Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Syamsuddin Batola, Pelatih PSM Makassar yang Baru Saja Meninggal Dunia
14 Desember 2024 6:01 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kariernya sebagai pelatih yang cemerlang, terutama di PSM Makassar, membuatnya dikenang sebagai sosok yang berperan besar dalam kemajuan tim dan dunia sepak bola nasional.
Profil Syamsuddin Batola
Syamsuddin Batola, yang lahir pada 4 Juli 1967 di Maros, Sulawesi Selatan, dikenal sebagai seorang bek tangguh semasa karier sepak bolanya.
Selama perjalanan karier sebagai pemain, membela beberapa klub ternama, di antaranya Pelita Jaya, PKT Bontang, PSM Makassar, dan Persim Maros. Meskipun begitu, namanya benar-benar melegenda ketika bersama PSM Makassar, klub yang ia bela dari tahun 1994 hingga 2011.
Selama bersama PSM, Syamsuddin berhasil meraih berbagai titel juara, termasuk Habibie Cup, Piala Jusuf, Ho Chi Minh City Cup, dan yang paling bergengsi, Liga Indonesia musim 1999/2000.
ADVERTISEMENT
Setelah pensiun sebagai pemain, Syamsuddin Batola melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan, di mana sempat menjadi asisten pelatih PSM dari 2017 hingga 2019, turut berperan dalam keberhasilan tim meraih juara Piala Indonesia.
Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Direktur Teknik dan Pelatih Kepala di Akademi PSM Makassar, serta menangani sejumlah tim lokal di Sulawesi Selatan.
Biodata Syamsuddin Batola
Berikut adalah biodata Syamsuddin Batola, yang dikenal sebagai pelatih yang tidak hanya fokus pada taktik dan strategi permainan, tetapi juga mengutamakan pengembangan karakter dan semangat juang para pemainnya.
Perjalanan Karier Syamsuddin Batola
Syamsuddin memulai perjalanan sepak bolanya sejak tahun 1982, ketika bergabung dengan Diklat PPLP Sulawesi Selatan, sebelum melanjutkan pelatihan di Diklat Ragunan, Jakarta, pada tahun 1984.
ADVERTISEMENT
Pada usia muda, sudah menunjukkan kemampuannya dengan menjadi bagian dari tim pelajar Indonesia yang meraih kemenangan dalam Piala Asia 1984 di New Delhi.
Sebagai pemain profesional, Syamsuddin dikenal sebagai seorang bek tengah yang tangguh, dan telah membela beberapa klub besar, seperti Pelita Jaya, PKT Bontang, dan PSM Makassar.
Pada tahun 2003, memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola dan sempat bergabung dengan Persim Maros sebelum akhirnya memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih di klub yang sama.
Sejak saat itu, kariernya di dunia kepelatihan terus berkembang, dan sempat menjabat sebagai pelatih PSM Makassar pada tahun 2021.
Syamsuddin mendapatkan sorotan luas karena kemampuannya mengoptimalkan skuad yang seluruhnya terdiri dari pemain lokal dalam turnamen Piala Menpora 2021 bersama PSM Makassar.
ADVERTISEMENT
Prestasinya semakin mencuat saat berhasil membawa tim tersebut ke babak 8 besar, yang mendapat banyak pujian. Dengan lisensi kepelatihan A AFC, juga dikenal berperan besar dalam perkembangan sepak bola Indonesia.
Termasuk menjadi Direktur Teknik Akademi PSM dan pelatih kepala Persewangi Banyuwangi. Dedikasi dan komitmennya dalam membina pemain muda menjadikannya panutan bagi banyak calon bintang sepak bola di Indonesia.
Selain itu, dalam perjalanan kariernya, Syamsuddin turut berkontribusi besar terhadap prestasi tim yang dilatih, salah satunya dengan membantu PSM Makassar meraih gelar juara Piala Indonesia 2018–2019 sebagai asisten pelatih pada tahun 2019.
Tidak hanya itu, di bawah kepelatihannya, PSM Makassar juga sukses mencapai peringkat 4 dalam Piala Menpora 2021.
ADVERTISEMENT
Prestasi Syamsuddin Batola
Syamsuddin Batola, yang memiliki perjalanan panjang dalam dunia sepak bola, telah mencatatkan berbagai prestasi gemilang baik sebagai pemain maupun pelatih.
Sebagai pemain, dikenal sebagai bek tengah yang tangguh dan memiliki kemampuan untuk memimpin lini pertahanan dengan solid.
Syamsuddin Batola meraih berbagai prestasi sepanjang kariernya, baik sebagai pemain maupun pelatih. Pada tahun 2001, sukses mengantarkan PSM Makassar meraih juara Ho Chi Minh City Cup sebagai pemain.
Tahun berikutnya, 2002, membantu Persim Maros meraih peringkat ke-3 di Divisi I Grup 3, dan pada 2003, timnya menempati peringkat ke-7 di Divisi I.
Setelah pensiun sebagai pemain, beralih menjadi asisten pelatih di PSM Makassar dan mencatatkan sejumlah prestasi, termasuk peringkat ke-3 Liga 1 2017 dan runner-up Liga 1 2018.
ADVERTISEMENT
Pada 2019, turut berkontribusi besar dalam kesuksesan PSM Makassar meraih gelar juara Piala Indonesia 2018–2019.
Kemudian, pada 2021, sebagai pelatih kepala PSM Makassar, membawa timnya menempati posisi keempat dalam Piala Menpora 2021. Dan masih banyak lagi prestasi Syamsuddin yang diraih.
Kabar Duka Syamsuddin Batola
Pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIB, kecelakaan tragis terjadi di Kilometer 842/200 Tol Pasuruan-Probolinggo, melibatkan minibus yang membawa rombongan Persewangi Banyuwangi.
Kendaraan tersebut kehilangan kendali diduga akibat sopir yang mengantuk, dan menabrak bus yang berada di depannya mengakibatkan kerusakan parah.
Dalam insiden ini, Syamsuddin Batola yang berada di dalam minibus, meninggal dunia di tempat karena mengalami luka serius.
Sementara itu, sekretaris klub, Ari Mustofa, dan sopir kendaraan mengalami cedera parah dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi saat rombongan sedang dalam perjalanan menuju Match Coordination Meeting Liga 4 Asprov PSSI Jawa Timur.
Tim medis dan pihak kepolisian cepat merespons dengan mengevakuasi korban dan mengamankan lokasi kecelakaan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Itulah profil Syamsuddin Batola adalah sosok yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sepak bola Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Meskipun ia telah meninggalkan dunia ini, kontribusi dan warisannya sebagai pelatih akan terus dikenang dan menginspirasi banyak generasi penerus. (shr)