Konten dari Pengguna

SBM ITB-Indonesia Power Saguling Luncurkan Jaringan Komunitas Silkular

SBM ITB
School of Business and Management ITB
10 Desember 2023 21:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu-ibu Sukaraja saat peluncuran Jaringan Komunitas Sirkular di Cicendo, Bandung (8/12).
zoom-in-whitePerbesar
Ibu-ibu Sukaraja saat peluncuran Jaringan Komunitas Sirkular di Cicendo, Bandung (8/12).
ADVERTISEMENT
Bandung - Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung dan PLN Indonesia Power Saguling, lewat Teras Hijau Projek, meluncurkan jaringan komunitas sirkular bersamaan dengan program perberdayaan masyarakat bernama Pawon Sareng di Cicendo, Bandung (8/12). Pawong Sareng merupakan bisnis komunitas ibu rumah tangga yang menjadi pilot project bisnis rumah tangga dengan konsep climate fit. Bisnis yg dikembangkan bertekad untuk mengurangi dampak lingkungan dan mengelola lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Jaringan komunitas sirkular merupakan olaborasi antara SBM-ITB dan PLN Indonesia Power Saguling, sebagai bagian dari program CSR PLN. Misinya adalha mengubah sampah untuk ketahanan pangan dan menjadi cikal industri daur ulang melalui inovasi sosial. Peluncuran tersebut turut mengundang para aktivis pegiat sampah di Bandung Raya.
"Mulai sekitar tahun 2021 kami meningkatkan isu pemberdayaan masyarakat. Kami berkolaborasi dengan akademisi, praktisi, termasuk teman-teman di ITB, khususnya yang aktif berpartisipasi dalam Teras Hijau Projek. Insya Allah kedepannya kita bisa berkolaborasi lagi dan lebih banyak lagi,” ujar Taufan K, perwakilan CSR PLN Indonesia Power Saguling dalam peluncuran.
Gerakan Teras Hijau Project menampilkan kontributor berpengaruh yang mendorong inisiatif keberlanjutan. Teras Hijau Project memperkenalkan produk ramah lingkungan seperti pembuatan sabun dari enzim, dan inovasi lain dari sampah. Harapannya agar tidak ada sampah lagi ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).
ADVERTISEMENT
Turut hadir dalam peluncuran di antaranya Yayasan Suci, Bening Saguling Foundation, Bank Sampah Bumi Inspirasi, Bank Sampah Komunitas Cika Cika, Bank Sampah Sukamaju, dan beberapa aktivis lingkungan lain, termasuk dosen dan mahasiswa ITB. Mereka berkomitmen untuk berkolaborasi dan bekerja secara kolektif untuk mewujudkan ekonomi sirkular melalui berbagai inovasi.
Sementara Pawon Sareng, yang merupakan dapur bersama untuk para ibu-ibu Sukaraja, adalah salah satu model bagaimana UMKM bisa berbuat sebagai pioner dalam ekonomi sircular melalui aktivis kolektif. Proyek ini bertujuan memperkenalkan dan mengembangkan perekonomian baru dengan berbagai model bisnis yang berbasis kekuatan untuk mencitakan kemandirian masyarakat.
Diperkuat dengan pelatihan, pengembangan keterampilan yang tepat guna melalui kolaborasi baik praktisi dan akademisi ITB, Pawon Sareng diharapkan akan menjadi pionir sebuah langkah signifikan menuju penciptaan masyarakat sirkular, sejalan dengan agenda ESG SBM ITB. Aksi ini juga diintegrasikan dengan mata kuliah Sosial Entreperenurship di Prodi Kewirausahaan SBM ITB. Melia Famiola, dosen koordinator mata kuliah ini menyebutkan harapannya bahwa setelah menyelesaikan Kewirausahaan Sosial, mahasiswa diharapkan akan lebih memiliki empati lebih besar dan memahami interaksi sosial dan lingkungan sebagai bagaian penting ekonomi masa depan.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk merealisasikan tiga tujuan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, yaitu empati, emosi sosial, dan perubahan perilaku," kata Melia.
Dalam mata kuliah ini mahasiswa sudah mencapai tujuan satu dan dua. Ia berharap kedepannya mahasiswa dapat menjalankan poin ketiga, menjadi agen perubahan guna memperkuat ketangguhan masyarakat dan memberikan kontribusi yang lebih besar pada model ekonomi baru.