Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Salah Memaknai Kata Independen: Menjadi Kambing Hitam Ketika Meremehkan
7 Desember 2024 22:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pujananda Mukti Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, publik kembali diramaikan oleh ucapan yang dilontarkan salah satu artis cantik profesional dan sering digadang-gadang oleh netizen perempuan dapat menjadi panutan dalam hal percintaan maupun pekerjaan karena branding kepribadiannya yang mandiri aka independen.
ADVERTISEMENT
Dalam potongan sebuah video yang berhasil memancing berbagai argumen netizen artis cantik itu berkata,
Pernyataan yang dikatakan sangat disayangkan oleh sebagian netizen karena ucapan tersebut merujuk pada sifat meremehkan suatu gender dan dianggap bahwa ia selalu dapat hidup sendiri tanpa pasangan hidup atau bantuan orang lain. Komentar dari sebuah akun dalam sebuah platform di mana video tersebut diunggah berbunyi,
Kata "Independen" sendiri merupakan sebuah kosa kata serapan dari Bahasa Inggris "Independent", yang di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna tidak terikat, berdiri sendiri, bebas atau merdeka. Lantas bagaimana makna independen yang dikatakan oleh artis tersebut?
ADVERTISEMENT
Mandiri atau meremehkan? Kedua kata tersebut sering berbeda tipis dalam penggunaannya. Acap kali ditemui, di zaman yang serba digital seperti sekarang ini para pengguna tidak menerapkan etika bersosial media, sehingga mereka dengan mudah menelan mentah-mentah informasi yang diterima tanpa memaknainya terlebih dahulu.
Seperti kata independen, banyak yang menganggap bahwa dengan menjadi mandiri manusia dapat bergerak kemanapun yang ia inginkan dan menganggap bahwa tidak akan ada yang dapat membawahinya. Terkadang juga ditemui mindset dengan menjadi independen, hidup akan selalu bergelimpang harta dan menganggap remeh segalanya.
Fenomena ini cukup memprihatinkan karena dapat kita lihat dari mindset-mindset terkait yang disebarkan melalui berbagai platform media sosial dapat memengaruhi cara berpikir seseorang. Memiliki pola pikir yang independen bukan berarti dapat dijadikan ajang dalam meremehkan seseorang atau golongan. Sering kali orang-orang bersikap "ignorant" bahwa dengan apa yang ia katakan merujuk pada hal-hal yang bersifat meremehkan, sehingga muncul kosa kata "independen" sebagai kambing hitam.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya sah-sah saja apabila kata independen disandingkan dengan kata "mapan" karena dua kata tersebut memiliki konteks makna yang berkaitan. Definisi "mapan" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri memiliki makna stabil, terlebih lagi jika di dalam penggunaannya untuk mendeskripsikan keadaan ekonomi seseorang.
Kepribadian independen sendiri dapat muncul apabila seseorang memiliki rasa percaya diri yang cukup tinggi. Tetapi di beberapa kasus kepribadian yang terlalu menganggap diri sendiri independen dapat memunculkan:
Kesimpulannya, menjadi pribadi yang independen adalah dengan menjadi pribadi yang rendah hati dan tetap dapat berdiri dengan keteguhan visi dan misi. Tidak ada yang salah dari pilihan tersebut, hanya saja perlu pendalaman untuk memaknai makna terbaik dari konteks yang ada.
ADVERTISEMENT
Kembali lagi, pilihan hidup hanyalah di tangan kita sendiri, pilihan hidup hanya ada di dalam tujuan kita masing-masing, dan tetaplah hidup dengan berjalan sesuai jalan yang telah disiapkan, tanpa menggunakan standar dari kehidupan milik orang lain.