses meraih Piala Citra sebagai Film Animasi Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia 2020.
Kesuksesan ini menjadi titik balik penting dalam kariernya sebagai sineas.
Setelah kembali ke Indonesia, Ryan bergabung dengan Visinema Animation, studio yang dikenal luas dalam produksi animasi berkualitas.
Ia turut terlibat dalam proyek film “Nussa,” yang juga meraih penghargaan Piala Citra dan mengukuhkan posisinya di industri animasi nasional.
Puncaknya, pada tahun 2025, Ryan menyutradarai film panjang animasi berjudul Jumbo, menjadikannya salah satu sutradara muda berbakat yang mampu menjembatani dunia komedi, animasi, dan perfilman secara menyeluruh.

Prestasi Ryan Adriandhy

ADVERTISEMENT
Ryan Adriandhy berhasil meraih pengakuan di industri film Indonesia berkat dedikasinya dalam dunia animasi.
Karya tugas akhirnya yang berjudul Prognosis tak hanya mencerminkan kematangan teknis dan artistik, tetapi juga membawa pulang penghargaan tertinggi di ajang Festival Film Indonesia 2020.
Film pendek ini dinobatkan sebagai Film Animasi Pendek Terbaik, menjadikannya sebagai salah satu talenta muda yang langsung mencatat prestasi di level nasional sejak awal kiprahnya sebagai sineas.
Kesuksesan Prognosis menjadi batu loncatan penting bagi Ryan dalam karier profesionalnya di bidang animasi.
Ia kemudian terlibat dalam produksi film Nussa, sebuah film animasi panjang yang dikerjakan bersama tim Visinema Animation.
Film ini pun mendapat sambutan hangat dari publik dan kritikus, serta kembali meraih Piala Citra untuk Film Animasi Panjang Terbaik pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Dua penghargaan bergengsi ini menjadi bukti nyata bahwa Ryan Adriandhy memiliki pengaruh kuat dalam mendorong kualitas film animasi Indonesia ke arah yang lebih modern dan berstandar internasional.
Selain itu, Adriandhy juga terpilih masuk dalam daftar USS Feed 50 edisi kelima bertajuk “Homegrown Heroes” yang dirilis Desember 2024.
Penghargaan ini diberikan kepada 50 sosok yang dinilai memberi pengaruh positif dan inspiratif bagi generasi muda selama setahun terakhir.
Kehadirannya dalam daftar ini mencerminkan apresiasi atas kontribusinya di ranah kreatif dan sosial.
Dengan rekam jejak tersebut, tidak berlebihan jika banyak pelaku industri menaruh harapan besar terhadap proyek-proyek berikutnya dari Ryan, termasuk debut film panjangnya sebagai sutradara, Jumbo, yang dirilis pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Prestasinya mencerminkan kombinasi antara visi kreatif, kepekaan artistik, dan keberanian dalam mengeksplorasi medium animasi sebagai sarana bercerita yang relevan dan menyentuh.
Secara keseluruhan, profil Ryan Adriandhy membuktikan bahwa bakat yang dibarengi usaha dan pembelajaran mendalam dapat membawa seseorang ke puncak baru dalam kariernya.
Sebagai sutradara film Jumbo, Ryan bukan hanya mewakili gelombang baru sineas muda, tetapi juga semangat untuk terus berkembang dalam industri yang dinamis. (Shofia)